(Namakamu) tidak tega untuk membangunkan Iqbaal yang masih pulas tertidur di atas ranjang sambil memeluk guling nya tapi harus gimana lagi ia harus membanguni Iqbaal karena jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi
"Sayang.. Bangun" (namakamu) menggoyangkan lengan Iqbaal
"Nghh.. Libur Bun" jawab Iqbaal dengan mata tertutup
"Iya tau libur tapi masa bangunnya siang? Ayo ah udah jam 9" ucap (namakamu) sambil mengelus rambut Iqbaal
"Ngantuk ih" rengek Iqbaal bukannya bangun ia malah membawa (namakamu) kepelukkannya jadilah mereka sekarang berpelukkan
"Heh aku udah mandi nanti kalo kamu peluk-peluk jadi bau lagi" (namakamu) menjauhkan dirinya dari Iqbaal dan Iqbaal langsung membuka matanya menatap (namakamu) kesal
"Oh jadi gitu sekarang gak mau dipeluk suami nya? Fine!" Iqbaal merenggut kesal
"Makanya kamu mandi dulu baru aku mau dipelukin sama kamu" ucap (namakamu)
"Gak kamu bohong" ucap Iqbaal
"Yaudah kalo gak mau, aku sih gak maksa" (namakamu) turun dari kasur namun Iqbaal segera menahannya
"Peluknya seharian?" Tanya Iqbaal dibalas anggukan dan senyuman oleh (namakamu)
"Ok aku mandi" Iqbaal langsung beranjak dari kasur menuju kamar mandi sedangkan (namakamu) hanya tertawa dan membereskan tempat tidur serta menyiapkan baju untuk Iqbaal
Buat yang nanya Lizam sama Bryna kemana jawabannya adalah dari pagi mereka udah dibawa jalan-jalan sama nenek-kakek nya entah kemana
🌿
(Namakamu) sedang menemani Iqbaal potong rambut sekarang ia tidak jadi hangout bersama adik-adiknya karena mereka ikut orang tuanya mengajak main Lizam dan Bryna
"Potong botak seru kayanya" ucap (namakamu)
"Yah masa botak ntar ga badai lagi dong aku" ucap Iqbaal
"Emang kenapa? Takut cewek-cewek pada ngejauh ya?" Ledek (namakamu)
"Dih apasih aku mah setia sama kamu"
Amin
"Yaudah iya aku mah percaya aja" kekeh (namakamu) lalu ia melihat Iqbaal yang mulai dipotong rambut nya dan (namakamu) tersenyum lalu ia memainkan ponselnya
(Namakamu) melihat postingan foto beberapa temannya di instagram melalui ponsel Iqbaal dan tak lama ponsel Iqbaal menandakan ada telfon masuk
Dan itu dari Zidny
(Namakamu) mengerutkan dahinya ia berfikir kenapa Zidny menelfon Iqbaal? Pikiran (namakamu) mulai kemana-mana dan ia mulai kembali curiga pada Iqbaal
(Namakamu) akhirnya mengangkat telfon dari Zidny dengan ragu
"Hallo sayang kamu dimana?"
(Namakamu) diam ia mencerna apa yang barusan di dengar oleh telingannya
Sayang?
Jadi selama ini Iqbaal dan Zidny?
(Namakamu) meremas kuat ponsel Iqbaal air matanya sudah bergerumul di pelupuk matanya dan disana Zidny masih memanggil nama Iqbaal dan terus memanggilnya sayang
Sambungan telfon dimatikan sepihak oleh Zidny mungkin ia tidak tahu bahwa yang mengangkat bukan Iqbaal melainkan (namakamu)
(Namakamu) dengan cepat keluar meninggalkan Iqbaal, Iqbaal yang melihat (namakamu) pergi dari kaca langsung bingung dan memanggil (namakamu)
"Sayangg kamu mau kemana?" teriak Iqbaal namun (namakamu) sudah pergi
"Mas udah selesai kan ya? Kalo gitu nih duitnya saya mau ngejar istri makasih ya" Iqbaal buru-buru lari mengejar istrinya
Iqbaal menemukan (namakamu) yang ingin membuka pintu taxi namun dengan cepat Iqbaal menahannya
"Kenapa?" tanya Iqbaal dengan nafas yang tidak teratur sambil menatap (namakamu) yang sudah menangis
Iqbaal membawa (namakamu) kedalam pelukkannya dan ia membawa (namakamu) berjalan ke parkiran dan memasuki mobil mereka
"Kamu kenapa? Kenapa tiba-tiba lari dan ninggalin aku?" tanya Iqbaal
(Namakamu) menyerahkan ponsel Iqbaal dan Iqbaal langsung melihat apa yang ada di ponselnya
Iqbaal diam saat melihat ada nama Zidny di panggilan telfonnya dan Iqbaal tau kalau (namakamu) seperti ini karena ia sudah mengetahui semuanya
Iqbaal menatap (namakamu) yang masih menangis dan mungkin Iqbaal sudah siap menerima semuanya
"Kamu..... Tau?" Iqbaal menatap (namakamu) dan memegang tangan istrinya
"Kamu jahat Baal" lirih (namakamu)
Iqbaal menarik (namakamu) kedalam pelukkannya dan (namakamu) semakin keras menangis
"Maaf (namakamu) maaf" bisik Iqbaal
"Aku gak bisa Iqbaal" (namakamu) mencoba melepas pelukkannya pada Iqbaal dan Iqbaal tidak bisa menahannya
"(Namakamu) aku bisa jelasin semuanya tapi gak disini, kita pulang" ucap Iqbaal (namakamu) hanya terus menangis dan Iqbaal membawa (namakamu) pulang kerumah
🌿
Mereka sudah sampai di rumah dan sedang berada di ruang tamu, (namakamu) masih menangis dan Iqbaal belum juga menjelaskan semuanya
"Jelasin semuanya sama aku Iqbaal! Bilang sama aku kalo semuanya bohong" (namakamu) menatap Iqbaal
"(Namakamu) maaf"
"Jangan minta maaf terus Baal! Jelasin semuanya!" pekik (namakamu)
"Iya aku punya hubungan sama Zidny"
Hati (namakamu) bagai di hantam sesuatu yang besar ia seperti bisu kerena tidak bisa mengatakan apapun setelah Iqbaal mengetahui semuanya
(Namakamu) semakin menangis ia sudah tidak bisa menahannya dan mungkin ia sudah tidak bisa bersama dengan Iqbaal
"Waktu itu aku cuma bantu Zidny sampai akhirnya aku nyaman sama dia" lanjut Iqbaal sambil menunduk ia tidak berani membawa (naamkamu) kedalam pelukkannya karena ia sudah tau pasti (namakamu) sudah sangat membencinya
"Aku nyaman sama dia tapi aku gak mau kehilangan kamu, aku sayang sama kamu (namakamu)" ucap Iqbaal
"KALO KAMU SAYANG SAMA AKU KAMU GABAKAL BAGI HATI KAMU BUAT SIAPAPUN IQBAAL! AKU BENCI KAMU AKU BENCI!" (namakamu) memukul tubuh Iqbaal dan Iqbaal membawa (namakamu) kedalam pelukkannya
"Aku gabisa sama kamu kalo kaya gini Iqbaal" lirih (namakamu)
Iqbaal menggeleng, "aku gamau sayang maaf kasih aku kesempatan lagi"
Iqbaal menangis menyesalkan perbuatannya dan ia mngeratkan pelukkannya
"Aku gabisa Baal gabisa"
"(Namakamu) aku tau aku salah tapi tolong kasih aku kesempatan lagi"
Iqbaal merasakan (namakamu) diam dan tidak lagi terdengar isakannya cengkramannya pada baju Iqbaal juga mengendur
"(Namakamu)" panggil Iqbaal namun tak ada jawaban
Iqbaal melihat (namakamu) yang sudah pingsan dalam pelukkannya dan Iqbaal takut juga panik ia segera membawa (namakamu) kerumah sakit
"(Namakamu) maaf"
🌿
Sinetron mampus wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
[7] Teman Hidup
FanfictionBeberapa chapter aing private kalo mau baca harus follow aing dulu ehe. Trims;)