Part 61

5.1K 749 100
                                    

Iqbaal menyandarkan punggunya di kursi restorant sore ini ia menemui Zidny yang tiba-tiba ingin bertemu

"Kenapa?" Tanya Iqbaal datar

"Reno bilang dia kangen kamu. Iyakan Reno?" Zidny menatap Reno seolah-olah ia memaksa untuk Reno mengatakan 'iya'

Reno yang hanya duduk di samping Zidny sambil memegang mainan nya hanya mengangguk nurut dan menundukkan kepalanya dan Zidny tersenyum senang

"Dia bilang mau main sama kamu Baal" ucap Zidny

"Aku gabisa Zid" tolak Iqbaal

"Kenapa? Gara-gara perempuan itu? Kit--" ucapan Zidny terpotong oleh Iqbaal

"Stop Zid! Gausah dibahas!" Bentak Iqbaal

Zidny tersenyum devil, "kenapa? Kamu takut banyak orang yang tau?"

Iqbaal mengusap wajahnya kasar dan kembali menyenderkan tubuhnya dengan malas

"Reno cuma pengen main sama kamu Baal, cuma itu" ucap Zidny

"Ayo Reno kita main" Iqbaal menggendong Reno dan mengajak nya bermain sedangkan Zidny hanya tersenyum devil

🌿

(Namakamu) sedang bermain bersama Lizam dan juga Bryna di kamar sambil memutar film kartun Lizam dan Bryna duduk bersandar di atas kasur sedangkan (namakamu) dengan setia menjaga kedua buah hati nya

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam namun Iqbaal yang pergi dari sore belum juga menandakan ia akan pulang, walaupun (namakamu) sedang mendiami Iqbaal tetap saja wanita itu khawatir dengan Iqbaal takut sesuatu terjadi pada Pria itu

"Lizam sama Bryna bobo yuk, udah malem nih nak" ucap (namakamu) sambil mematikan tv nya

Terlihat raut wajah Lizam dan Bryna berubah menjadi sedih dan ingin menangis namun dengan cepat (namakamu) menggelitiki perut keduanya

"Anak Bunda udah malem kalian harus tidur besok kita nontonnya lagi ya" ucap (namakamu) menciumi kedua pipi Lizam dan Bryna

"Yuk bobo" (namakamu) menggendong keduanya Bryna terlebih dahulu lalu membawanya ke kamar mereka yang berada di samping kamarnya lalu ia membawa Lizam meletakkan mereka di atas box bayi

"Bobo ya sayang" (namakamu) mulai menidurkan kedua anaknya dan tak lama kemudian Lizam dan Bryna sudah tertidur pulas

(Namakamu) mendengar ada seseorang yang membuka pintu kamar nya dan sudah pasti itu Iqbaal, (namakamu) yang juga mulai mengantuk melangkahkan kakinya keluar dari kamar Lizam dan Bryna

(Namakamu) memasuki kamar dan tercium bau parfum perempaun yang sudah pasti itu bukan miliknya namun bau parfum ini sama seperti yang Zidny pakai waktu mengunjungi Lizam di rumah sakit

(Namakamu) tersenyum kecil lalu melangkahkan kaki nya ke atas ranjang bersiap untuk tidur

"Lizam sa Bryna udah tidur?" Tanya Iqbaal (namakamu) yang baru saja memejamkan matanya hanya mengangguk

Iqbaal menghembuskan napas kasar lalu berjalan ke dalam kamar mandi mungkin ia ingin berganti baju atau mungkin mandi

Tak lama Iqbaal keluar sudah mengganti baju dan ikut membaringkan tubuhnya di samping (namakamu)

(Namakamu) tidur membelakangi Iqbaal dan Iqbaal tidur menghadap punggung (namakamu)

Iqbaal merasa sangat bersalah, ia ingin mengatakan semuanya namun ia belum siap untuk kehilangan (namakamu) dan kehilangan kedua buah hatinya

Iqbaal memeluk tubuh (namakamu) dari belakang

"Maafin aku sayang"

🌿

Pagi-pagi (namakamu) terbangun dan ia mendapatkan Iqbaal tidur sambil memeluknya (namakamu) menghela napas nya lalu melepas pelukkan Iqbaal namun Iqbaal malah semakin mengeratkan pelukkannya

"Baal lepas" ucap (namakamu) datar namun Iqbaal malah memposisikan wajahnya di lekukan leher (namakamu)

(Namakamu) berdecak mencoba menghempaskan tangan Iqbaal dengan kasar namun Iqbaal makin mengeratkan pelukkannya

"Lepas!" Pekik (namakamu) dan Iqbaal langsung membuka matanya ia menatap (namakamu) yang terlihat marah

"Maaf" Iqbaal membalikkan tubuh (namakamu) menghadap ke arahnya

(Namakamu) menundukkan kepalanya ia tidak ingin menatap Iqbaal

"Aku tau aku salah aku gak seharusnya ngebela dia, maaf kalo aku gak peka sama kamu, maaf kalo aku kebawa emosi kemarin maaf sayang. Maaf" Iqbaal membawa (namakamu) kedalam pelukkannya mengusap rambut istrinya dengan sayang

Sedangkan (namakamu) ia sudah terisak sekarang ia sangat ingin memaafkan Iqbaal sekarang namun rasa sakit dihatinya membuat nya menahan untuk berbicara pada Iqbaal

"Aku gabisa kamu diemin, aku gabisa kamu acuhin sayang" bisik Iqbaal semakin mengeratkan pelukkannya

"Ka--kamu jahat hiks" (namakamu) memukul dada bidang Iqbaal sambil terisak

"Maaf" Iqbaal menghentikan pukulan (namakamu) dan mengecup kening istrinya

🌿

Setelah Iqbaal meminta maaf tadi pagi (namakamu) mulai bisa memaafkan Iqbaal namun (namakamu) masih belum mau berbicara banyak pada Iqbaal

"Sayang aku pergi dulu" Iqbaal mengecup bibir (namakamu) sikalas lalu ia menciumi pipi kedua anaknya yang berada di pangkuan (namakamu)

(Namakamu) mengangguk, "hati-hati"

"Kamu juga dirumah baik-baik kalo ada apa-apa telfon aku" ucap Iqbaal

(Namakamu) mengaguk paham dan setelah itu Iqbaal pergi meninggalkan rumah

🌿

"Mau ngapain lagi sih Zid? Kemarin kan udah ketemu?" Hari ini Zidny lagi-lagi mengajak mya bertemu namun kali ini tidak bersama dengan Reno ia hanya seorang diri

"Aku cuma kangen sama kamu Baal" ucap Zidny manja

"Ya tapi aku harus kerja! Kamu gak bisa seenaknya kaya gini sama aku!" Ucap Iqbaal membentak

"Kenapasih aku cuma minta waktu kamu sebentar! Kenapa sih Baal? Kamu berubah tau ga" ucap Zidny menahan tangisnya

Iqbaal yang melihat Zidny ingin menangis itu langsung menarik wanita itu kedalam pelukkannya

"Maaf Zid" ucap Iqbaal merasa bersalah

"Hiks.. Aku cuma pengen seharian sama kamu hiks.." Zidny terisak

"Iya-iya kita berdua hari ini" ucap Iqbaal dan Zidny menyungingkan senyum devil nya di pelukkan Iqbaal

'Kamu masuk perangkap aku Baal'

🌿

[7] Teman HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang