Part 67

5.6K 823 58
                                    

Hari ini (namakamu) akan pergi ke Singapura untuk melakukan pengobatannya Iqbaal sedang menemani (namakamu) di kamar mereka

"(Namakamu)" panggi Iqbaal menahan (namakamu) yang ingin berdiri

"Maaf Baal aku butuh waktu sendiri, aku mau sendiri" ucap (namakamu) dan Iqbaal hanya bisa pasrah ia melepas genggamannya dan membiarkan (namakamu) keluar kamar

Iqbaal mengusap kasar wajahnya ia harus menemui Zidny dan menyelesaikan semuanya ia tidak mau (namakamu) pergi meninggalkannya dan ia memutuskan untuk memilih (namakamu) karena Zidny hanya mainan ketika Iqbaal bosan

🌿

Iqbaal mengantarkan (namakamu) kebandara dan keluarga mereka memutuskan Lizam dan Bryna dibawa ke Singapura dan mereka akan tinggal di apartment sederhana

"Kalian hati-hati disana ya, Iqbaal bakal sering ke sana kok" ucap Iqbaal ia masih menggendong kedua buah hatinya

"Kamu juga disini jangan macem-macem lagi ya Baal, doain semoga (namakamu) bisa cepet sembuh" ucap Mama

"Pasti Ma" jawab Iqbaal

"Sini biar Papa yang gendong Bryan, Lizam biar sama Mama" ucap Papa lalu Iqbaal memberikan Lizam dan Bryna pada mertua nya

Sedangkan (namakamu) duduk di kursi roda sambil menatap keluarganya dengan senyum tipis di sana ada Azka yang juga ikut dengan mereka ke Singapura namun Azka hanya beberapa hari disana setelah itu ia kembali ke Indonesia

Iqbaal menatap (namakamu) ia mensejajarkan tubuhnya dengan (namakamu) dan memegang kedua tangan istrinya itu

"Aku tau aku salah, dan selama kamu disana aku bakal nyelesain semua nya, aku bakal nyelesain hubungan aku sama Zidny dan setelah semua nya selesai aku bakal susul kamu ke Singapura. Maaf kalo aku udah buat hati kamu sakit, tapi aku bener-bener sayang dan cinta sama kamu. Di Singapura nanti kamu harus baik-baik aja ya, janji sama aku" ucap Iqbaal menatap (namakamu) dengan senyuman tulusnya

(Namakamu) tidak mau menatap Iqbaal ia memalingkan wajahnya sambil menahan tangis

"Gak apa-apa kalo masih belum mau ngomong sama aku, yang penting kamu harus sembuh ya berobat di sana" Iqbaal mencoba tersenyum saat (namakamu) tidak mau menatap nya ia mengelus punggung tangan (namakamu) yang ada di genggamannya

Iqbaal mengecup punggung tangan (namakamu) lalu mencium setiap sisi wajah wanita itu diakhiri lumatan kecil di bibir (namakamu)

"Aku bakal segera nyusul kamu" ucap Iqbaal tersenyum lalu ia menyalimi kedua tangan orang tua (namakamu) dan menciumi kedua anaknya

"Kita gak ketemu buat beberapa waktu dulu ya sayang, tapi Ayah janji bakal kunjungin kalian sama Bunda nanti" ucap Iqbaal

"Yaudah Baal kalo gitu kita berangkat ya, kamu disini baik-baik jangan cari masalah lagi. Titip Acel juga ya Baal, salam sama Bunda Ayah" ucap Mama

"Iya Ma pasti Iqbaal jagain Acel dan nanti Iqbaal salamin sama Bunda sama Ayah" ucap Iqbaal

"Kalo gitu kita masuk dulu" ucap Papa sambil mendorong koper mereka dan mereka saling berdadah ria kecuali (namakamu)

Ia merasa tidak mau berada jauh dari Iqbaal namun ia juga harus sembuh agar bisa bersama-sama terus dengan Iqbaal dan kedua anaknya

(Namakamu) marah sama Iqbaal, (namakamu) benci pria yang bernama Iqbaal namun rasa cinta dan rasa sayangnya menutupi semua kebencian dan kemarahannya itu

(Namakamu) juga sadar ia tidak bisa hidup tanpa Iqbaal tapi sekarang waktu yang sedang bermain mereka hanya perlu menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya

(Namakamu) butuh waktu untuk menerima semua dan memikirkan kehidupannya di masa depan

Dan Iqbaal juga butuh waktu untuk memperbaiki semuanya dan membuat semua nya seperti awal

Inti nya mereka hanya membutuhkan waktu dan berharap takdir baik ada pada mereka

🌿

Setelah mengantarkan (namakamu) ke bandara Iqbaal langsung menuju rumah Zidny ia harus cepat-cepat mengakhiri semuanya

Iqbaal telah sampai di depan rumah Zidny ia langsung masuk kedalam namun ia melihat Zidny yang sedang bercumbu dengan pria lain

"Jadi ini kelakuan lo selama ini?" suara Iqbaal menggema satu ruangan dan itu membuat Zidny dan pria tersebut menghentikan aktifitasnya

"Iqbaal aku bisa jelasin" ucap Zidny yang langsung berdiri menghpiri Iqbaal

"GAADA YANG PERLU DI JELASIN! TERNYATA LO EMANG MURAHAN! LO CUMA BISA NGEHANCURIN RUMAH TANGGA GUE! LO ITU PEMBAWA SIAL ZIDNY! LO PERUSAK!" pekik Iqbaal

Iqbaal ingin sekali menghantam Zidny sekarang namun ia masih memandang Zidny karena dia perempuan

"KENAPA KAMU NYALAH-NYALAHIN AKU? KAMU SENDIRI YANG AJAK AKU BUAT IKUT PERMAINAN KAMU! KAMU YANG BUAT AKU YANG DISALAH-SALAHIN! GILA KAMU BAAL!" balas Zidny

"KALO AJA LO GAK MINTA TOLONG SAMA GUE, GAK BERSIKAP SOK MANIS DI DEPAN GUE SEMUA NYA GABAKAL KAYAK GINI ZIDNY! LO ITU PERUSAK! LO GABAKAL BISA PERNAH BAHAGIA KARENA LO SELALU IRI SAMA ORANG! GUE TAU LO IRI SAMA (NAMAKAMU) MAKANYA LO MENCOBA NGEREBUT GUE DARI (NAMAKAMU) KAN? DAN BODOH NYA GUE JUGA KEPANCING SAMA LO! BITCH!" Iqbaal kalap ia mengucapkan semua kata-kata yang ada di pikirannya sedangkan Zidny sudah menangis karena Iqbaal membentak nya

"KITA SELESAI! GAADA LAGI KITA GAADA LAGI LO YANG JADI SELINGKUHAN GUE DAN GAADA LAGI GUE YANG JADI BONEKA LO!" ucap Iqbaal lalu pergi meninggalkan Zidny yang sibuk menangis

Dada Iqbaal naik turun emosi nya masih belum normal ia mencoba menenangkan dirinya dulu di dalam mobil dan setelah itu menjalankan mobilnya menuju rumah

🌿

"Ma, aku salah ya?"

(Namakamu) masih berada di pesawat ia sibuk memikirkan masalahnya dengan Iqbaal dan juga memikirkan kesehatannya sekarang

"Engga sayang, kamu ga salah. Gausa dipikirin lagi ya, kamu harus mikirin kesehatan kamu dulu" ucap Mama

"Aku takut gabisa liat Lizam dan Bryna sampe gede nanti Ma" lirih (namakamu)

"Kamu kuat (namakamu), percaya sama Mama kalo kamu pasti bisa ngeewatin semua nya, kamu wanita hebat, jangan pernah kamu bilang kalo kamu gabisa karena omongan itu adalah doa. Kamu harus optimis sama kesembuhan kamu, inget banyak yang sayang kamu dan banyak yang dukung kamu buat kamu sembuh" ucap Mama yang juga sudah menangis ia tidak menyangkan kalau anak nya akan merasakan kehidupan yang seperti ini

"Makasih ya Ma udah mau ada buat (namakamu), (namakamu) sayang Mama" (namakamu) memeluk Mamanya dengan erat dan Mama juga membalas pelukkannya

"Mama juga selalu dan akan terus sayang sama (namakamu)"

🌿

Gue mau nyelesain masalah Zidny dulu biar fokus sama (namakamu)

Weka weka

[7] Teman HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang