FOUR

2.7K 183 12
                                    

.
.
.
~YOU CAN DO IT!~

"Ayo, kamu pasti bisa!!" Seru Mian dari kejauhan. Di sebelah Mian juga ada Kenzo, Calista, dan Nathan.

Saat ini aku dan Mirrae sedang berlatih di padang rumput sekolah. Seperti yang dibilang kemarin, Mian dan Mirrae akan membantuku.

Sedari tadi aku selalu saja gagal. Kami mencoba melatih elemen air ku. Alasannya karena tidak terlalu beresiko. Alasan konyol lain terlontar dari mulut Mian.

'Supaya rumputnya juga seger kena air. Hehehe!' Begitu katanya sambil mengacungkan jempol kearahku dan Mirrae. Dasar anak itu!

"Ayo, coba sekali lagi." Ucap Mirrae menyemangatiku.

Aku mengangguk dan mencoba berkonsentrasi penuh. "Bagus, kamu sudah konsentrasi. Sekarang coba fokuskan titik energi ke tanganmu." Tutur Mirrae.

Aku mencoba melakukan apa yang dikatakan Mirrae. Aku merasa senang saat melihat gumpalan air di atas tanganku. Namun kesenangan itu berakhir saat melihat kejadian setelah itu.

"Kate, cobalah kontrol emosimu. Kalau kamu terlalu senang, kamu jadi tidak fokus dan malah jadi begini, kan?" Tegur Mirrae.

Sejujurnya gumpalan air ku yang tidak stabil malah nyemprot ke Kenzo. Y..yeeah, Kenzo jadi basah kuyub. Hehehe.

Aku menghampiri Kenzo yang bermuka masam. Tatapan matanya yang tajam seakan-akan ingin melahapku hidup-hidup. Aku hanya bisa menggaruk tengkukku yang tudak gatal seraya berulang kali mengucapkan kata maaf.

Kenzo menghela nafas, matanya tertutup dan tangannya ia angkat ke atas. Seperti menarik sesuatu, Kenzo berhasil mengumpulkan air yang membasahi tubuhnya menjadi gumpalah air.

"Kalau begitu caranya, kau gidak akan pernah berhasil." Aku mengerjapkan mataku berulang kali. Itu Kemzo yang ngomong? Wow, ucapan terpanjang yang baru pertama kali ini aku dengar. Ingat, PER-TA-MA kali!

"Ekhm, apa maksudnya?" Aku berdeham pelan menyembunyikan rasa kagumku.

"Lakukanlah seakan kau memberi perasaan di dalam energimu."

"Maksudnya?"

Kenzo mendengus pelan. "Lakuakan untuk orang lain. Seperti insiden adikmu waktu itu."

Oh iya, waktu itu perasaanku sudah campur aduk. Aku mengeluarkan seluruh tenagaku untuk Alexa. Perasaan ingin melindungi Alexa membangkitkan energiku.

"Pasti kau sudah mengerti."

"Jadi aku harus berbuat apa?"

"Aku jadi meragukan otaknya." Ucap Kenzo berbicara pada dirinya sendiri terdengar seperti gumaman, tapi masih bisa kudengar tahu!

"Apa kau bilang?!"

"Ck, kendalikan elemenmu seperti bagian dari tubuhmu sendiri. Berikan emosi di dalam dirimu ke dalam elemenmu. Emosi untuk melindungi temanmu. Kalau kau tidak memiliki emosi untuk melindungi, lupakan saja niatmu untuk menjadi kuat." Aku tercekat mendengar kalimat yang diucapkannya, bukan karena ucapannya panjang kali lebar, namun makna dari ucapannya.

Yang dia bilang benar, aku harus bisa. Tidak, aku pasti bisa! Untuk melindungi teman-temanku, melindungi keluargaku, melindungi orang yang kusayangi, aku harus kuat. Aku akan berusaha.

Mirrae, Mian, Calista, Nathan, dan...Kenzo, mereka sudah mempercayakanku bahwa aku pasti bisa. Masa kau akan mengecewakan mereka, Kate?

"Terimakasih untuk ceramahnya...ice prince." Wow, apa yang barusan kubilang? Aku tidak sadar telah mengucapkan itu. Biarkan sajalah, mungkin pria es itu sedang ngedumel dalam hati.

MY ELEMENTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang