Masa lalu
.
.
.
~KELUARGA HIRAISHI~Dua anak laki-laki berlarian di halaman mansion megah menikmati hujan. Senyuman lebar menghias wajah mereka. Mereka sesekali mengadah membiarkan tetesan air mengenai wajah yang kelak akan terlihat sangat tampan menurun dari ayah mereka.
Sang adik bertanya pada kakaknya. "Kak, kenapa kalau hujan langit birunya berubah jadi gelap?"
"Tanya aja sama langitnya." Jawab kakak bocah itu terkekeh geli.
"Emang bisa?" Bocah itu menoleh pada kakaknya dengan mata berbinar.
"Coba aja."
Sontak bocah tersebut mendongakkan kepalanya lalu berteriak sekeras-kerasnya berharap langit akan mendengarnya. "Hei kau yang di atas! Jawab aku ya, awas gak jawab!" Ancamnya. Kakak bocah itu terkikik dengan kelakuan adiknya yang konyol dan menggemaskan.
"Kenapa kau terlihat mendung? Kayak nangis aja. Langit cengeng berarti!" Teriaknya keras dan agak cempreng.
Berkat teriakannya ibu kedua bocah tersebut keluar dari dalam rumah menggendong seorang anak perempuan berumur sekitar 3 tahun.
"Kaizel, kamu bicara sama siapa sayang?" Tanya ibunda bocah-bocah tersebut dengan lembut.
"Sama langit bu!"
Ibunya tertawa geli. "Emang langit bakal jawab kamu?"
Sudah terlihat kakak bocah itu tertawa keras. "Eh, pasti lah bu. Kata kakak, Kai disuru tanya sama langit." Ucapnya tersenyum lebar.
Sekali lagi ibu itu tertawa geli. "Kalian berdua ada-ada saja. Sudah masuk sana, nanti bisa sakit loh."
"Masa?!" Tanya bocah bernama Kaizel membulatkan matanya langsung berlari dimana ibunya berada.
"Sudah sana mandi!" Pertintah ibunya langsung disigapi kedua putranya.
Leozark Kaizel Hiraishi. Anak kedua keluarga Hiraishi. Rambut berwarna raven yang menurun dari ibunya dan mata berwarna biru tua dari ayahnya.
Wajahnya yang bercampur antara cantik, imut, dan tampan di umurnya yang masih berumur 5 tahun selalu menarik perhatian siapapun yang melihatnya. Namun wajahnya lebih kental ke arah ibunya. Sifatnya yang selalu ramah, ceria, dan kalem menambah kesan padanya.
Lalu kakak bocah itu. Memiliki nama Reizark Kenzo Hiraishi. Anak pertama keluarga Hiraishi. Tak beda jauh dari adiknya, memiliki paras lebih ke arah baby face, akan terlihat lebih bocah jika dibandingkan dengan Kaizel.
Yang membedakan hanya rambut sang kakak yang berwarna cokelat gelap. Matanya berwarna biru gelap. Gen yang sangat kental dari ayahnya. Berumur 2 tahun lebih tua dibanding adik laki-lakinya.
Sifatnya tak jauh-jauh dari Kaizel, adiknya. Hanya saja sifat Kaizel kekanak-kanakan--walaupun wajar karena umur mereka yang masih anak-anak, tapi anak pertama keluarga Hiraishi ini sangat memerankan sifat seorang kakak dan memiliki nilai kedewasaan.
Dan anak ketiga atau terakhir keluarga Hiraishi. Leunark Kyla Hiraishi. Gadis kecil yang sangat mirip kakak keduanya, Kaizel. Anugerah wajah yang nampak cantik di usia balitanya.
Selesai mandi, putra Hiraishi saling balapan menuju ruang keluarga untuk menonton acara film yang disukai masing-masing. Mencoba berebut remote TV di atas meja. Dan berakhir kemenangan untuk putra pertama.
Kaizel mengerucutkan mulutnya mencoba menerima kekalahan. Namun sebelum sempat menyalakan benda kotak besar berwarna hitam tersebut, putri keluarga tersebut menginterupsi mereka dengan menyuruh mereka berdua untuk segera ke meja makan untuk makan malam.
Di tambah suara ibu mereka, membuat mereka tak bisa membantah. "Rei! Kai! Ky! Cepat ke ruang makan atau ibu yang kesana membawa kalian kemari!"
Tanpa suara, segera mereka berlari menuju ruang makan. Ibu mereka sangat sabar merawat mereka. Namun tak dapat dibayangkan kalau kecewa maupun marahnya ibu ketiganya yang tak ingin mereka lihat.
Rallena Gissele Hiraishi. Wanita cantik dan manis, berumur 27 tahun. Sabar, penuh perhatian terutama pada keluarganya. Ramah dan lembut pada siapapun. Selama ini putra-putranya maupun putrinya tak pernah melihat wanita itu memarahi mereka tanpa sebab. Mereka hanya akan ditegur jika melakukan kesalahan.
"Rei, tolong panggilkan ayahmu." Ucap Rallena lembut pada Rei putra pertamanya.
"Oki doki."
Setelah dipanggilnya ayah mereka, mereka mulai menikmati hidangan dengan keluarga yang utuh. Sesekali mereka tertawa kecil karena ulah Kaizel yang konyol, lucunya Kyla saat makan, dan kagum akan kecerdasan Rei saat di sekolah.
Sang ayah hanya mampu tersenyum karena sifatnya. Rambut cokelat tua, mata biru, dan dilengkapi wajah tampan yang biasanya tak akan memiliki ekspresi jika tidak bersama keluarganya.
Kepala keluarga dengan umur 28 tahun yang mampu menafkahi keluarganya dengan sangat-sangat cukup dengan perusahaan turunan maupun yang baru dibangunnya sendiri di umur yang masih muda. Sudah mendapat gelar CEO diumurnya yang berumur 20 tahun karena kecerdasaannya.
Selain itu, kekuatannya yang terbilang sangat kuat diturunkan pada ketiga anaknya.
Terjamin kekuatan anak-anaknya akan melebihinya dikarenakan istri pria itu yang masih memiliki separuh darah keluarga besar Hidayashi dan Nackutle*.
Keluarga bahagia yang membagi tawa mereka. Walau rumah mereka yang memiliki banyak ruang, namun tak akan pernah terasa sepi karena kehadiran sang penceria.
Keceriaan yang dulu akan mengisi kekosongan ruang. Ya, dulu.
•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•^•
Note:
*Nackutle:
Keluarga besar dengan kekuatan setara Hiraishi. Berkebangsaan Spanyol.A/n:
Tentang note yg di atas, itu cuma imajinasi oke. Bukan beneran ehehe😄 anggap di dunia yang satu ini begitu.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY ELEMENTS
FantasyApa kalian berpikir dunia fantasi itu nyata?... Sejak kapan ini dimulai? Aku takkan menyadarinya. Yang mungkin saat ini aku sadari, kehidupan itu memiliki sebuah rantai. Saling berhubungan, memiliki sisi terang maupun sisi gelap yang tak kita lihat...