Bab. 8 [Yumihara & Ed]

2.7K 244 3
                                    

Author's POV

Seorang peri dengan tergesa-gesa terbang melintasi pohon-pohon rindang yang mendominasi hutan tak berpenghuni.

Peri itu dengan lincahnya meliuk-liukkan badannya pada saat terbang,melintasi ranting dan pepohonan menunjukkan bahwa dia sudah sangat hafal dengan seluk-beluk hutan ini.

Setelah melintasi pohon-pohon rindang, peri itu menerobos lingkaran api biru yang mengelilingi sebuah bangunan tua.

Aneh sekali,  sayap nya tak terbakar saat melintasi lingkaran api itu.

Peri itu adalah salah satu clan firemax. Anak buah Yumihara.

Setiap peri yang sudah meminum ramuan Yumihara, tubuhnya akan tahan terhadap api.

Tapi peri itu, tanpa meminum ramuan pun tubuhnya sudah kebal api.

"Yumi, aku membawa dua kabar kepadamu. Ada kabar baik dan kabar buruk, mana yang ingin kau dengar dulu?" tanya peri itu kepada seorang peri wanita yang tengah duduk tenang di singgasananya.

"Tak usah berbicara seolah-olah kau adalah manusia. Cepat katakan apa yang ingin kau sampaikan Ed!!"

Peri yang dipanggil Ed terkekeh geli.
"Bukan kah kau suka manusia?" katanya sambil mengangkat sebelah alisnya.

Yumihara mendelik kesal kepada Ed, "Cepat katakan Ed, atau aku akan membakar sayapmu sehingga kau tidak bisa terbang!" ancam Yumihara yang merasa kesal dengan candaan Ed.

"Tubuhku ini anti api lho! Kakakku sendiri yang membuatnya kebal begini, hahaha" jawab Ed dengan tawa diakhir kalimatnya.

Ed merupakan adik Yumihara, Ed tidak dihipnotis oleh ramuan Yumihara.

Dia mengikuti perintah Yumihara sepenuhnya karena keinginannya.

Berbeda dengan anggota clan firemax yang lain, yang dimanipulasi oleh ramuan Yumihara.

"Sudah katakan saja, jangan kebanyakan basa-basi Ed. Aku tak punya waktu untuk mendengar ocehanmu." Yumihara bangkit dari singgasananya, dia berjalan menuju sebuah bola yang terletak di samping singgasananya.

Bola itu mengambang di udara, dilindungi oleh tabung kaca yang kokoh. Di sekeliling bola terdapat api biru yang menyala-nyala.

Ed berjalan mendekati Yumihara, "Jadi, apakah kau sudah menemukan paduan ramuannya?" tanya Ed kepada Yumihara.

"Tinggal sebentar lagi,  semuanya akan berakhir. Kehidupan manusia bumi dan juga kehidupan peri di negeri yang menyedihkan ini." kata Yumihara dingin, "Kau harus membawa bunga Ceolus kepadaku Ed." perintah Yumihara kepada Ed.

"Jadi,  kau hanya perlu bunga Ceolus dan ramuanmu akan sempurna?" tanya Ed.

"Perkiraanku begitu, lihat ini!" Yumihara mengeluarkan bola itu dari tabungnya.

Bola yang penuh dengan api itu kini sudah ada di tangannya.

"Ambilkan aku sebuah tanaman." perintah Yumihara kepada peri pelayan yang ada di luar ruangan tempatnya mengobrol dengan Ed.

Seorang peri wanita masuk dengan membawa sebuah tanaman kayu di tangannya dan menyerahkannya kepada Yumihara.

"Lihat ini Ed!!" kata Yumihara sembari mengambil tanaman itu dari tangan peri pelayan.

Yumihara mendekatkan tanaman itu yang dipegangnya dengan tangan kanan kepada bola api yang dipegangnya dengan tangan kiri.

Belum sempat bagian tanaman itu menyentuh bola api, wujudnya sudah lenyap. Tanpa meninggalkan jejak.

Ed terperangah melihat hal tersebut. Mulutnya terbuka lebar, seketika sayapnya mengembang diluar kendalinya.

Yumihara memandang puas kearah bola api birunya. Lalu meletakkannya kembali ke dalam tabung. Bola itu kembali mengembang.

"Haha hebat Yumi. Aku yakin kita bisa mematikan pohon survive." Ed tertawa puas memandang Yumihara.

Yumihara kembali duduk di singgasananya, "Jadi kabar apa yang ingin kau sampaikan?" tanyanya kepada Ed.

"Besok, putri Raja Zuro akan turun ke bumi." kata Ed dengan mata yang berbinar-binar seperti seekor kucing menemukan ikan disaat tengah lapar-laparnya.

Yumihara bangkit dari singgasananya, "Bagus Ed,  sudah beratus-ratus tahun lamanya aku menantikan saat ini. Putri tanpa kekuatan itu akan menemukan cinta nya saat dia terjun ke dunia manusia untuk kedua kalinya."

Yumihara turun dari singgasananya dan berjalan kearah Ed dengan mata yang tak kalah berbinarnya dengan mata Ed.

Yumihara memegang kedua pundak adiknya, "Ini saatnya. Kau pergi lah ke bumi dan cari sang putri, kau harus membuatnya jatuh cinta padamu. Dengan begitu, akan mudah bagiku untuk mempengaruhinya jika dia sudah tergila-gila padamu."

Yumihara memunggungi Ed lalu tertawa penuh kemenangan, "Apapun caranya,  pastikan dia jatuh cinta padamu!"

Ed menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal, "Tapi Yumi, kurasa itu tak akan mudah."

"cih.. Dasar bodoh. Kau harus menggunakan wajah tampanmu itu untuk menarik hatinya." kata Yumihara.

"Iya,,  tapi dia sangat tertutup. Untuk menjadi temannya saja susah karena Raja Zuro menjaganya dengan ketat, bahkan kemanapun dia pergi dia selalu bersama seorang pengawal yang ditugaskan untuk melindunginya." Ed menarik napas sejenak sebelum melanjutkan kata-katanya, "Apalagi untuk membuatnya jatuh cinta."

"Aku percaya padamu Ed. Kau coba saja dulu untuk mendekati putri tanpa kekuatan itu, nanti bila kau tak bisa mendapatkan cintanya, maka biarkan aku melakukannya dengan caraku, bagaimanapun juga putri itu harus menjadi orangku." kata Yumihara dengan penekanan disetiap katanya.

"Aku akan berusaha Yumi. Kau bisa percaya padaku!!" ucap Ed yakin,
" tapi.... " Lanjutnya lagi.

"Kenapa lagi?" tanya Yumihara.

"Dia punya teman yang bisa membaca pikiran. Bagaimana Yumi? jika aku dekat dengan putri, pasti aku juga akan dekat dengan teman-temannya. Dan temannya Zen itu pasti bisa mengetahui rencana kita melalui pikiranku." Ucap Ed.

Yumihara berpikir sejenak. Di dalam hati dia membenarkan kata-kata Ed.

"Kalau begitu lupakan, aku masih punya rencana B." jawab Yumihara seraya tersenyum kepada Ed.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

.

Salam cutton candy🍭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam cutton candy🍭

Fairy Florateria {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang