Bab. 34 [ caught]

1.1K 103 7
                                    

Semula aku mengira bahwa mereka tidak akan menerimaku mengingat mereka yang sudah setengah abad tak berhubungan dengan Negeri Florateria. Namun sebaliknya, diperkampungan Nymph ini aku diperlakukan istimewa. Mereka menyiapkan makanan-makanan enak untukku dan juga merawat lukaku. Ah aku lupa menceritakan kepadamu bahwa aku juga terluka karena pertarungan di istana kemarin, aku memang tidak banyak bertarung. Tapi sempat melumpuhkan beberapa Clan Firemax, sebelum Tzukira menyuruhku untuk memasuki jalan rahasia.

"Jadi, Raja Zuro sudah meninggal?" hatiku terasa berdenyut karena mendengar pertanyaan itu dilontarkan oleh salah seorang Nymph bernama Po.

Po adalah kepala perkampungan disini. Dialah yang memimpin kelompok Nymph di perkampungan kecil ini. Aku sudah menceritakan kepada mereka tentang apa yang terjadi, semuanya. Mulai dari dendam Yumihara kepada manusia bumi - mereka sebenarnya tak begitu prihatin dengan yang ini karena mereka pun tak menyukai manusia- kematian peri-peri patroli di pulau Canary hingga penyerangan yang dilakukan oleh Clan Firemax ke istana sehingga menewaskan Raja Zuro dan tahta yang kini sudah dikuasai oleh Yumihara. Aku tak menyangka bahwa para Nymph ternyata masih menyimpan kesetiaan dan rasa pengabdian mereka kepada Negeri Florateria. Hal itu bisa dilihat dari cara mereka merawatku disini dan juga ekspresi sedih yang terpancar ketika mendengar kisah menyedihkan Negeri Florateria.

Aku tak menjawab, hanya mengangguk lemas. Ingatan tentang bagaimana Yumihara membunuh Raja Zuro kembali membayangiku. Tiba-tiba aku merindukan suamiku, Raja Zuro. Kami bahkan tak bisa memakamkan mayatnya dengan layak karena aku buru-buru kabur dan anak-anakku berpencar entah kemana.

Po mungkin merasa bersalah setelah melihat ekspresiku yang enggan untuk menjawab, "Ini ratu! Makanlah lebih banyak lagi. Kau perlu energi untuk menyembuhkan lukamu." Ucapnya.

"Terima kasih, Po. Dan juga kalian," aku mengedarkan pandanganku kepada para Nymph yang mengelilingi kami. Diruangan ini, aku dirawat oleh sekelompok Nymph. Ruangan yang kata Po adalah aula perkumpulan. Sebenarnya, Po ingin aku untuk menginap dirumahnya atau dirumah salah satu Nymph. Namun, dikarenakan ukuran rumah mereka yang tak muat untukku, Po terpaksa menempatkanku di aula ini. Aula perkumpulan sengaja dibuat lebih besar dan tinggi. Menurut keterangan Po, mereka menggunakan aula ini untuk melayani para tamu yang mampir di perkampungan mereka. Aku bahkan baru tahu bahwa kaum Nymph berteman baik dengan para penyihir, berdasarkan cerita Po, tentu saja.

"Suatu kehormatan bagi kami dapat melayani Yang Mulia Ratu Sabrina!" akui Po.

Aku merasa tidak enak sebenarnya, mengingat tahta kerajaan sudah sepenuhnya dikuasai oleh Yumihara, apakah aku masih seorang ratu?

"Aku bukan lagi ratu kalian." Ucapku dengan suara parau, "Aku sudah kehilangan mahkotaku." Lanjutku lagi. Soal mahkota itu, aku memang tak sengaja menghilangkannya ketika perjalanan menembus portal menuju kemari.

"Kami memang tidak menyukai manusia. Tapi bukan berarti kami akan membenarkan tindakan kejam Yumihara. Bagi kami, Ratu Sabrina tetaplah seorang ratu dengan atau tanpa mahkota yang bertengger dikepala. Darah keluarga kerajaan mengalir dari rahimmu. Kaum Nymph tak akan pernah menjadi pengkhianat. Kau adalah satu-satunya Ratu kami, pemimpin Negeri Florateria." Ucap Po yang sukses membuatku terharu dan hampir meneteskan airmata.

Po memang benar. Berdasarkan hukum kerajaan, jika Raja meninggal maka Ratulah yang memegang puncak kekuasaan. Entah bagaimana, perkataan Po berhasil membuat semangatku kembali hadir. Yumihara, peri licik itu tidak sepantasnya menduduki tahta. Aku harus merebutnya kembali agar aku bisa memberikannya kepada orang yang tepat - salah satu dari anak-anakku.

"Kau benar, Po! Aku akan merebut tahta itu kembali. Terima kasih sudah meyakinkanku."

Po tersenyum. Tangannya menggenggam jemariku yang penuh dengan luka-luka sayatan. Seketika aku merasakan aliran listrik menjalari tanganku hingga ke bahu, lalu kemudian aku melihat luka-luka itu sudah mengering. Hanya menyisakan bekas sayatan yang sudah tertutup daging.

Fairy Florateria {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang