Selangkah lagi dan semuanya akan sempurna.Aku terburu-buru melangkah menuju tempat ritual akan dilaksanakan. Disana, sebuah wadah besar berbentuk kawah yang berisikan ramuan penghancur racikanku sendiri sudah siap digunakan. Hanya satu komponen pelengkap yang masih kurang, tapi sekarang aku sudah mendapatkannya. Aku menyunggingkan senyum miring. Kudekati Ratu Sabrina yang masih tak sadarkan diri dikursi tawanan. Kedua tangannya sengaja diikat agar dia tidak bisa menggunakan kekuatannya sesaat setelah dia sadar.
“Jangan salahkan aku atas apa yang menimpamu dan keluargamu, Ratu!” aku berbisik ditelinganya.
Kulihat dia masih tak bergerak sama sekali. Sebenarnya ini adalah kesempatan bagus untuk mengambil dan mencampurkan darahnya ke dalam ramuan racikanku, hanya saja waktunya tidak tepat saat ini. Selain darah keluarga kerajaan, aku juga perlu cahaya bulan purnama. Sekarang bulan purnama sudah dimulai, namun puncaknya masih sekitar 4 jam lagi. Aku harus sabar menunggunya dan memastikan Ratu Sabrina tetap berada dikursinya, bila perlu dengan kondisi yang tak sadarkan diri. Ahh kurasa akan lebih baik jika sang Ratu tak sadarkan diri sama sekali. Bukankah akan menyakitkan jika dia sadar?
Kau ingin tahu bagaimana aku akan mengambil darahnya? Jangan berpikir bahwa aku hanya mengambil setetes dua tetes saja. Tidak. Tidak seperti itu.
Ramuan penghancur yang akan kugunakan untuk mematikan Negeri Florateria adalah ramuan terkuat yang pernah kuracik. Aku sudah memikirkan dan menguji coba ramuan ini dulu pada sebuah tanaman dan sukses membuatnya layu dan kering. Dulu, aku menggunakan darah Iqueena, Ed mendapatkannya ketika dia ikut pergi ke bumi bersama rombongan peri untuk mencari tanaman Ceolus – aku menyuruhnya diam-diam agar mengambil sedikit darah Iqueena dan Ed berhasil membawanya kepadaku. Sebenarnya, aku begitu menginginkan darah Iqueena, berhubung situasinya tidak memungkinkan – aku tak mungkin membuka kabut yang menutup portal Negeri Florateria ke bumi. Itu hanya pada satu tanaman saja, untuk membuat seluruh Negeri Florateria hancur, aku tentu saja memerlukan lebih banyak ramuan dan lebih banyak bahan komponen. Jadi, rencanaku akan menyedot habis darah Ratu Sabrina menggunakan seekor nyamuk yang sudah kumantrai.
Apa Ratu Sabrina akan mati?
Hahaha
Tentu saja!
Aku juga akan menghabisi keluarga kerajaan, membunuh mereka tanpa ampun. Itu rencanaku.
“Yumi!” Edi memanggilku dengan terbangnya yang berkesan terburu-buru.
Aku menolah dan menatapnya dengan tatapan mengintimidasi, “Aku tak ingin mendengar masalah apapun lagi, Ed!” ucapku.
“Tidak! Tidak! Aku hanya ingin mengatakan bahwa bulan purnama sudah mencapai puncaknya.” Jawabnya masih dengan napas yang tersengal-sengal akibat berlari.
Dengan setengah berlari, aku mendekati kawan berisi ramuan yang kuracik dan mendapatinya sudah mendapat sinaran cahaya bulan purnama.
Sempurna! Sempurna sekali!
Aku segera memerintahkan beberapa peri untuk mengambil nyamuk yang sudah kumantrai agar segera bisa menghisap dan memindahkan darah Ratu Sabrina ke dalam kawan ramuan. Jika kau bertanya kepadaku dimana aku mendapatkan nyamuk ini, aku mendapatkannya sesaat sebelum menutup portal dan membebaskan mistwingeater, sengaja kutangkap yang paling besar agar tenaga sedotnya kuat. Nyamuk adalah musuh peri, asal kau tahu. Semua peri menghindar dan takut kepada nyamuk. Tapi aku tidak, bagiku mereka hanyalah makhluk penghisap darah bodoh yang tak berotak. Mudah sekali menangkapnya.Aku melirik Ratu Sabrina yang masih tak sadarkan diri, “Selamat tinggal, Ratu! Aku akan selalu mengingat dan mengenang darahmu yang mengalir didalam ramuanku. Itu artinya, kau memiliki peranan yang sangat penting di dalam proses penghancuran ini. Bukan begitu? Hahahahahaha….”
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy Florateria {END}
Fantasy~All Passages Are Compelete~ Without Revision [ Fantasy Receh ] Tidak ada peri yang tidak berguna Semua peri diciptakan dengan kekuatan Lalu aku ini apa? Aku terlahir tanpa kekuatan. Aku tidak berguna. Apa aku bukan peri?