Bab. 2 [New Friend]

4.5K 371 18
                                    


Aku tak menyangka bahwa yang mengajar di Academy Bunga adalah Pangeran Tzukira Florateria - kakak
Pertamaku- Pangeran di Negeri Florateria yang kelak akan menggantikan posisi Raja.

Aku melirik ke arah Erzukas menatapnya dengan tatapan mengintimidasi. Dia pasti sudah tau semua ini, lalu kenapa dia tidak memberitahuku?

"Apa?" ucapnya setelah menyadari bahwa aku sedang menatapnya.

"Kenapa Pangeran Tzukira ada di sini? Apa memang dia yang menjadi guru di Academy Bunga ini? Bagaimana bisa? Emm maksudku, kekuatannya sama sekali tak ada hubungannya dengan Academy ini."

"Aku tidak tau." jawabnya singkat.

"Seharusnya kau tau!" ucapku kesal.

Erzukas hanya mendengus napas kesal saat menatapku. Kemudian berfokus untuk memperhatikan Pangeran Tzukira yang sudah berdiri di depan kelas. Sementara semua kursi di ruangan ini sudah terisi penuh kecuali satu buah kursi panjang di depanku dan Erzukas duduk.

"Selamat pagi semuanya. Saya Pangeran Tzukira."

Semua peri di ruangan ini kaget begitu mendengar Pangeran Tzukira memperkenalkan dirinya. Di Negeri Florateria, peri-peri biasa tidak bisa memasuki Istana kecuali jika sudah ada acara khusus yang di selenggarakan oleh Raja. Sehingga mereka tidak terlalu mengenali para Pangeran dan Putri kerajaan.

Jadi wajar saja mereka terkejut saat mengetahui identitas pria yang berdiri di depan mereka itu adalah seorang pangeran.

"Keberadaan Saya di sini bukan sebagai pengajar kalian. Saya hanya di tugaskan oleh baginda Raja untuk menyampaikan hal penting ke setiap divisi pelatihan di setiap Academy." Pangeran Tzukira melanjutkan kata-katanya.

Semua peri semakin terheran-heran begitu mendengar perkataan Pangeran Tzukira. Ruangan ini telah riuh karena bisikan-bisikan kecil sesama peri, hingga membuat ruang pelatihan cukup berisik sekarang.

Pangeran Tzukira mengetuk kecil beberapa kali meja yang ada di hadapannya. Hingga akhirnya suasana ruang pelatihan mulai tenang kembali.

Pangeran Tzukira melemparkan tatapannya pada seisi kelas, aku juga tak luput dari pandangannya. Hanya saja, dia terlihat biasa saja ketika melihatku. Apa dia tidak mengenaliku?

"Clan Firemax!" dia mengeluarkan kata yang di beri penekanan pada setiap suku katanya, "Sudah mulai beraksi lagi. Jadi kalian sebagai penerus generasi bangsa peri harus memiliki persiapan yang kuat untuk menghadapi mereka yang berupaya untuk menghancurkan negeri ini." dia menghela napas sejenak lalu melanjutkan kata-katanya, "Latih semua kekuatan yang kalian miliki, terus gali potensi-potensi yang kalian miliki. Kalian tau, tidak ada peri yang tak berguna. Semua peri di ciptakan dengan kekuatan yang bermanfaat bagi Negeri Florateria dan juga Bumi."

Kata-kata itu terasa sangat menohok hatiku.

Tidak ada peri yang tidak berguna

Semua peri di ciptakan dengan kekuatan

Lalu aku ini apa? Aku terlahir tanpa kekuatan. Aku tidak berguna. Apa aku bukan peri? Apa aku bukan bagian dari mereka? Bukan bagian dari dunia ini??

Berbagai macam pertanyaan muncul di kepalaku karena menurutku aku lebih mirip manusia daripada peri.
Di Negeri Florateria tidak ada peri perempuan yang memiliki rambut berwarna hitam. Semua memiliki rambut yang berwarna selain hitam.Hanya aku satu-satunya peri dengan rambut hitam layaknya rambut manusia.

Dan juga tubuhku yang lemah tanpa kekuatan, sama seperti manusia yang lemah tanpa kekuatan apapun.
Hanya saja aku bersayap. Hanya itu saja yang menjadikan aku berbeda dengan manusia.

Fairy Florateria {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang