~All Passages Are Compelete~
Without Revision
[ Fantasy Receh ]
Tidak ada peri yang tidak berguna
Semua peri diciptakan dengan kekuatan
Lalu aku ini apa?
Aku terlahir tanpa kekuatan.
Aku tidak berguna.
Apa aku bukan peri?
"Masalah hadir untuk membuatmu menjadi dewasa dan sedikit lebih kuat. Dan sekarang adalah saatnya aku menjadikan kalian dewasa, mungkin juga sedikit lebih kuat. Tapi dengan level kekuatan di bawahku. Peri-peri tak berguna." Tawa Yumihara memecah keheningan di tempat tinggalnya. Burung-burung beterbangan dan makhluk hidup apapun yang tumbuh di sekitar rumahnya layu seketika.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yukl dan Zen memutuskan untuk mengikuti jejak Iqueena dan Erzukas mengelilingi Pulau Canary. Keduanya terbang berdampingan menikmati keindahan pulau itu dari angkasa.
"Jadi, apakah menurutmu kita akan menemukan bunga Lotus disini?" Yukl membuka percakapan.
"Ya tentu saja. Jika mereka mengatakan begitu maka itu artinya kita akan menemukannya. Mengapa? Apa kau ragu kita tidak akan menemukannya?" balas Zen.
"Sebenarnya aku hanya ragu pada diriku." ucap Yukl sembari menarik kedua pipinya ke atas menampilkan sebuah senyuman yang menurut Zen cukup manis.
"Kau menyukai Erzukas ya?" tanya Zen tiba-tiba yang sukses membuat Yukl bersedak karena kagetnya.
"A-apa? Oh tidak! Tentu saja tidak! Kau gila? Bagaimana aku bisa menyukainya?"
"Oh ayolah, kau melupakan fakta bahwa kau sedang berbicara dengan seorang mind reader. Semuanya terbaca jelas Yukl." Zen memamerkan senyumnya seperti seorang seducer handal yang tengah menggoda mangsanya.
Tanpa bisa dihindari oleh Yukl, semburat merah muda itu telah mencuat di kedua pipinya. Sehingga sekarang pipinya lebih mirip tomat matang daripada kulit. Yukl menunduk dalam. Rasanya dia ingin terbang saja meninggalkan Zen dan terbang sendirian saja. Bukankah sebentar lagi mereka akan mendapatkan tiket kamar? Jadi tidak akan apa-apa jika berkeliaran sebentar sembari menunggu tiket itu muncul.
"Jangan coba-coba untuk melarikan diri!" seru Zen.
"Ahh kenapa kau tidak mengunci saja kekuatanmu itu ha?" Yukl berucap dengan intonasi yang tinggi.
Zen hanya mengangkat sebelah sudut bibirnya, menyunggingkan sebuah senyuman yang sulit bagi Yukl untuk menebak jenis senyuman macam apa itu sebelum akhirnya berkata, "Kau tidak perlu malu karena kita sama."
"Maksudmu?"
"Aku menyukai Iqueena!"
Kata-kata Zen membuat seorang Yukl ternganga. Yukl benar-benar tak menyangka dengan kata-kata yang baru saja lolos dari mulut Zen. Jadi mereka terlibat cinta segiempat. Lucu sekali.
"Aku sudah lama menyukainya, sejak dulu."
"Sejak dulu?"
"Iya, sejak aku menemukannya di dasar Danau yang dingin. Disaat aku mendengar jeritan putus asanya. Disaat itu juga kusadari aku menyukainya." kata Zen.
"Jadi kalian sudah lama saling mengenal?" tanya Yukl.