Insiden kehilangan sayap tak hanya di alami oleh peri-peri yang mengikuti pelatihan di Pulau Canary, tetapi juga oleh peri-peri yang sedang melakukan tugas patroli menyebarkan serbuk cerlysia ke seluruh penjuru bumi -selagi terdapat tanaman di sana.
Dentuman keras terdengar bersamaan dengan jatuhnya para peri patroli di atas gurun pasir yang tandus. Mereka baru saja berangkat untuk membawa serbuk Cerlysia ke daerah berhutan beberapa kilometer setelah gurun ini. Namun belum setengah melintasi padang gurun yang tandus, sayap-sayap mereka tiba-tiba menghilang. Bahkan para peri patroli yang mayoritasnya adalah peri laki-laki tidak sempat kaget karena sudah terlebih dahulu jatuh menghantam pasir yang kering. Serbuk Cerlysia yang mereka bawa berhamburan kemana-mana sehingga membuat gurun yang kering di tumbuhi oleh beberapa tanaman perdu dan rerumputan hijau.
"Oh, serbuknya!" Pangeran Govio yang bersama-sama dengan rombongan peri patroli berseru kaget. Pangeran Govio mengoper pandangan ke sekelilingnya. Dilihatnya semua peri patroli yang berjumlah empat puluh orang termasuk dirinya terkapar di atas pasir dengan kondisi fisik yang janggal tanpa kedua sayap yang menempel di punggung mereka. Pangeran Govio mengepakkan sayapnya, dirinya sedikit kewalahan untuk mengepakkan sayap yang diduganya terdapat bagian yang sobek. Namun akhirnya Pangeran Govio menghela napas lega saat bisa mengepakkan sayapnya dan terangkat dari pasir dengan ketinggian kurang dari enam meter sebagai percobaan untuk memastikan bahwa sayapnya masih berfungsi dengan sempurna.
"Pangeran! Apa yang terjadi? Kemana sayap-sayap kami?" tanya salah seorang peri patroli seraya memandang punggungnya yang telah gundul tanpa sepasang sayap.
"Aku juga tidak tau. Sesuatu yang buruk telah terjadi! Aku tidak mengerti mengapa sayapku masih baik-baik saja sementara sayap kalian semuanya hilang." terdengar nada sendu dari kalimat yang lolos dari mulut Pangeran Govio seraya mengedarkan pandangannya kepada seluruh peri patroli yang juga bertanya-tanya di hati mereka.
"Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang? Kita terjebak di tengah-tengah gurun yang tandus tanpa sepasang sayap!" ucap salah satu peri patroli. Mereka semua kelihatan mulai frustasi dengan keadaan, kecuali Pangeran Govio yang tampak sedang berpikir keras.
Pangeran Govio adalah putra kedua dari Raja Zuro. Seorang pangeran yang sangat jarang berada di istana dan hanya akan pulang sewaktu-waktu jika Raja Zuro sudah memintanya untuk pulang. Pangeran Govio sedikit jauh dengan Iqueena. Hubungan Pangeran Govio-Putri Iqueena tidak sebaik hubungan Pangeran Tzukira-Putri Iqueena. Pangeran Govio menyesali adik perempuannya yang menurutnya useless tanpa sebuah kekuatan yang menyertai eksistensinya. Jika Pangeran Tzukira memiliki keahlian dan kekuatan yang mendukungnya untuk bekerja sama dengan Panglima Perang kerajaan Florateria, maka Pangeran Govio memiliki keahlian dalam memanipulasi elemen alam seperti air dan udara. Karena power yang dimilikinya itulah Raja Zuro mempercayakan wewenang mengurus serbuk cerlysia di bumi kepadanya. Dengan bantuan kekuatan dari Pangeran Govio, tugas peri-peri patroli menjadi sedikit lebih mudah karena Pangeran Govio dapat mengarahkan angin untuk menyebarkan serbuk cerlysia.
"Aku akan memberitahu Raja Zuro mengenai insiden ini! Tapi sebelum aku pergi, kita harus kembali ke Pulau Canary. Kalian akan menunggu di sana sampai aku kembali dari Negeri Florateria." ucap Pangeran Govio.
"Tapi bagaimana caranya kami kembali ke Pulau Canary, pangeran? Kami sudah tak memiliki sayap lagi!" seru salah seorang peri patroli sambil menengok ke belakang punggungnya yang gundul.
"Itulah gunanya aku bersama kalian!" Pangeran Govio menyeringai semakin menambah kesan tampan tanpa mengurangi wibawa pada dirinya. Jika saja ada peri perempuan di antara rombongan para peri patroli, pasti sudah meleleh melihat ketampanan wajah pangeran yang satu ini.
Seorang peri penjaga portal 1 - jalan menuju ke bumi - terlihat tergesa-gesa ketika terbang ke arah Istana Negeri Florateria. Peri itu terus mengindahkan pertanyaan para peri yang di lewatinya. Fokusnya hanya satu yaitu se-segera mungkin sampai ke istana dan melaporkan kejadian aneh dan janggal yang tidak pernah dilihatnya selama eksistensinya menjadi penjaga portal.
Begitu tiba di istana, peri penjaga segera melapor ke hadapan Raja Zuro yang tengah duduk di halaman belakang istana sambil menikmati minuman dan buah-buahan yang di siapkan oleh para peri pelayan bersama dengan Ratu Sabrina.
"Maaf, jika Saya lancang mengganggu ketenangan Yang Mulia Raja Zuro." ucap sang peri penjaga.
"Ada apa? Katakan!" perintah Raja Zuro.
"Portal 1 yang selalu menjadi jalan penghubung ke dunia manusia berubah menjadi keras dan tidak tertembus. Saya tidak tahu apa yang mengakibatkannya! Tetapi sesaat sebelum portal itu mengeras, Saya melihat bola cahaya biru menyala melintasi portal." jelas peri penjaga.
Raja Zuro bangkit dari duduknya, wajahnya berubah cemas dan penuh kekhawatiran, "The lost wings accident." batinnya.
Salam cutton candy🍭
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy Florateria {END}
Fantasy~All Passages Are Compelete~ Without Revision [ Fantasy Receh ] Tidak ada peri yang tidak berguna Semua peri diciptakan dengan kekuatan Lalu aku ini apa? Aku terlahir tanpa kekuatan. Aku tidak berguna. Apa aku bukan peri?