Bab. 39 [I Trust You, Iqueena! ]

1.1K 100 3
                                    

Aku sangat cemas ketika Erzukas menyusulku.

Setelah berpamitan kepada ibu, aku segera terbang, ditemani Erzukas untuk menyusul rombongan nutritioner dan grower disana.

Aku terbang dengan kecepatan maksimal. Tak memperdulikan Erzukas yang mungkin saja ketinggalan jauh di belakang. Yang ada dipikiranku saat ini hanyalah bagaimana caranya agar aku segera sampai kesana dan membantu Pangeran Govio.

Trauma karena kehilangan Pangeran Tzukira dan juga ayah masih belum hilang, kali ini aku tidak akan membiarkan apapun mengambil nyawa kakakku lagi. Apalagi ramuan penghancur sialan itu, tidak akan!

Setelah menempuh pejalanan yang lumayan jauh. Akhirnya aku tiba diperkampungan Negeri Florateria. Lokasi ini terlihat lebih parah dari yang waktu itu ku datangi bersama Erzukas. Hanya tersisa beberapa tumpuk daerah hijau, sedangkan sisanya sudah habis menyisakan tanah gersang yang retak-retak.

Aku segera menghampiri Pangeran Govio saat aku menemukannya di bagian lahan gersang. Kekhawatiran semata-mata menjalar ke seluruh tubuhku, rasanya seperti ada listrik statis yang mengalir disaat aku melihat wajah Pangeran Govio yang pusat pasi dengan bulir-bulir keringat mengucur deras diwajahnya. Sayapnya juga terlihat layu. Dia terlalu banyak mengeluarkan energi. Astaga! Sebenarnya apa yang terjadi disini?

Dibagian yang lain, aku juga melihat para peri yang terlihat susah payah menyalurkan energi mereka ke permukaan tanah. Aku bilang susah payah karena ada beberapa peri yang bahkan terpental ke belakang akibat energi yang di salurkannya.

“Sebenarnya apa yang terjadi?” aku yang tak mengerti keadaan langsung bertanya.

Pangeran Govio yang sepertinya tidak menyadari kedatanganku baru menoleh disaat aku bersuara.

“Iqueena!” dia melangkah ke arahku, “Tepat waktu sekali kau datang. Kami membutuhkanmu.” Ucap Pangeran Govio.

“Aku? Tapi bagaimana bisa?” aku heran tentu saja. Aku bukan nutritioner apalagi grower, mana bisa aku membantu mereka menghancurkan ramuan Yumihara.

“Kau lihat itu!” Pangeran Govio mengarahkan telunjuknya kepada para peri nutritioner yang bersusah payah, aku mengikuti arah telunjuknya, “Mereka sedang mencoba untuk menembus dinding ramuan penghancur Yumihara agar energi nutrisi menyerap ke dalam tanah, tapi tidak bisa. Lahan yang terkena ramuan penghancur ternyata elastis terhadap energi. Mereka memantulkan balik energi yang diterima kepada sumber energi.”

Dan sekarang aku paham kenapa peri yang kulihat tadi terpental ke belakang.

Aku menatap Pangeran Govio, “Jadi, apa itu artinya aku harus menggunakan perisaiku?” tanyaku.

Pangeran Govio mengangguk, sesaat aku merasa ragu. Apa bisa aku melakukannya? Maksudku, kekuatanku baru dilatih untuk melindungi beberapa orang saja waktu itu, dan sekarang aku harus melindungi kurang lebih 10 orang, dengan terbata-bata aku menjawab,

“A-ku tidak yakin!”

Pangeran Govio pasti melihat binar keraguan dimataku, dia memegang pundakku, “Kau pasti bisa. Aku percaya padamu, Iqueena!” katanya dengan tatapan penuh keyakinan, “Kau tidak akan sendirian. Kita akan melakukannya bersama-sama!” kali ini tangannya menggenggam kedua tanganku. Aku bisa merasakan aliran semangat dari genggaman tangannya yang hangat. Dia juga menatapku dengan pandangan yang penuh akan keyakinan, “Bersama-sama, kita harus menyelamatkan Negeri Florateria! Hanya kita harapan satu-satunya.” Ucap Pangeran Govio semakin menambah tatapan keyakinan dan pengharapan dimatanya.

Tanpa kusadari, kepala ku otomatis mengangguk.

Pangeran Govio tersenyum, “Baiklah! Sekarang waktunya!”

Aku berusaha meyakinkan Iqueena disaat kulihat ada keraguan di matanya ketika aku memberitahunya bahwa kami membutuhkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berusaha meyakinkan Iqueena disaat kulihat ada keraguan di matanya ketika aku memberitahunya bahwa kami membutuhkannya.

Aku tidak tahu pasti apakah rencanaku ini akan berhasil atau tidak, tapi tidak ada salahnya mencoba.

Iqueena kutugaskan untuk merentangkan perisai selebar mungkin sehingga mampu untuk melindungi kesepuluh peri nutritioner yang melakukan tugasnya terlebih dahulu. Dia sama sekali tidak kesulitan untuk melakukan hal itu.

Para peri nutritioner mulai menyalurkan energi mereka saat aku memberi aba-aba, dengan Iqueena yang sudah mengaktifkan perisainya, tentu saja. Energi-Energi yang di salurkan tentu saja masih memantul, namun entah bagaimana caranya perisai Iqueena bisa membalikkan keadaan sehingga energi-energi dari para nutritioner itu meresap sempurna ke tanah. Sedikit memperbaiki strukturnya yang retak-retak.

Gelombang kedua dan lagi-lagi berhasil. Sekarang tanah sudah terlihat lebih gembur dan subur. Dinding ramuan penghancur Yumihara pun terlihat mulai memudar. Dan sekarang, gelombang terakhir penyaluran energi, jika ini berhasil maka itu artinya kami juga berhasil.

Aku tersenyum melihatnya, ada kemajuan yang cukup besar dengan kekuatan milik Iqueena.

Namun, ketika energi terakhir yang disalurkan kembali memental, Iqueena tak bisa bertahan lama. Aku melihatnya ambruk ke tanah dengan darah segar yang keluar dari sudut bibirnya, wajahnya pucat pasi.

Gelombang terakhir penyaluran energi benar-benar berhasil, sekarang sudah tidak ada lagi ramuan penghancur Yumihara yang menggorogoti tanah Negeri Florteria. Aku segera memerintahkan para grower untuk melakukan tugasnya, sementara aku berlari ke arah Iqueena dan mendekapnya dalam pelukanku.

Jangan tanya apa aku panik atau tidak melihat Iqueena yang ambruk ke tanah. Panik tentu saja! Namun, disaat genting seperti ini, panik tidak akan mendatangkan solusi.

Aku mencoba mengangkat tubuh Iqueena dan memutuskan untuk membawanya kembali ke perkampungan Nymph. Rasa bersalah menggorogotiku karena telah melibatkannya ke dalam pertarungan yang seharusnya bisa aku menangkan sendiri.

Namun, ternyata aku juga kehabisan banyak energi. Bahkan untuk mengepakkan sayap saja tidak bisa, lalu bagaimana caranya aku membawa Iqueena?

“Pangeran! Kita berhasil” seorang grower datang melapor kepadaku, aku bisa mendengar haru pada nada bicaranya.

Aku tersenyum lega, “Pengorbananmu tidak sia-sia Iqueena!” aku memeluk Iqueena lebih erat sebelum akhirnya semuanya berubah menjadi gelap.

A/n

Maafkan bab yang pendek dan tidak jelas ini. Aku maksain nulis di tengah tugas-tugas online yang menumpuk// hehe

Makasih udah baca cerita ini!!!

Love you 2.500 // jan lupa kembalian lima rebu wkwkwk

Apaan si garing!!!

Vote + comment = Pengarang jadi semangat = cerita berjalan lancar dan update selalu.

Salam cutton candy 🍭🍭

Fairy Florateria {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang