Memories, supposed to fade
What's wrong with my heart?
Shake it off, let it go
Didn't think it'd be this hard
Should be strong, movin' on
But I see you
Sometimes I try to hide
What I feel inside
And I turn around
You're with him now
I just can't figure it outTell me why you're so hard to forget
Don't remind me, I'm not over it
Tell me why I can't seem to face the truth
I'm just a little too not over you*song : David Archuleta - A Little too Not Over You
Jam menunjukkan pukul setengah enam pagi. Hari ini hari selasa dan Kiran masih betah terjaga di depan layar laptopnya. Jarinya masih setia mengetikkan rangkaian kata untuk project novelnya yang ke-empat. Bukan sekali dua kali Kiran terjaga hingga pagi ketika menulis novelnya. Tidur beberapa jam nampaknya bukan menjadi masalah bagi Kiran. Ia sudah terbiasa - lebih tepatnya terpaksa terbiasa tidur larut untuk menyelesaikan naskah novel miliknya.
Kiran tentu bisa menulis naskahnya ketika siang hari, kemudian tidur nyenyak di malam hari seperti aktivitas orang pada umumnya. Namun Kiran lebih memilih menulis naskahnya pada malam hari. Dirinya butuh waktu untuk menyendiri, suasana yang sepi dan hening tanpa ada gangguan. Dan menurut Kiran, malam hari adalah waktu yang paling tepat untuk menuangkan ide-idenya dalam sebuah tulisan.
Menjadi seorang penulis novel sebenarnya bukanlah cita-cita Kiran. Dulu ketika dirinya masih duduk di bangku Sekolah Dasar, ia memiliki cita-cita yang dimiliki hampir seluruh anak seusianya yakni menjadi seorang dokter. Bagi Kiran - dulu - menjadi dokter sepertinya adalah pekerjaan yang keren. Ya walaupun sampai sekarang profesi dokter tetap menjadi profesi yang keren di mata Kiran, namun kenyataannya dia kini sangat bahagia dengan pekerjaannya sebagai penulis novel. Dengan menulis dirinya dapat bercerita melalui tulisan yang ia buat, berharap banyak orang yang membaca dan menyukai karya-karyanya.
Alunan lagu A Little Too Not Over You dari penyanyi tampan jebolan salah satu ajang pencarian bakat di negeri Paman Sam yaitu David Archuleta mengalun pelan dari sound hitam di sudut rak penyimpanan barangnya.
Haisss... lagunya gini amat sih bang. Ah tapi gue suka.. celoteh Kiran dalam hati.
Kalau dipikir-pikir hampir sebagian besar file lagu yang dimilikinya berisikan lagu-lagu galau. Tidak jauh dari unsur patah hati, sakit hati, putus cinta, cinta diam-diam, friendzone, usaha melupakan sampai pengkhianatan. Walaupun ada juga lagu lain yang bertema ceria, lagu bahagia seperti lagu-lagu yang cocok didengarkan ketika jatuh cinta. Tapi jika dibandingkan dengan playlist lagu galau yang dimiliki Kiran, jumlahnya tentu berbanding jauh.
Dok.. dok.. dok...
"Woi Ran bangun!!" Suara ketukan pintu yang disusul dengan teriakan Dewa mengusik Kiran yang tengah berkutat dengan tulisannya.
Ini mah bukan ketukan lagi, tapi gedoran. Mas Dewa mah...
Dok.. dok.. dok...
"Woi adek bangun! Anterin gue ke toko, ban mobil gue bocor! Bukain pintu napa??"
Kiran mendengus keras. Fokusnya untuk menulis buyar. Ide-ide cemerlang yang sempat mampir di otaknya lari, menghilang tanpa jejak. Dan itu semua karena gedoran pintu pagi-pagi dari kakak laki-lakinya yang menyebalkan.
"Heh gue itung sampe tiga ya, kalau kagak gue beneran masuk. Bodo amat deh elo masih tidur-tidur cantik.."
Tidur cantik apaan. Gue belum tidur sama sekali!!!!!
Ingin sekali Kiran berteriak seperti itu. Tapi dia cukup sadar untuk tidak menimbulkan keributan di pagi hari seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
REUNI(TE) - [Completed]
ChickLitBagi Kiran Kalandra, seorang Tantra Airlangga hanya masa lalu yang tidak boleh mengusik perasaan yang sudah mati-matian ia tata. Namun semua berubah saat undangan reuni SMA warna merah marun sampai di tangannya - membuat Kiran sekali lagi harus ber...