"Kita makan di sini aja yuk. Gue lagi pengen makan bakmi nih.." Anggia menunjuk salah satu gerai food court yang menjual bakmi."Boleh deh, yang penting kenyang.." Athena menimpali.
"Eh temen-temen, pesenin gue ya. Samain aja kayak elo Gi. Gue mau ke toilet dulu nih.." Setelah berpamitan pada dua sahabatnya, Kiran lantas berlalu menuju toilet.
"Selamat malam mbak. Mau pesan apa?" Sapa pegawai food court pada Anggia dan Athena.
"Malam mbak. Eh elo mau pesen apa Na?" Tanya Anggia menoleh pada Athena.
"Emmm.. gue pesen bakmi goreng seafood 1. Minumnya es teh deh."
"Oke, Kiran samain ke gue aja kali ya. Mbak pesen bakmi goreng seafoodnya 1, bakmi goreng telur jamurnya 2, es..."
Sementara Anggia menyebutkan pesanan mereka, Athena yang merasa bosan lantas mengalihkan pandangannya ke sekeliling mereka. Namun matanya tiba-tiba menangkap sosok Kiran yang berdiri di samping meja tak jauh dari mereka, bersama seorang laki-laki dan perempuan.
Wait... bukannya itu...
"Eh eh Gi.. coba liat. Itu Kiran kan? Di meja sana, sama cowok!"
"Hah.. mana?" Anggia yang merasa dipanggil langsung menoleh menuju arah pandangan Athena.
"Oh my God, itu kan Bang Dev! Oh my.. tangannya kok? Kok mereka rangkulan? Oh no oh no.. gue mau denger mereka ngomongin apa!" Tutur Anggia berapi-api kemudian maju beberapa langkah agar dapat mendengar pembicaraan Kiran dan Dev Rajendra.
"Saya nggak tahu ada urusan apa antara anda dengan Dev, siapa anda di kehidupan Dev dulu atau apapun itu. Tapi sekarang, laki-laki di samping saya ini adalah pacar saya. Laki-laki ini milik saya. Dan kalau anda masih memiliki kewarasan, saya tentu akan sangat berterima kasih kalau anda tidak mengganggu lelaki saya lagi."
Suara Kiran masih dapat tertangkap dari indra pendengaran Anggia. Anggia membulatkan matanya kaget. Perkataan Kiran tadi!
"Kiran... sama Bang Dev?" Suara Athena yang ternyata sudah ada di sampingnya menyadarkan Anggia dari keterkejutannya.
"Oh my God! Kiran nggak bakal gue bikin tidur malem ini. Kita butuh penjelasan! Tapi... kalau dilihat-lihat mereka cocok kok. Gue ikhlas deh kalau babang Dev yang tampan rupawan jadian sama Kiran.." ucapan Anggia dengan wajah tanpa dosa membuat Athena memutar matanya bosan.
*
Setelah kejadian "pura-pura jadi pacar" tadi, Dev kemudian menarik tangan Kiran dan membawanya pergi dari pusat perbelanjaan tersebut. Saat ini mereka berada di dalam mobil milik Dev. Mau ke mana? Entahlah! Sedari tadi baik Dev maupun Kiran masih sama-sama bungkam. Untung saja tadi Kiran tidak membawa mobil karena mereka berangkat menggunakan mobil Athena.
Jika dipikir kembali, tindakannya tadi benar-benar mampu membuat Kiran tercengang. Bahkan dia tidak sadar kenapa bisa mengucapkan kata-kata yang...
Tapi sekarang, laki-laki yang ada di samping saya ini adalah pacar saya..
Ah yang bener aja! Mengingat perkataan tadi saja membuat wajahnya merona. Ia benar-benar malu!
Tapi semua ini kan Dev duluan yang memulai. Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba dia merangkul bahu Kiran, mengucapkan kata sayang padanya, mengaku pada perempuan yang tadi tengah bersamanya bahwa Kiran adalah wanitanya.Di sisi lain, Dev juga masih memikirkan kejadian yang baru saja ia alami. Mengakui Kiran Kalandra sebagai kekasihnya, di tambah lagi perkataan Kiran dan genggaman tangan mereka masih membuat jantungnya berdetak cepat. Bukannya ia tidak merasakan kecanggungan di antara ke-duanya, namun Dev juga masih mengatur ritme jantungnya agar tidak semakin berdebar keras. Sesekali matanya melirik Kiran yang duduk di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REUNI(TE) - [Completed]
Genç Kız EdebiyatıBagi Kiran Kalandra, seorang Tantra Airlangga hanya masa lalu yang tidak boleh mengusik perasaan yang sudah mati-matian ia tata. Namun semua berubah saat undangan reuni SMA warna merah marun sampai di tangannya - membuat Kiran sekali lagi harus ber...