Suasana Selasar hari itu terasa sama seperti biasanya : hangat dan menyenangkan. Pelanggan-pelanggan yang berkunjung hari ini juga ramai dan terdiri dari berbagai kalangan. Ada sepasang muda-mudi berseragam putih abu-abu di bagian tengah kafe yang tengah sibuk mencatat sesuatu di mejanya sambil menyantap cake dan meminum kopi andalan Selasar, sepertinya mereka tengah mengerjakan tugas sekolah mereka. Ada pula sekumpulan perempuan muda di meja pojok dekat meja utama Selasar yang ramai bergosip - apa saja bisa jadi bahan gosip mereka.
Atau.. ada pula pekerja-pekerja kantoran yang mampir ke Selasar untuk menghabiskan jam makan siang mereka.Namun ada yang berbeda dari Selasar siang hari ini. Setidaknya begitulah yang dirasakan Hangga, Bastian dan beberapa pegawai Selasar.
Bagaimana tidak pemandangan langka dimana bos mereka - Dev Rajendra - tiba-tiba datang menghampiri salah satu pelanggan tetap Selasar yaitu Kiran, lalu dengan tatapan penuh cinta sang bos memanggil Kiran dengan sebutan sayang!
Dan kini mereka - Dev, Kiran dan laki-laki yang tidak mereka kenal duduk berhadapan. Tidak ada yang salah dari pemandangan itu, namun Hangga dapat merasakan aura tidak bersahabat yang melingkupi bosnya."Menurut elo si bos sama mbak Kiran beneran pacaran?" Desis Bastian di sebelahnya membuyarkan pemikiran Hangga mengenai aura suram yang tengah dikeluarkan bosnya.
"Auranya emang suram, gelap. Kayaknya mereka pacaran. Mungkin backstreet.." sahut Hangga sok tahu sedangkan Bastian mulai mengerutkan keningnya bingung.
"Aura? Dari mana hubungannya bro?"
"Udah diem aja. Sono ada pelanggan tuh. Gue harus memantau langsung dari sini.."
Bastian yang mendengar pernyataan tidak masuk akal dari temannya itu hanya memutar bola mata bosan, kemudian melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.Di meja Kiran, Dev, dan Tantra..
"Perkenalkan.. saya Dev Rajendra, pacarnya Kiran. Dan kalau kamu masih ingat, kita pernah satu sekolah dulu.."
Dev mengulurkan tangan kanannya ke hadapan Tantra. Walaupun hatinya masih mendidih tanpa alasan yang jelas, namun Dev tetap menjunjung sopan santun, apalagi terhadap orang yang baru ia temui.
Tantra menyambut jabatan tangan Dev dengan mantap. Meski ada rasa enggan di dalamnya, namun Tantra juga bukan laki-laki yang kekanakan sehingga harus mengabaikan uluran tangan laki-laki di depannya ini.
"Tantra Airlangga, teman dekat Kiran. Tentu saja saya masih mengingat anda. Dev Rajendra, salah satu kakak kelas yang terkenal pada masanya sekaligus sahabat Mas Barra.."
Dev yang tadi menatap Kiran dengan tatapan memuja dan penuh cinta berubah 180 derajat mendengar penuturan Tantra. Raut wajahnya tiba-tiba berubah menjadi dingin. Tatapannya berubah menajam. Persetan dengan sopan santun dan tetek bengeknya! Laki-laki yang duduk di depannya ini sudah memancing emosinya.
Dasar laki-laki nggak tahu malu! Ada pacarnya di sampingnya, dan dia dengan pedenya bilang kalau Kiran teman dekatnya! Cari masalah emang!
"Oh tentu saja kamu harus mengingatnya, terlebih sekarang saya adalah kekasih Kiran. Sepertinya kamu belum tau tentang hal itu. Mengingat kamu sudah lama hilang dari kehidupan Kiran."
Dev menekankan kata kekasih pada ucapannya, seolah ingin membuktikan bahwa perempuan yang masih terdiam di sampingnya ini adalah miliknya - kekasihnya!
Kekasih?? Oh God, ceburin gue ke Samudra Hindia aja!
Kiran yang masih bingung dengan kejadian tadi hanya diam di tempat duduknya, mendengarkan segala bentuk sindiran yang dikeluarkan oleh dua laki-laki yang kini tengah bersamanya. Kejadian tadi begitu cepat. Tantra yang tiba-tiba datang dan mengusiknya, disusul drama dari Dev yang mengaku bahwa ia adalah pacar Dev membuat pikirannya semakin blank.
KAMU SEDANG MEMBACA
REUNI(TE) - [Completed]
ChickLitBagi Kiran Kalandra, seorang Tantra Airlangga hanya masa lalu yang tidak boleh mengusik perasaan yang sudah mati-matian ia tata. Namun semua berubah saat undangan reuni SMA warna merah marun sampai di tangannya - membuat Kiran sekali lagi harus ber...