"Pagi tante Desvi.." sapa Dev pada ibu Kiran yang tengah menyiram tanaman begitu dirinya memasuki pekarangan rumah Kiran."Eh ya ampun ada siapa ini. Duh ada calon mantu. Ayo-ayo masuk. Pasti mau ketemu Kiran ya?" Ibu Kiran langsung mematikan air dan menaruh selang di samping salah satu pot bunga. Diberikannya Dev pelukan singkat yang ramah, kemudian dipersilahkannya Dev masuk.
"Eh iya tante, saya mau izin nganterin Kiran cari sepatu buat acara reuniannya besok." Jelas Dev mengimbangi langkah ibu Kiran.
"Lha dalah, tapi kok itu anaknya kayaknya belum bangun ya Dev. Ya sudah kamu duduk aja dulu, nanti tante panggilin Kirannya.."
Desvi kemudian beranjak menuju arah tangga, sebelum kemudian kembali menghampiri Dev yang sudah duduk di sofa ruang tamu.
"Kalian sudah baikan to berarti?"
"E-eh? Ah iya tante, sudah selesai salah pahamnya kok.." Dev yang tidak siap dengan pertanyaan calon mertuanya itu lantas gelagapan menjawab.
Calon mertua? Uuuuhhhhh...
"Bagus-bagus. Tante turut seneng. Pokoknya ya tante mah udah srek kalau kamu yang jadi mantunya tante haha. Ya udah tante bangunin Kiran dulu ya Ntu.."
Ntu? Calon mantu? Wah, kayaknya udah cocok nikah nih. Apa gue lamar aja ya anaknya?
Dan Dev kembali berkelana dengan pikiran-pikiran ajaibnya tentang sang kekasih, Kiran Kalandra.
*
"Ya Tuhan iki bocah perawan kok durung tangi? Kiran, bangun! Udah jam berapa ini.." sang ibu berseru heboh begitu memasuki kamar putrinya. Sedang si empunya kamar masih nyenyak dalam tidurnya.
Seolah tak peduli dengan teriakan ibunya yang membahana, Kiran justru semakin mengeratkan pelukannya pada guling di sampingnya.
"Kiran bangun! Ini udah jam sepuluh lho!"
"Astaga mamah, Kiran itu baru tidur tadi subuh. Jangan teriak-teriak deh.." Kiran kembali menutupi tubuhnya dengan selimut doraemon miliknya.
"Oh ya udah. Kalau gitu mamah bilang aja ke Dev kalau kamu nggak mau bangun, biar dia pulang terus kalian gagal kencan!"
Dev? Dev siapa? Dev........
Seketika kejadian ketika ia bertemu dengan Dev kemarin menyeruak masuk dalam pikirannya.
Flashback..
"Besok anterin aku beli sepatu ya yang, buat acara reunian nih.."
"Besok? Oke deh. Aku jemput jam berapa?"
"Jam sepuluhan gimana? Bisa? Kamunya sibuk nggak?" Kiran mempoutkan bibirnya manja, membuat Dev kelabakan saking gemasnya.
"Buat kamu apa sih yang enggak.." ucap Dev mengelus rambut panjang Kiran.
"Ih kamu nggak cocok kalau lagi gombal gitu!" Teriak Kiran histeris. Dev tidak mampu menyembunyikan tawanya.
"Gemes banget aku sama kamu Ran hahaha"
Flashback End..
Seketika Kiran bangun dari tidurnya, matanya membulat lucu. Disingkirkannya helai rambut yang menutupi sebagian wajahnya.
Setelah memperoleh kesadarannya, Kiran langsung memekik heboh sembari masuk ke dalam kamar mandi."Aduh mamah, kenapa nggak bangunin Kiran dari tadi sih??!!"
Sang ibu mendengus geli.
"Kamu yang nggak mau bangun kok mamah yang disalahin. Mamah turun dulu!" Timpal Desvi kemudian berlalu dari kamar Kiran untuk membuat minum untuk Dev.
KAMU SEDANG MEMBACA
REUNI(TE) - [Completed]
ChickLitBagi Kiran Kalandra, seorang Tantra Airlangga hanya masa lalu yang tidak boleh mengusik perasaan yang sudah mati-matian ia tata. Namun semua berubah saat undangan reuni SMA warna merah marun sampai di tangannya - membuat Kiran sekali lagi harus ber...