Part 10 | Hilang dan Benci

13.9K 668 8
                                    

Bismillah. Selamat membaca. Jangan lupa ambil hikmah dibalik cerita.
---------------

Dimana-mana cinta yang ditolak memanglah tak enak. Begitupun yang dirasakan seorang yang menuju berubah, mencari sosok yang terbaik untuk dapat menuntunnya menjadi lebih baik. Tapi kini, apa yang dia dapat. Dia merasakan apa yang yang dimaksud dengan patah hati. Sungguh, rasanya tak ingin terulang kembali dan berharap ini adalah yang terakhir.

Dialah Ziad, seorang siswa tampan serta most wanted di sekolah yang baru sekarang mengalami susahnya mendapatkan hati seorang perempuan yang hanya beberapa hari ini memikatnya.

“ Kau tahu, karnamu gue sekarang takut akan jatuh cinta, Nafisya. Bukan, namamu bukan lagi Nafisya. Tak ada lagi nada menggelitik dan nyaman ketika gue panggil namamu dengan nama itu,’’ Ziad yang benar-benar hancur hatinya saat ini.

Pasalnya, baru sekarang ia merasakan apa yang diistilahkan anak muda dengan broken heart. Mungkin ini adalah balasan baginya, dirinya yang dulu banyak mematahkan hati perempuan yang jelas-jelas menyayanginya.

“ Dan sekarang, gue bisa apa ? Niat hati berubah, tapi nyatanya ? Gue gak punya teladan dan semangat. Kenapa lo nolak gue Sya ? Mengapa setiap kata yang lo lontarkan ke gue kala itu selalu buat gue sakit hati. Serendah itu lo menilai gue ?’’ gumam lirih Ziad dengan emosi yang tertahan, berharap Salma dapat menjawab segala pertanyaannya.

“ Aku menyerah Sya, aku tekankan sekarang. Tak ada lagi cinta untukmu mulai detik ini. Gue buang jauh-jauh rasa yang menggangguku selama ini. Ku paksa rasa ini agar cepat berubah, supaya tak seperti hari-hari yang lalu.Walaupun hanya dengan benci caraku mengubah rasa ini. Ya, harus dengan benci. Maafkan aku Nafisya. Patah hati yang kamu berikan itu adalah patah hati terdahsyat dalam hidup gue. Dan tidak gue kira patah hati itu berasal darimu, seeorang yang memikat gue dengan segala keluguan. Maafkan gue Nafisya, gue benci lo.’’ Ziad yang benar-benar mengakhiri kegiatan yang membuatnya lemah.

Ya, lemah karena wanita.

💦💦💦

Pagi kembali menyapa, memberikan sejuta mimpi yang siap untuk di petik. Dan tak menutup kemungkinan juga pagi adalah awal dari kepahitan dimulai.

Salma yang sudah rapi dengan kerudung yang menjulur ke dadanya yang terlihat anggun menutup kemeja seragam miliknya. Bersiap menuju meja makan dimana kehangatan keluarganya di pagi hari tercipta.

“ Pagi, ma, pa, abang Rendy tercinta’’ senyum Salma kepada papa dan mamanya dan tak lupa menggoda kakaknya.

“ Pagi adek abang terjelek,’’ jawab Rendy dengan nada terpaksa

“ Udah mulai ujian Sal ?’’ tanya papanya sambil menyesap teh manis kesukaannya

“ Udah pa, ini ujian yang terakhir. Doakan Salma ya pa, ma.’’ ucap Salma

“ Pasti sayang, jangan lupa juga berdoa juga sebelum mengerjakan.’’ Titah mamanya yang langsung diangguki oleh Salma

Semua melanjutkan aktifitas di meja makannya, tak jarang kata terucap dengan akrabnya. Inilah yang Salma rindukan. Tak menutup kemungkinan keadaan seperti inilah yang banyak di inginkan oleh seluruh keluarga. Salma sangat bersyukur atas keadaan ini dan mempunyai keluarga yang harmonis seperti ini. Semoga kebaikan selalu mengiringi keluarganya. Kebaikan di dunia maupun kebaikan di hari kemudian. Batin Salma mengaminkan ucapan batinnya.

Cinta Terpendam [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang