Part 27 | Rumah Baru

13.3K 696 27
                                    

Bismillah. Selamat membaca. Jangan lupa ambil hikmah dibalik cerita.
----------

Salma menatap langit yang mulai berganti dengan malam. Cahaya kekuningan itu mulai menampakan indah warnanya. Beradu dengan warna langit yang tak sebiru awan pada siangnya.

Ada suatu hal yang tak ikut pergi ketika senja mengiringi sang mentari menenggelamkan badannya, yaitu rasa yang manusia pun tak mengerti apakah cinta.

" Mas Ziad akan pulang sebentar lagi.''

Salma menengok ke arah jam yang tertempel manis di ruang keluarganya.
Semenjak mereka tinggal di rumah mamanya, Ziad tidak lagi menyibukan dirinya. Mungkin dia sedikit tahu diri karena ini rumah mertuanya.

Salma pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam keluarga dan ternyata di dapur sudah ada mamanya.

" Aku bantu ya Ma !'' Ijin Salma.

" Oh, iya sayang. Nak Ziad akan pulang sore kan ?'' tanya mamanya.

" Kayaknya iya deh Ma, beberapa hari ini kan juga pulang sore terus.'' Jawab Salma.

" Loh, kamu kok gitu. Emang kamu gak pernah kasih kabar ke dia ?'' tanya mamanya lagi.

Salma hanya diam sambil menggeleng lemah. Tahu nomor ponselnya saja tidak. Batin Salma.

" Oh iya umi, ini ayamnya mau di apain ?'' Salma mengalihkan pembicaraan.

" Itu kamu goreng aja biar cepat jadi. Sudah mau magrib juga. Pasti papamu sebentar lagi sampai rumah.'' Kata mamanya. Salma hanya mengangguk mengiyakan.

Assalamualaikum...

Ucap seseorang dari arah depan rumah.

" Itu pasti papa.'' Ucap mamanya.

" Biar Salma aja yang buka Ma.'' Salma berjalan menuju pintu depan.

" Wa'alaikum salam Pa.'' Salma membuka pintu depan degan lebar-lebar.

" Oh, Mas Ziad. Aku kira papa.'' Ucap Salma sesumringah mungkin. Salma mencium punggung tangan Ziad dan mengambil alih yang di bawa suaminya itu.

" Ayo masuk Mas. Bentar lagi mau maghrib, papa nanti sebentar lagi juga akan pulang.'' Ucap Salma yang melihat Ziad yang hanya diam.

" Oh Nak Ziad yang pulang duluan, aku kira papanya Salma tadi.'' Kata mamanya Salma sambil menata mangkuk-mangkuk masakan yang sudah siap.

" Iya Ma'' jawab Ziad seadanya sambil Ziad mencium tangan mertuanya.

" Ya sudah, kamu bersih-bersih sana. Tuh, waktu maghribnya juga sudah masuk.'' Perintah mamanya yang kebetulan juga mendengar adzan maghrib berkumandang.

Ziad menjawabnya dengan senyuman dan lekas menuju kamarnya. Kamar Salma lebih tepatnya.

" Kamu juga gak ikut masuk ?'' tanya Mamanya yang ditujukan untuk Salma.

" Aku mau bantu Mama.'' Jawab singkat Salma yang masih berdiri di tempat semula.

" Mama udah selesai Salma masaknya. Nih, tinggal menata piring aja. Sudah, kamu temani saja suamimu di kamar.'' Titah mamanya di akhir kalimatnya.

Salma melihat seisi meja makan. Memang sudah selesai hampir sepenuhnya. "Yaudah, Salma ke atas mau sholat magrib dulu.''

Mamanya mengangguk sebagai persetujuan.

Salma membuka pintu kamarnya dengan hati-hati. Mungkin Mas Ziad masih ada di kamar mandi. Begitu batin Salma. Dia melangkahkan kakinya menuju meja tempat peralatan sholatnya disimpan.

Cinta Terpendam [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang