Cinta Terpendam [TELAH TERBIT]

Part 26 | Masih Sama

Bismillah. Selamat Membaca. Jangan lupa ambil hikmah dibalik cerita.
------------

Sampai kapan kata 'Masih Sama' akan mewarnai kehidupan rumah tangga yang belum menyadari cinta diantara mereka.

" Ma, menurut mama istri yang baik itu bagaimana ?'' tanya Salma yang bersandar di pundak mamanya.

Ya, dirinya kini berada di rumah mamanya sendiri. Setelah hampir satu minggu di rumah uminya, kini pasangan baru itu menginap di rumah keluarga Salma.

" Kalau menurut versi mama sendiri sih..'' mamanya menjeda ucapannya seolah-olah sedang berpikir. " Mencintai dia sepenuhnya karena Allah.''

Salma mendongak ke arah mamanya sedangkan dirinya masih bersandar di pundak mamanya. Salma tak mengerti dengan ucapan mamanya.

Mamanya yang mengerti Salma bingung, langsung menjawab rasa bingung anak bungsunya. " Karena dengan mencintai dia sepenuhnya karena Allah akan membuat kita tegar dalam keadaan apapun. Dalam keadaan senang atau sedih sampai dia berkhianat sekalipun.'' Salma meringis akan ucapan mamanya yang terakhir.

Berkhianat ? Sebagai manusia yang lemah Salma tak mampu jika sudah menyangkut pengkhianatan.

" Bukankah itu menyakitkan Ma ?'' sela Salma

" Kan kita niatnya sudah karena Allah.'' Salma mengangguk mengiyakan, tapi hatinya tetap tak rela.

Mamanya memandang anak perempuannya lekat. Mungkinkah anaknya sedang ada masalah dengan rumah tangganya ? Tapi dirinya tak boleh mencampuri urusan rumah tangga anaknya. Walaupun dia tidak tega melihat anaknya yang murung. Biarlah Salma belajar menyelesaikan masalahnya sendiri.

" Bisakah Salma bermanja-manja lebih lama dengan mama hari ini ?'' ijin Salma

" Ya bolehlah, kamu kan anak mama yang tetap butuh perhatian dari mama. Iya kan ?'' Salma mengangguk sebagai jawaban. Mamanya kini lebih yakin, kalau anaknya sudah tidak dalam keadaan baik-baik saja.

" Oh iya ma, kucing kesayangan Salma kemana ya ? Kok dari kemarin Salma gak liat ?'' tanya Salma.

" Ada tuh, kemarin baru di mandiin sama Pak Untung. Katanya biar tetap cantik dan bersih.''

" Ohh, syukurlah'' timpal Salma.

💦💦💦

Bekerja di bidang kesehatan merupakan hal yang masih baru bagi seorang Ziad. Di profesinya yang masih terbilang baru inilah dia mengerti banyak tentang kemanusiaan terutama tolong menolong. Dirinya menjadi lebih dekat denganNya pun berkat keahlian yang ia tekuni juga.

Awalnya memang tak mudah, sebelumnya dia merasa menjadi manusia yang paling buruk. Setelah dia,wanita yang memikat hatinya menjatuhkan perasaan dan harga dirinya sejatuh-jatuhnya. Ya, dialah Salma. Lima tahun lalu dia adalah gadis lugu nan cantik yang memikat hatinya. Namun, semuanya berbanding terbalik setelah dia menolak Ziad dengan naas. Dirinya hampir saja kehilangan semangat hidupnya karena penolakan gadis lugunya itu.

Hingga Rendra-teman Ziad mendatanginya bersama kekasihnya. Spontan, temannya itu mengajaknya ke suatu tempat yang membuat nyalinya bangkit kembali. Dirinya merasa terketuk, tidak seharusnya dia lemah kala itu. Karena di luar sana masih jauh lebih banyak yang sengsara darinya. Tepat sekali, Rendra membawanya ke suatu panti dimana disana terdapat anak-anak yang memiliki kelainan maupun penyakit yang langka. Dirinya memang sensitif dengan suasana yang berbau anak-anak, apalagi yang memiliki ketidaksempurnaan.