Part 19 | Fakta Dibalik Takdir

12.1K 641 12
                                    

Bismillah. Selamat membaca. Jangan lupa ambil hikmah dibalik cerita
------------

Cahaya matahari bersinar terang di waktu yang terbilang pagi. Menyinari setiap makhluk di bumi walau tak seterik hari kemarin. Bisa dibilang suasana yang seperti inilah yang cocok untuk bepergian. Cuacanya sangat pas. Tidak terlalu terik dan juga tidak terlalu redup.

Gamis biru terang yang melekat pas di tubuh Salma ditambah hijab syari yang menjuntai hingga menutupi perut. Sudah menjadi aturan tersendiri bagi Salma jika ia harus mampu mengimbangi gelar hafidzahnya dengan menutup aurat dengan sempurna yang sesuai syariatNya.

Hari ini Salma akan menghadiri seminar itu. Ya, seminar yang di sarankan oleh kakaknya. Beasiswa kedokteran atas gelar Pengafal Al Quran yang dia miliki.

Sebenarnya hatinya masih ragu, akankah ia akan melanjutkan menimba ilmu lagi. Bukannya enggan untuk menuntut ilmu. Akankah ilmu yang akan ia timba ini akan mendatangkan manfaat atau malah mendatangkan mudharat bagi diri Salma ?

Bismillah, mungkin ini jalan yang terbaik sebelum memutuskan. Tidak ada salahnya menghadiri seminarnya terlebih dahulu. Bukankah ini termasuk ikhtiar di atas doa yang sudah dia kirimkan ?

" Salma pergi dulu ya Ma , kak Nai dan Kaila keponakan tante yang comel.'' Pamit Salma setelah turun dari tangga, tak lupa ia juga mencubit lembut pipi Kaila dengan gemas.

" Kamu jadi pergi ke seminar itu Sal ?'' tanya kakak iparnya

" Iya kak. Sebenarnya masih bingung juga sih.''

Kakak ipar Salma menanggapinya hanya dengan menganggukan kepala.

" Yaudah, kamu hati-hati ya nak,'' ucap mamanya.

" Iya ma'' ucap Salma sambil menyalami tangan mamanya dan kakak iparnya. Tak lupa mencubit sedikit keras pipi Kaila hingga akhirnya Kaila menangis dan saat itulah Salma kabur enggan bertanggung jawab.

" Salmaaaa..'' kakak iparnya sudah berteriak hendak memarahi Salma

" Assalamualaikum !! Salma pergi dulu'' jawab Salma sambil berlari keluar menuju kendaraan yang sudah ia pesan.

💦💦💦

Gedung yang menjadi tempat dilaksanakannya seminar sudah penuh, Salma datang memang sedikit terlambat. Tidak dapat diragukan lagi jalanan jika menginjak siang sudah tentu macet. Salma memilih duduk di kursi hampir terbelakang. Tidak enak jika menerobos memilih duduk di kursi depan. Seminar akan segera di mulai. Salma memantapkan duduknya serta bersiap menyimak maksud inti seminar.

Pembawa acara cukup jelas menyampaikan materinya. Ditambah lagi dengan opini-opini para narasumber yang cukup meyakinkan untuk menimba ilmu di universitas ini.

Salma cukup kepincut dengan penawaran yang di iming-imingkan oleh universitas ini. Ditambah lagi profesi seorang dokter adalah cita-citanya dulu waktu kecil.

Dimana papanya yang setiap kali mengenalkannya akan tolong menolong yang selalu menggaitkan dengan profesi yang beliau punya. Tidak terlalu buruk jika ia menekuni bidang yang papa dan kakaknya tekuni.

Hingga sang pembawa acara meninggikan suaranya yang sukses membuat Salma tersadar dari perdebatan batinnya.

" Inilah dia salah satu alumni cum laude dari fakultas kedokteran di Universitas yang kita bangga-banggakan ini, dr. ZIAD HARITS !''

Cinta Terpendam [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang