Part 17 | Sisi Baru Salma

14.6K 671 6
                                    

Bismillah. Selamat membaca. Jangan lupa ambil hikmah dibalik cerita.
------------

Suara gemuruh tepuk tangan mendominasi suara di gedung aula yang digunakan untuk seminar bedah buku. Semua audiens terpukau dengan isi buku fiksi yang menceritakan tentang perjuangan cinta dalam diam yang berujung halal. Salah satu audiens kembali bertanya.

" Kak, apakah dalam novel ini murni dari imajinasi kakak atau ada sebagian dari pengalaman pribadi kakak sendiri ?''

Salma tersenyum mendengar pertanyaan yang diajukan oleh salah satu pembacanya.

" Menurut kamu bagaimana dek ?''

" Menurutku, ada banyak pengalaman kakak yang kakak masukkan dalam cerita ini. Karena bisa dilihat dari feel yang dihasilkan kak. Nyata sekali kalau ini kisah nyata.'' Jawab audiens yang berkerudung moca mengutarakan pendapatnya.

Salma kembali tersenyum dengan jawabannya. Kentara sekali kah kalau ini kisah nyata ?

" Iya. Memang benar apa yang kakak tulis merupakan sebagian dari pengalaman pribadi kakak. Hanya di awal cerita saja. Karena novel kakak ini alurnya maju jadi setelahnya hanya berupa imajinasi saja.''

" Jadi kakak selama ini pernah berjuang dalam diam ?''

" Iya,'' jawab Salma singkat sambil tersenyum.

" Apakah di masa SMA juga ? Sama persis dalam novel yang kakak tulis atau bukan ?''

Mengapa pembacanya semakin ingin tahu dengan kehidupan pribadinya ?

" Pastinya dalam cerita itu terselip kisah kakak sendiri. Entah di bagian mana yang merupakan kisah kakak pribadi itu merupakan hak kakak untuk mempublikasikan atau tidak. Karena itu hal privasi yang bisa saja berujung aib. Maaf belum bisa menjawab pertanyaan adek dengan detail.'' Ucap Salma dengan halus menjawab pertanyaan readers-nya yang berujung ke masalah pribadinya.

Audiens yang berkerudung moca pun hanya mengangguk, membenarkan ucapan penulis menjawab pertanyaannya yang mungkin terlewat batas.

Suara gemuruh tepuk tanganpun kembali mendominasi ruangan ketika seminar di tutup. Beberapa orang mulai keluar dari gedung yang beberapa jam tadi dipenuhi lautan manusia yang duduk.

Salma berjalan keluar dari gedung menuju tempat parkir kendaraanya. Dia harus segera pulang menemui keponakannya yang sangat menggemaskan. Entah mengapa jauh dari keponakannya membuatnya gelisah. Mungkin bayang-bayang Kaila yang begitu dekat dengannya selalu memenuhi pikirannya.

Kaila adalah anak dari kakak Salma, Rendy. Dua tahun lalu kakaknya menikah dengan adik tingkatnya sendiri yang beda 3 tahun. Naila Fatiha Imran, nama kakak iparnya. Wanita cantik seumuran dengannya yang memikat hati kak Rendy sejatuh-jatuhnya.

" Assalamualaikum.'' Salam Salma memasuki pintu rumahnya. Kaila yang baru umur satu tahun menyambutnya dengan girang.

" Waalaikumsalam'' jawab Kak Naila

" Antee.." sambut Kaila yang masih berada dalam gendongan kakak iparnya.

" Assalamualaikum keponakan ante yang cantik ?''

" Waalekum calam'' ucap Kaila dengan cadelnya yang khas.

Walaupun masih berusia satu tahun Kaila mampu menanggapi komunikasi dengan jelas layaknya orang dewasa. Benar-benar anak yang cerdas dan semoga juga bukan hanya cerdas tapi juga sholehah.

" Sini kak, biar Kailanya aku yang jagain. Kakak pasti lelah dari pagi jaga Kaila mulu.''

" Iya Sal, tolong jagain ya. Kakak mau mandi dulu sekalian mau sholat 'ashr. Udah sore juga.''

Cinta Terpendam [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang