Chapter 1

11.5K 580 4
                                    

Cekrek.

Aku mengabadikan pemandangan didepan ku saat ini, matahari yang mulai tenggelam di ujung barat. Saat-saat seperti ini yang aku suka. Aku bisa mengabadikan 'Sunset' , salah satu objek favoritku. Aku tersenyum puas melihat foto yang baru saja ku ambil. Sempurna. Aku merasa sangat bahagia bisa kembali lagi ke sini, walaupun sebenarnya aku di sini karena ada jadwal pemotretan untuk salah satu brand terkenal. Lokasi yang dipilih memang di Bali, pulau dengan sejuta keindahannya. Baru saja mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, aku langsung meminta pada sopir yang telah disiapkan untuk menjemputku agar mengatarkan ku ke Pantai Kuta.

"Mas Ali, Mas Ali... Apakah kita bisa ke hotel sekarang?"

Aku menengok ke belakang. Disana berdiri Pak Mamat, sopir yang menjemputku.

"Tentu Pak, saya juga ingin beristirahat", jawabku.

"Eh, anu itu mas, mas sudah ditunggu oleh Pak Robby untuk melakukan meeting. Besok mas pemotretan untuk produknya beliau bukan?".

"Oh, kalau gitu mari kita ke hotel sekarang pak. Saya nggak enak sama Pak Robby kalau kelamaan nunggunya."

"Baik Mas"

Hotel Grand Inna Kuta

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit dari Pantai Kuta, akhirnya aku sampai di hotel yang akan kutempati selama beberapa hari kedepan. Aku langsung disambut oleh Pak Robby, pemilik perusahaan yang telah menyewa ku untuk melakukan pemotretan untuk produknya.

"Aliandra Vincentius Syarief, selamat datang. Akhirnya kita bisa bertemu secara langsung", kata Pak Robby dengan senyum ramahnya.

"Selamat malam Pak Robby", ucapku membalasnya

"Bagaimana perjalananmu? Lancar?"

"Lancar pak, maaf kalau saya membuat bapak menunggu lama. Kebetulan, tadi saya mampir ke Pantai Kuta sebentar."

"Ah, tak apa. Sebaiknya sekarang kamu istirahat dan mandi dulu. Pasti kamu sangat capek. Ini kunci kamarmu. Jangan lupa, nanti jam 20.00, kita akan mengadakan meeting untuk pemotretan besok", ucap Pak Robby sambil menyerahkan kunci kamarku.

Aku mengambil kunci kamarku, " Baik pak, saya tidak akan lupa. Kalau begitu saya ke kamar dulu ya pak", ucapku sambil tersenyum pada Pak Robby

Pukul 20.00

"Malam Pak Robby, maaf jika saya terlambat."

"Malam juga Ali. Tidak, kau tidak terlambat. Silahkan duduk."

"Baik Pak" ucapku sambil menarik kursi di sebelah kanan Pak Robby.

"Kita tunggu model yang akan kita pakai besok ya Ali. Sepertinya dia terlambat."

"Ah, tentu pak"

Sambil menunggu model yang dikatakan Pak Robby, aku dan dia banyak bertukar cerita. Pak Robby menceritakan ku bagaimana merintis usahanya dari nol sampai sekarang, produknya menjadi salah satu brand terkenal di Indonesia. Ia sangat ramah, dan itu meningatkan ku pada Ayahku yang entah karena apa tiba-tiba berubah menjadi kasar. Sekitar 15 menit sampai akhirnya suara perempuan menganggu pembicaraan ku dan Pak Robby.

"Pa, sorry Prilly telat. Macet banget tadi soalnya", ucapnya.

Serentak, aku dan Pak Robby menoleh ke arah kiri. Disana, ada seorang gadis muda memakai dress berwarna hitam. Usianya sekitar 20an, hampir sama denganku.

"Prilly. Akhirnya kamu sampai juga nak. O ya, kenalkan ini Ali, fotografer yang papa ceritakan ke kamu" ucap Pak Robby

Aku mengulurkan tangan ku pada gadis chubby itu. "Ali"

Dia menjabat tanganku dan tersenyum kecil. "Prilly"

"Ali, Prilly ini anak saya yang juga berprofesi sebagai model. Saya harap kamu dan anak saya bisa bekerja sama dengan baik."

"Tentu Pak Robby, saya akan berusaha untuk melakukan yang terbaik" ucap ku sambil tersenyum.

Prilly Pov

Akhirnya, sampai juga gue di hotel. Gue lirik jam tangan pemberian bokap yang melingkar indah di tangan gue. Pukul 20.23. Artinya, gue telat 23 menit. Gue pun segera ke restaurant buat nemui bokap sama fotografer yang udah di sewanya. Gue ngeliat bokap lagi sama seorang cowok yang gue yakin sebagai fotografer itu. Langsung aja gue samperin mereka.

"Pa, sorry Prilly telat. Macet banget tadi soalnya", ucap gue.

Serentak, bokap gue sama sang fotografer noleh ke gue. Kayaknya fotografer nya seumaran deh sama gue, ucap gue dalam hati saat melihat tampang sang fotografer.

"Prilly. Akhirnya kamu sampai juga nak. O ya, kenalkan ini Ali, fotografer yang papa ceritakan ke kamu" ucap Papa

Cowok itu mengulurkan tangan nya pada gue sambil ngenalin dirinya. "Ali"

Gue pun menjabat tangan nya  dan tersenyum kecil. "Prilly".

"Ali, Prilly ini anak saya yang juga berprofesi sebagai model. Saya harap kamu dan anak saya bisa bekerja sama dengan baik" ucap bokap gue.

"Tentu Pak Robby, saya akan berusaha untuk melakukan yang terbaik" ucap Ali sambil tersenyum.

"Jadi, bisa kita mulai meetingnya sekarang?"

Ali dan Bokap gue langsung saling pandang dan menganggukan kepalanya.

#TBC

Hello, gimana  sama part 1? Ada yang kurang kah? Bahasanya terlalu kaku? Apa terlalu pendek? Aku harap kali suka sama part 1 ini. Maaf kalau ada kesamaan nama tokoh😊 dan ada kata yang typo ataupun kurang nyambung. Jangan lupa kasih vote dan comment karena itu berharga banget buat aku. Thankyou💖

-K

PhotographTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang