Dua minggu kemudian.
"Ziii, udah belommm? Buruan nanti ketinggalan pesawat", teriak Ali dari ruang tamu. Sesuai janjinya sebelum Zio ujian, hari ini ia akan ke Singapore bersama Zio. Selain memberi kejutan untuk Prilly, ia juga mengajak Zio liburan.
"Udah bang", balas Zio yang sedang menurunk tangga sambil menggendong tas punggung miliknya.
"Koper kamu udah di bawa Mang Anton kan?", tanya Ali lagi.
"Udah kok", balas Zio.
"Yaudah yok kita ke bandara. Passport kamu udah sama abang kok", ajak Ali sambil merangkul adiknya itu.
"Abang udah bilang ke Kak Piyi kalo kita ke Singapore?", tanya Zio.
"Belum. Abang sengaja gak ngasih tahu Kak Piyi, biar surprise gitu", jelas Ali.
"Lah? Kalo gitu gimana caranya kita ketemu Kak Piyi disana?", tanya Zio heran.
"Tenang aja, abang udah tanya ke Papanya Kak Piyi dimana apartementnya Kak Piyi. Beres deh pokoknya", jelas Ali.
"Oh, oke oke", balas Zio sambil mengganguk-anggukan kepalanya.
***
"Mang, saya belum tahu pulang kapan. Nanti kalo saya mau balik, saya SMS Mamang aja ya", ucap Ali sesaat sebelum masuk ke bandara."Baik den. Den Ali sama Den Zio baik-baik atuh disana", balas Mang Anton.
"Iya Mang. Kalo gitu kita masuk dulu ya? Mamang hati-hati dijalan", pamit Ali.
"Iya den. Aden juga hati-hati ya. Semoga sampai ditujuan dengan selamat", balas Mang Anton yang hanya dibalas senyuman oleh Ali.
Ali dan Zio pun segera masuk ke bandara. Mereka mengambil penerbangan pagi hari, sehingga sampai di Singapore pada siang hari agar mereka bisa jalan-jalan dulu sebelum ke hotel. Mereka pun check-in, tentunya setelah mengurus bagasi, lalu menunggu keberangkatan menuju ke Singapore.
***
Changi Airport
12.46 waktu SingaporeSetelah mengambil bagasi dan melalui pengecekan pasport dan sebagainya, Ali memberikan pilihan pada Zio untuk makan siang di airport atau di luar. Dan pilihan Zio jatuh di McDonalds yang ada di airport. Alipun hanya bisa menuruti permintaan adiknya untuk makan di restoran cepat saji favorite Zio tersebut.
"Jauh-jauh ke Singapore, makan tetep di McDonalds", dengus Ali ketika Zio menjatuhkan pilihannya.
Merekapun makan siang di McDonalds, setelahnya Ali mengajak Zio ke hotel terlebih dahulu untuk menaruh koper milik mereka dan mandi.
"Bangg, kapan ketemu Kak Piyinyaa?", tanya Zio. Ia memang sudah rindu pada kekasih Abangnya itu.
"Tenang Zi. Abang udah atur untuk itu. Sekarang kamu mandi, terus nanti gantian sama abang. Kita ketemu Kak Piyi agak maleman sekalian dinner. Abang udah minta tolong sama Papanya Kak Piyi biar nanti kita bisa ngasih kejutan", suruh dan jelas Ali.
"Oke deh. Kalo gitu Zi mandi dulu ya?", pamit Zio sambil berlalu ke kamar mandi.
"Jangan lama-lama", teriak Ali karena Zio sudah masuk ke kamar mandi.
***
Sementara itu, Prilly yang baru saja pulang dari kantor, langsung menghempaskan tubuhnya di ranjang king size yang berada di apartementnya. Ia mendesah, saat menyadari jika Ali sama sekali belum menghubunginya hari ini. Entah hilang kemana si Ali. Prillypun segera bangkit untuk membersihkan badannya ketika ia ingat bahwa tadi siang sang Papa menghubungi, jika malam ini ada client dari Indonesia yang ingin bertemu dengannya sekalian untuk dinner.
KAMU SEDANG MEMBACA
Photograph
FanfictionWe keep this love in a photograph We made these memories for ourselves Where our eyes are never closing Hearts are never broken And time's forever frozen still