Chapter 17

3.7K 241 5
                                    

Disinilah Ali sekarang. Di Bandara Soekarno-Hatta. Ia sudah kembali dari Padang lebih cepat dari yang direncanakan. Ali memang sudah kembali, tapi ia belum memberi tahu Prilly. Ia ingin memberi surprise pada wanita yang dapat menaklukkan hatinya itu.

Bungkus  Nugget🐥

Hai bungkus nugget kesayangan akang💕. Prill, aku cuma mau ngasih tau kalo aku lagi pergi sama keluarga besar. Jadi, nanti kalo kamu chat pasti aku balesnya lama. Nanti juga mungkin kita ga bisa skype-an, rame banget nih keadaannya. Sorry ya princess, jangan badmood. Ily💕

Alipun tersenyum puas ketika pesan itu sudah kekirim. Bisa ia pastikan Prilly seharian ini akan badmood.

"Sorry ya Prill, pasti kamu badmood deh begitu baca pesan yang barusan aku kirim. Tapi aku yakin, nanti malam kamu pasti seneng", gumam Ali dalam hati.

Sementara itu, Prilly yang baru saja keluar dari kamar mandi berlari kecil menuju nakas untuk mengambil hpnya yang tadi berbunyi. Ia tersenyum ketika mendapati pesan dari Ali. Dengan tak sabaran, ia membuka pesan itu. Tapi, setelah membaca pesan dari Ali, senyum yang tadi mengembang digantikan dengan wajah bete.

"Ish, dasar Onta Arabbb!!! Balik aja sono mending ke Arab. Coba kalo aku yang sibuk, udah pasti di omelin, di suruh baca chat, di telfon bentar-bentar, di spam chat. Kalo dia yang sibuk? Aku yang suruh ngertiin. Dasar Ontaaaaaa", dumel Prilly sambil menghentak-hentakan kaki ke lantai.

Tanpa ada niat untuk membalasnya, Prilly langsung mematikan hpnya dan menaruhnya kembali ke nakas.

Sementara itu, Ali mengedarkan pandangannya begitu memasuki salah satu restaurant ternama. Ia ingin menemui teman SMA nya untuk membantu memberi kejutan pada Prilly. Tak lama, ia menemukan teman SMA nya yang duduk di pojokan sambil melambaikan tangannya ke Ali. Ali pun menghampiri temannya itu.

"Woy broo!! Sorry lama", sapa Ali sambio bertos ria dengan temannya.

"Wetss, santai aja kali Li", balas Nicho -teman Ali-

Alipun duduk berhadapan dengan teman SMA nya itu. Lalu, Ali memanggil waiters dan memesan green tea.

"Jadi, lo mau minta tolong apaan Li", tanya Nicho langsung to the point.

"Gini Nic, jadi gue pengen ngasih surprise ke seseorang, nah kan lo dari SMA selalu banyak ide buat yang kayak ginian, jadi gue pengen minta tolong bantuan lo", jelas Ali.

"Wisss, sapa thu Li orangnya? Beruntung banget ya thu orang bisa naklukin lo", ucap Nicho yang memang mengetahui bahwa dari SMA Ali tidak pernah dekat cewek manapun.

"Yaa, yaa ada deh pokoknya. Mau bantuin ga ni lo?", tanya Ali lagi.

"Gue pasti bantuin lo broo. Kapan nih lo mau kasih surprise nya?".

"Rencana gue sih malem ini. Lagipula gue juga udah terlanjur bikin dia kesel", jawab Ali sambil terkekeh.

"Gilaaa.. Jahat juga lo ya", balas Nicho sambil terkekeh juga.

"Sekali-kali gapapa lah yoo...".

"Udah dapet tempat belum?", tanya Nicho.

"Udah, udah dapet. Udah gue pesen juga", jawab Ali.

"Ya udah, entar elo Whatsapp ke gue alamatnya dimana sama nama reservasi lo", pinta Nicho pada Ali.

"Oke, nanti gue whatsapp in ke lo. Thanks ya Cho, sorry gue jadi ngerepotin lo", ucap Ali sambil tersenyum karena merasa tidak enak pada sahabatnya itu.

"Santai aja kali Li, kayak sama siapa aja lo", jawab Nicho.

Mereka pun mengobrol banyak karena memang sekarang sudah jarang bertemu.

PhotographTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang