Chapter 27

3.2K 266 12
                                    

Pagi-pagi sekali, Prilly sudah siap dengan hoodie hitam yang kembaran dengan milik Ali. Di kombinasikan dengan celana panjang sobek-sobek serta sepatu Nike berwarna putih, ia sudah siap untuk menjelajah Negeri Singa dengan Ali dan Zio. Ali tadi sudah menghubungi Prilly bahwa ia dengan Zio sudah otw menuju apartementnya. Untung saja kemarin Ali ngotot mengantarkan Prilly, jadi lelaki itu sudah tau dimana letak apartement Prilly.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar. Dengan segera Prillt membukanya. Senyum merekah diwajahnya saat melihat Ali dan Zio yang sudah siap menjelajah Singapore.

"Udah siap?", tanya Ali yang diangguki oleh Prilly sebagai jawaban.

"Berangkat sekarang yuk?", ajak Ali

"Bentar, aku ambil tas dulu. Kamu tunggu disini bentar", balas Prilly lalu menutup pintu dan berlalu ke dalam untuk mengambil tasnya.

Tak lama Prilly kembali dengan tas putihnya. Ia pun mengunci apartementnya.

"Mau kemana dulu?", tanya Prilly saat mereka berada di dalam lift.

"Merlion?", tanya Ali pada Prilly.

"Ya udah gapapa. Kamu sama Zio udah makan?", tanya Prilly.

"Udah Kak, tadi di hotel. Kak Piyi udah makan?", sambar Zio sebelum Ali sempat menjawab. Alipun mendegus melihat kelakuan adiknya itu.

"Yang ditanya siapa yang jawab siapa", gumam Ali pelan. Sangat pelan, sampai Prilly dan Zio tidak dapat mendengarnya.

"Udah Zi. Tadi Kakak bikin sandwich", balas Prilly sambil tersenyum.

"Are you ready for today?", tanya Prilly pada Zio. Zio pun mengangguk antusias.

Merekapun siap menjelajah Singapore seharian ini.

***
"Haduh panas banget yaa", keluh Ali sembari mengelap keringat yang mengucur dari dahinya. Prillypun mengangguk setuju dengan ucapan Ali, begitu juga dengan Zio.

"Emang, Singapore sama Jakarta kan sebelas dua belas", balas Prilly.

"Ngadem dulu gimana? Sekalian makan siang?", usul Ali. Prillypun mengangguk menyetujui usulan Ali.

"Mau makan dimana?", tanya Prilly.

"Lah? Bukannya aku yang harus e tanya kamu ya bie? Kan yang tinggal di Singapore kamu. Kenapa kamu jadi tanya aku balik?", heran Ali.

"Yeee, sapa tau kamu lagi pengen sesuatu gitu.", balas Prilly.

"Aku mah pengen kamu selalu disisiku aja", gombal Ali yang mampu membuat Prilly tersipu malu.

"Gomval aja terus bang. Zio dah laper nih. Ga usah gomval gomvalan lagi deh", ketus Zio datar.

"Mwehehehe. Jomblo si dirimu", ejek Ali.

"Ish udah. Ga usah debat. Ke takashimaya aja gimana? Makan terus jalan-jalan disana. Gak jauh kok dari sini", usul Prilly pada Kakak beradik itu.

"Terserah kamu aja deh. Yang tau Singapore kan kamu. Daripada nanti aku sama Zio nyasar kalo gak ikut kamu", balas Ali menyetujui.

"Yaudah kalo gitu, kita cari taksi dulu", balas Prilly sambil merangkul Zio dan mulai berjalan duluan meninggalkan Ali dibelakang.

"Lho? Eh, kok aku ditinggal sih?", teriak Ali yang mampu mengundang tatapan dari orang-orang disekitarnya.

***
"Abis ini mau kemana?", tanya Prilly setelah Zio menghabiskan makanannya dan Ali kembali dari toilet.

"Store nya Nike ada ga sih disini? Aku pengen beli sneakers deh. Sapa tau aja lebih murah di sini daripada di Indo", sahut Ali.

PhotographTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang