Hari ini akan dilakukan pemotretan yang sudah direncanakan oleh Pak Robby, Ali dan juga Prilly. Semalam, mereka mengadakan meeting sampai jam 21.15. Di meeting itu juga, disetujui bahwa hari ini mereka akan mengadakan pemotretan di Pantai Pandawa dan Puri Bekasih. Pemotretan dimulai pukul 10.00 dan sekarang Ali, Prilly, Pak Robby sudah berada di dalam mobil yang akan mengantarkan mereka menuju Pantai Pandawa.
Ali Pov
Setelah semalam mengadakan meeting, akhirnya hari ini gue bakal melakukan tugas gue sebagai fotografer. Sekarang, gue dan Pak Robby beserta anaknya lagi perjalanan menuju Pantai Pandawa. Prilly sendiri juga udah make up, katanya biar cepet selesai nanti waktu pemotretan. Dia make up natural banget tapi tetep kelihatan cantik. Eh, kenapa gue jadi muji dia ya? Tapi emang itu kenyataannya sih.
"Ali, Prilly kenapa kalian diem aja sih? Kalian kan semumuran, jadi bisa donk kalian tukeran cerita?", ucap Pak Robby yang bikin gue langsung noleh ke Prilly.
"Papa, apaan sih. Emang kalo seumuran harus deket gitu?", jawab Prilly
"Ya enggak sih sayang, tapi man kalian mau bekerja sama. Kerja sama yang bagus itu dimulai dari persahabatan. Siapa tau abis ini, kalian jadi sahabat gitu, ya nggak Li?"
"Eh,, i.. iy.. iya Pak."
"Lah, kamu kenapa gugup gitu jawabnya? O ya jangan panggil saya Pak lagi, saya itu masih muda Alii. Cukup panggil saya om."
"Eh, ngapapa pak, eh om. Iya om gapapa saya", ucapku sambil tersenyum
Author Pov
Setelah menempuh perjalanan kurang kebih 30 menit, akhirnya mereka sampai di Pantai Pandawa, tempat yang akan dijadikan sebagai lokasi pemotretan.
"Akhirnya sampe jugaaaa....", teriak Prilly
"Lebay", kata Ali tanpa sadar
"What?? Apa maksud loe?"
"Hah, emang gue ngomong apaan sih?"
"Eh, dasar fotografer ga tau diri. Lo ngga lupa kan kalo gue anaknya Pak Robby?"
"Gue inget loe anaknya Pak Robby, nona Prilly yang terhormat, tapi bisa ga sih ga usah ngatain gue ga tau diri?", ucap Ali mulai emosi
"Heh, lo itu...."
"Ali, Prilly pemotretan nya udah bisa dilakuin sekarang", ucap Pak Robby yang memotong ucapan anaknya sendiri
"Baik Pak", ucap Ali sambil tersenyum manis pada Pak Robby, tapi saat ia melihat ke Prilly, Ali hanya memasang wajah datarnya sambil menatap Prilly dengan tajam.
Prilly yang melihat pun jadi tersulut emosi dan berkata " Apa loe liat-liat gue? Gue cantik? Emang."
"Cih, pede banget. Pendek gitu", ucap Ali sambil memelankan suara saat mengatakan 'Pendek gitu'. Tapi sayangnya, Prilly masih bisa mendengarnya
"Eh, kurang ajar banget sih lo. Lo ngatain gue apa? Pendek?", ucap Prilly dengan emosi yang membara
"Lha, emang kenyataan kan? Udah kecil,pendek, hidup lagi. Loe banget itu", ucap Ali dengan santainya.
"Loeeee......"
"Ali Prilly sudah! Kalian itu kenapa melah bertengkar sih", ucap Pak Robby sambil melihatku dan anaknya yang bernama Prilly itu sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Paaaaa, kan yang mulai fotografer Papa dulu thu! Lagian, Papa kenapa ga bela aku sih? Emang Papa terima kalo anak papa yang cantik dan imut ini dibilang pendek sama orang ga tau diri itu?", aku mengucapkannya pada Papa dengan sebal
"Prilly, sayangnya Papa, princess nya Papa yang cantik dan imut, buat apa Papa marah sama Ali? Kan yang dibilang Ali bener sayang."
"Huahahahahhaahhahah.....", aku melihat Ali yang tertawa kencang setelah mendengar ucapan yang Papa katakan.
"Papa ih, kenapa jadi bela dia sih?", ucapku kesal.
"Heh, Prilly.. Kan Papa loe udah bilang tadi. Udah lah terima nasib aja", ucap Ali sambil masih berusaha untuk meredakan tawanya.
Baru saja Prilly akan menjawab, tetapi Pak Robby dengan cepat memotongnya.
"Udah udah. Papa cuma bercanda kok sayang, Ali juga pasti cuma bercanda. Ya kan Li?", ucap Pak Robby sambil tersenyum menatapku.
"Iya Om, Ali cuma bercanda doang kok, loe aja yang sensian Pril," ucapku padanya yang sudah melemparkan tatapan tajam nya pada diriku.
"Terserah loe", jawab Prilly dengan malas
"Udah, mendingan sekarang kalian mulai aja pemotretan nya. Ini udah mulai siang tau. Kalian itu buang-buang waktu cuma buat debat yang ga penting aja. Dasar anak muda", ucap Pak Robby sambil terkekeh.
"Huh. Iya iya Pa. Buruan gue harus gimana nih?"
Ali pun mulai mengarahkan gaya yang harus Prilly lakukan. Karena produk yang dibuat oleh Perusahaan Pak Robby adalah topi, maka ada beberapa topi yang telah disiapkan untuk pemotretan kali ini.
Prilly pun mulai melakukan gaya yang diminta oleh Ali.
Cekrek
Cekrek
Cekrek3 foto berhasil Ali ambil. Ali melihatnya lalu tersenyum puas dengan foto yang ia ambil. Di foto itu Prilly terlihat cantik dengan senyuman yang menghiasi wajahnya
"Gimana Li, hasilnya?", tanya Pak Robby.
"Ini om, silahkan liat sendiri", ucap Ali sambil menyerahkan kameranya.
"Perfect!" Ucap Pak Robby sambil berdecak kagum.
"Gimana Pa hasilnya?, ucap Prilly yang sudah berada di samping kiri Pak Robby.
"Nih kamu liat sendiri Prill", ucap Pak Robby sambil menyerahkan kameranya pada Prilly.
Prilly pun mengambil kamera itu dan mengamati hasilnya.
#TBC
Chapter 2🎉. Masih berantakan ya? Feelnya belum dapet? Terlalu pendek? Maafkan Author ini ya saudara saudara😂😂. Maklum kan karena saya baru penulis yang super duper amatir. Semoga ga bosen dan tetep nunggu chapter selanjutnya. Dan, jangan lupa vote dan commment nya. I love you guys💖
-K
KAMU SEDANG MEMBACA
Photograph
FanfictionWe keep this love in a photograph We made these memories for ourselves Where our eyes are never closing Hearts are never broken And time's forever frozen still