Author Pov
Sekarang, Ali, Prilly dan Zio sudah berada di FunWorld. Zio sangat terlihat bersemangat. Ia menarik tangan Prilly agar menemaninya bermain. Sedangkan Ali, ia hanya memperhatikan mereke berdua. Di otaknya, ia masih berfikir mengapa Om Robby tidak mengizinkan Prilly pacaran dengan Randy. Suara Prilly membuyarkan lamunannya.
"Li, lo ga ikut gue sama Zio main?", tanyanya yang entah sejak kapan sudah berada di samping Ali.
"Egh, iya iya, ini juga gue baru mau nyusul loe sama Zio".
"Oh".
Dan pada hari itu, Ali juga Prilly menghabiskan waktunya bersama-sama. Yaaa, walaupun hanya sedikit obrolan yang terjadi di antara mereka.
Author Pov
Sekarang, Prilly sudah berada di dalam mobil bersama orang tuanya. Terjadi keheningan di dalam mobil, sampai akhirnya Om Robby berbicara memecahkan keheningan.
"Gimana tadi jalan-jalan sama Ali juga adiknya?".
Prilly yang sedang memainkan hpnya pun melihat kearah Papa nya yang sedang menyetir itu.
"Seru sih. Zio ga bisa diem, dia juga ceria banget tadi", ucap Prilly sambil tersenyum mengingat apa yang dilakukannya bersama Zio juga Ali tadi.
"Seru karena Zio, apa karena Ali?"
Prilly yang mendengar ucapan Papanya langsung melototkan matanya. Ia tak salah dengar kan? Apa kata Papa nya? Seru karena Ali? BIG NOOO!!!! Ku lihat Mama yang berada di jok samping kemudi tertawa kencang.
"Papaa!!! Ish, udha tau kalo Ali sama Prilly ketemu pasti berantem. Masih tanya lagi yang bikin seru siapa?", ucap Prilly sambil mendengus.
"Ya gapapa kan, siapa tahu udah berubah pikiran gitu."
Prilly hanya diam saja. Malas menanggapi Papanya yang kalo sudah jahil pasti selalu membuatnya badmood.
Ali Pov
Sekarang, gue sama Zio udah ada di mobil buat balik lagi ke rumah. Disaat lampu merah, gue melirik ke arah Zio yang sedang melihat ke arah luar. Gue elus rambutnya yang lebat ini. Gue tau, pasti dia lagi ngantuk sekarang. Mungkin juga kecapekan main seharian tadi.
"Bang", panggil Zio pelan.
"Apa?".
"Abang kenal Kak Prilly udah dari lama?", ucapnya sambil menoleh kearah ku.
"Ga kok, baru aja. Abang kenal waktu abang pergi ke Bali. Kak Prilly jadi modelnya, nah Om Robby itu yang nyewa abang", ucapku menjelaskan pada Zio.
"Kenapa Zi emangnya?"
"Ngapapa sih Bang. Kak Prilly orangnya baik".
"Iya, emang Kak Prilly itu baik. Kenapa sih Zi? Jangan bikin abang penasaran deh."
"Kalo Zi pengen Abang sama Kak Prilly bersatu gimana?", ucap Zio polos.
Aku yang mendengar perkataan adik ku itu hanya melototkan mataku. Aku terkejut Zio mengatakan itu, padahal dia masih SD.
"Zio!! Kok kamu ngomong gitu sih?"
"Ga boleh ya Bang? Abisnya tadi Zi liat abang sama Kak Prilly itu cocok".
"Zi, dengerin Abang ya. Zi itu masih kecil, jadi Zi jangan pernah berurusan sama yang namanya 'CINTA'. Ya walaupun Zi cuma ngasih saran buat abang, tapi abang ga mau itu terjadi lagi. Yang harus kamu lakuin itu sekarang belajar dengan benar. Kamu harus bisa buat orang-orang disekitarmu bangga karena prestasimu. Zi harus tunjukkin ke semua orang, kalo Zi itu hebat. Okey Zi?", ucap Ali panjang memberi tahu adiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Photograph
FanfictionWe keep this love in a photograph We made these memories for ourselves Where our eyes are never closing Hearts are never broken And time's forever frozen still