"Guee, gue belum tahu jawaban yang harus gue kasih ke lo", ucap Prilly akhirnya.
"Gue belum bisa jawab, bukan berarti gue nolak lo. Jujur aja, entah sejak kapan gue juga ngerasa pengen lo selalu ada di samping gue. Gue belum bisa jawab, karena gue masih ragu sama hati gue. Gue ngga tau gue beneran cinta sama lo atau ga. Gue ga mau kalau gue jawab 'Iya' tapi pada akhirnya gue nyakitin lo. Gue butuh waktu Li buat jawab pertanyaan lo", jelas Prilly.
Alipun terpaku mendengar jawaban Prilly. Artinya, ia ditolak secara halus oleh Prilly kah?.
"Berarti, secara tidak langsung lo nolak gue ya?", tanya Ali lirih.
"Gue udah bilang, gue ga nolak, cuma gue butuh waktu buat memantapkan hati gue. Emang lo mau kalo gue jawab 'Iya', tapi nanti akhirnya lo sakit hati?", tanya Prilly.
"Enggak", balas Ali disertai gelengan.
"Gue cuma butuh waktu aja. Gue janji suatu saat gue pasti kasih jawaban ke lo. Lo bisa pegang janji gue", ucap Prilly sambil mengenggam tangan Ali erat.
"Oke gue pegang janji lo. Jadi sekarang kita Sebastian?", tanya Ali.
Prilly yang tidak mengerti apa arti sebastian pun menatap Ali heran.
"Sebastian? Kita? Maksudnya?", ucap Prilly dengan wajah bingungnya.
"Sebatas teman tanpa kepastian Prillyyyy", jawab Ali sambil mencubit pipi chubby Prilly itu.
"Ish, Alii sakitttt", rengek Prilly.
Alipun melepaskan cubitannya di pipi chubby Prilly lalu mengusapnya lembut.
"Aku ga peduli harus nunggu berapa lama buat tau jawaban kamu, aku udah janji sama diri aku sendiri, apapun jawaban kamu aku bakal tetap di samping kamu", balas Ali lembut sambil menatap Prilly.
"Makasih Lii", balas Prilly tak kalah lembut sambil tersenyum.
"Btw, jadi sekarang aku kamu nihh?", tanya Prilly setelah sadar bahwa Ali mengganti kosakata lo gue menjadi aku kamu.
"Ya, yaa, ya gapapa kan? Masa calon pacar yang tertunda panggilnya lo gue, aneh banget tau", jawab Ali sambil menggaruk tengkuknya.
"Apa tadi lo bilang? Calon pacar yang tertunda? Emang yakin gitu kalo gue bakal jadi pacar lo suatu saat?", tanya Prilly menggoda Ali.
"Ish, ya yakin donk. Orang yang ngelewatin aku sebagai pacar itu pasti nyesel deh", balas Ali PD.
"Oooo, masa sih kok gue ga percaya ya?".
"Ish, jangan lo gue kenapa sih Prillyyyyy? Aku kamu aja lahhhh", balas Ali sambil merajuk.
"Enakan lo gue ah"
"Aku kamu"
"Lo gueee"
"AKU KAMUUUU"
"LO GUE YA!!"
"AKU KAMU, ATAU AKU CIUM DISINI?", balas Ali disertai ancaman.
"Dasar, pemaksaan deh", ucap Prilly malas.
"Biarin sih, pemaksaan tapi kamu suka kan", balas Ali sambil menggoda Prilly.
"Enak aja. Btw, ini kita ga dinner? Laper tauuu", tanya Prilly merajuk pada Ali.
"Ulu uluuuu, belom jadi pacar aja udah manja sih mbakkkkk. Dinner kok, duduk aja dulu yuk", ajak Ali.
Ali dan Prilly pun duduk di kursi masing-masing yang berhadapan.
"Kenapa ga boleh? Kalau ga boleh ya udah, besok-besok ga bakal manja lagi deh", ucap Prilly ketus.
"Eh, eh jangan donkkk. Boleh kok, boleh bangett malah, siapa tau juga itu bisa nunjukkin kalo aku emang beneran sayang sama kamuu. Dasar ambekan deh kanjeng ratuu", balas Ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Photograph
FanfictionWe keep this love in a photograph We made these memories for ourselves Where our eyes are never closing Hearts are never broken And time's forever frozen still