Chapter 6

4K 257 4
                                    

Prilly Pov

Tak lama setelah Mama nyuruh gue buat nunggu di ruang makan, ia dateng sambil bawa cupcake yang dihias lucu-lucu. Mata gue langsung berbinar waktu ngeliatnya. Maklum, gue ini suka banget sama yang namanya cupcake.

"Nih sayang cupcake nya".

"Aaaaaa..... Makasih Mamaaa".

Gue pun dengan segera mengambil salah satu cupcake lalu mulai menikmatinya. Tiba-tiba gue teringat sesuatu.

"Oya, Ma abis ini Prilly izin pergi ya?"

"Mau pergi sama siapa kamu?"

"Sama Randy".

"Kamu masih berhubungan sama Randy?".

"Ya iyalah Ma, Mama kan tahu Randy pacar Prilly."

"Kamu ga lupa, kalo Papa ga suka sama Randy?".

"Ya enggaklah Ma".

"Trus, nanti kalo Papa tau kamu pergi sama Randy gimana?".

"Ga mungkin lah, Papa kan pasti ga pergi kemanapun kalo abis balik dari luar kota."

"Ya udah terserah kamu aja, kalo Papa sampai tau Mama ga ikutan".

"Iya iya Maa... Makasih Mama ku sayanggg", Prilly pun bangkit dari duduknya, mengecup pipi Mamanya singkat sebelum naik ke kamarnya yang berada di lantai 2 untuk siap-siap bertemu dengan sang pacar.

Author Pov

Sedangkan di rumah Ali, Ali terlihat sedang memainkan gitar ke sayangannya di balkon kamar. Suasana rumah begitu sepi, sampai pada akhirnya teriakan seorang anak kecil menggema di seluruh rumah.

"Abanggggggggggg......", Teriak anak kecil itu sambil berlari saat melihat abangnya berada di balkon.

"Zio jangan teriak-teriak ih", ucap Ali kesal.

"Ehehehe, maaf Abang.. Zio kangen sama abanggg...", ucap Zio sambil meminta Ali untuk memeluknya.

"Abang juga kangen sama Zio", ucap Ali sambil mencium pipi gembul adiknya itu.

"Abang, Zi mau jalan-jalan sama abangg...", ucap adik Ali itu sambil mengeluarkan puppy eyes nya.

"Iya deh iya, kita jalan-jalan. Ga usah ngeluarin jurus andalan deh".

"Ehehehe, kalo gitu Zi siap-siap dulu ya Bang".

"Ya udah, Abang tunggu ya."

"Oke Bang".

Author Pov

Setelah menunggu adiknya, Zio berganti baju, sekarang Ali dan adiknya sudah berada di dalam mobil untuk menuju ke mall. Di tempat lain, Prilly sedang berada di mall bersama dengan kekasihnya, Randy.

"Gimana photoshoot kamu di Bali?"

"Lancar kok, aku kangen banget deh sama kamu..", ucap Prilly manja.

"Sama sayangkuuuu...."

Author Pov

Di rumah Prilly, Om Robby mengajak istrinya untuk pergi ke mall, dan sekarang mereka sedang menuju ke PIM untuk sekedar menghabiskan waktu berdua. Ternyata, Ali dan Zio juga pergi ke PIM, sehingga tanpa sengaja, Ali dan Om Robby bertemu.

Ali Pov

Aku menyipitkan mataku saat melihat seorang lelaki memakai kemeja berawarna hijau muda. Sepertinya aku mengenali dia. Lelaki itu adalah Om Robby? Ya! Itu Om Robby, tak mungkin aku salah liat. Langsung saja aku mengajak adikku yang sedang menikmati ice creamnya menemui Om Robby. Sepertinya Om Robby tidak menyadari aku jika mendekat ke arahnya. Terbukti, dia sangat kaget waktu melihatku.

"Om Robby", panggilku yang membuat orang itu menoleh. Sepertinya dia terkejut mengetahui aku berada di sini.

"Lho, Ali?!"

"Hehehe, iya Om, saya Ali", ucapku sambil tersenyum.

"Ketemu lagi kita ya Li", ucap Om Ali sambil menepuk bahuku.

"Hehe, iya nih Om. Om sama siapa ke sini?"

"Ah, ini saya sama istri saya. Ma, kenalin ini Ali. Fotografer yang Papa pilih buat photoshoot kemarin di Bali."

"Oh, jadi ini tho yang namanya Ali? Ganteng ya. Foto kamu keren-keren deh."

"Iya tante, saya Ali", ucapku sambil menjabat tangan dari istri Om Robby.

Om Robby yang menyadari jika aku tidak sedirian pun bertanya, "Dia adik kamu Li?", ucapnya sambil melihat ke arah Zio.

"Iya Om. Ini adik Ali, namanya Zio. Zio salam dulu sama Om Tante", suruhku dan langsung dilakukannya.

"Wah, gantengnya kamu. Kelas berapa sayang?"

"Makasih tante. Zei kelas 3 Sd."

"Kamu berdua doank Li?"

"Iya nih Om, tadi Zio yang ngajak. Katanya kangen sama Ali", ucapku sambil mengacak rambutnya.

"Oh gitu".

"Om sendiri juga berdua doang sama tante?"

"Iya nih Li, Prilly ga tau tadi pergi kemana. O ya, kamu udah makan belom? Kalo belom kita makan bareng aja yuk", ajak Om Robby.

"Eh, nggak usah Om. Ngerepotin lah. Ali bisa makan sama Zio kok", ucapku menolak penawaran Om Robby dengan halus.

"Gapapa Li, ga ngerepotin kok. Ya kan Ma?"

"Iya udah bareng aja. Kalo rame-rame kan seru, karu berdua doank ga seru nih".

"Eh, yaudah deh kalo gitu om".

Author Pov

Mereka pun menuju ke salah satu restaurant yang berada di mall itu. Sepanjang perjalanan menuju restaurant Ali dan Om Robby terus berbincang.

#TBC

Hello guys💕. Ini dia chapter 6. I'm so sorry kalo pendek dan ga nyambung. Jujur aja, chapter ini agak aku paksain. Ide ga muncul sama sekali dan besok aku Latihan Ujian. I hope kalian ngerti kondisi aku :'). Thankyou yang udah baca. Thanks for vote and comment😗.

-K

PhotographTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang