Semua berubah secepat kedipan mata. Semua yang tadinya Indah berubah menjadi petaka. Semua yang ia miliki perlahan-lahan pergi. Sahabat, keluarga bahkan kekasihnya. Kehidupan yang ia jalani sangatlah berat, seakan-akan tuhan memberikan ujian hidup y...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You and I We don't wanna be like them We can make it 'til the end Nothing can come between You and I Not even the Gods above Can separate the two of us No, nothing can come between You and I ~One Direction - You And I ~
***
Arsya dan Bayu berjalan santai menuju pantai. Mereka sudah selesai menunaikan kewajiban mereka dan makan malam. Tanpa sadar tadi mereka melewati jam makan siang karena terlalu asyik bermain.
"Duduk disana yuk." Ajak Bayu sambil menunjuk suatu tempat.
Arsya mengangguk.
Mereka berjalan bersisian dengan tangan saling terjalin satu sama lain. Debaran itu ada, debaran yang membuat suasana terasa nyaman dan hangat.
Arsya dan Bayu pun duduk dibawah pohon yang tidak jauh dari pesisir pantai.
Kaki Arsya bergerak-gerak memainkan pasir. Merasakan tekstur pasir tersebut dikulitnya.
Baik Arsya maupun Bayu tidak ada yang berniat membuka pembicaraan. Mereka memilih diam. Bukan diam yang membuat suasana tidak enak, namun sebaliknya.
"Thanks ya buat hari ini, gue seneng banget." Ucap Arsya tersenyum tulus sambil menoleh kearah Bayu.
Bayu balas memandang Arsya, dengan tersenyum yang tidak kalah tulus. "Sama-sama." Ucap Bayu.
Lalu mereka kembali menatap kedepan. Melihat matahari yang sedikit lagi akan terbenam. Menikmati indahnya langit pantai disore hari.
Bayu dan Arsya benar-benar menikmati saat-saat ini. Menikmati proses terbenamnya matahari sampai digantikan oleh bulan.
Sesekali Bayu menoleh kearah Arsya. Menikmati wajah cantik gadis itu yang terkena pantulan sinar matahari yang terbenam.
"Sya." Panggil Bayu tanpa mengalihkan perhatiannya dari Arsya. Ia menatap Arsya dalam.
Arsya menoleh lalu berdehem.
Sunyi.
Bayu tak kunjung melanjutkan ucapannya.
"Kenapa, Bay?" Tanya Arsya.
Bayu diam sambil menatap Arsya, sampai tiba-tiba Bayu mengucapkan kata-kata yang membuat Arsya terkejut bukan main.
"Jadian yuk." Ucap Bayu lantang. Raut wajah Bayu terkesan biasa saja, tidak terlihat tegang. Suara yang dikeluarkannya juga tidak terbata.
Arsya suka pembawaan Bayu yang satu ini. Tenang.
"Hah?" Ucap Arsya terkejut dengan ucapan Bayu.
"Jadian yuk." Ulang Bayu.
Arsya diam.
Bayu masih menatap Arsya, menunggu jawaban dari Arsya.
"Gue gak mak-" ucapan Bayu terpotong saat melihat senyum Arsya.
"Yuk." Ucap Arsya.
Bayu langsung tersenyum mendengar jawaban Arsya.
Mereka pun kembali diam dan menatap kearah langit.
