30. GOODBYE

898 21 0
                                    

You should've been there,Should've burst through the door,With that 'baby I'm right here' smile,And it would've felt like,A million little shining stars had just aligned,And I would've been so happy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You should've been there,
Should've burst through the door,
With that 'baby I'm right here' smile,
And it would've felt like,
A million little shining stars had just aligned,
And I would've been so happy.
~ Taylor Swift - The Moment I Knew ~

***

Saat ini Arsya, Erika dan Nino sedang menunggu dokter yang menangani Harries dan Gita diruang UGD.

Erika tak henti-hentinya mengucapkan kata-kata positive pada Arsya namun Arsya hanya diam dan menatap kosong kearah ruang UGD, sedangkan Nino sibuk menelepon Tante Bianca, orang tua Gita dan teman-teman mereka.

"Gue mau ngomong sama lu sebentar, bisa?" Tanya Nino setelah ia selesai menghubungi semua orang.

Arsya menatap Nino sebentar sebelum mengangguk.

"Sebentar ya, Ka." Ucap Nino yang dibalas anggukkan oleh Erika.

Nino mengulurkan tangannya yang disambut Arsya lalu mengajak gadis itu menjauh dari ruang UGD.

Nino mengajak Arsya untuk duduk disudut rumah sakit.

Nino menyuruh Arsya untuk duduk dan dituruti oleh gadis tersebut.

Arsya sudah seperti robot, gadis itu tidak bersuara sama sekali sejak memberitahukan keadaan Harries dan Gita pada Erika.

"Ini tentang Bayu." Ucap Nino dan berhasil menarik perhatian Arsya.

"Seharusnya Bayu yang jelasin tapi dia bilang kalau dia gak bisa jelasin, maka gue yang harus jelasin dan gue pikir mungkin ini waktu yang tepat." Ucap Nino memberi jeda.

"Gue udah kenal Bayu dari kita masih SMP. Kebetulan waktu itu kita satu gugus dan berakhir satu kelas dan satu bangku sampe kelas 9 jadi gue tahu gimana Bayu. Bayu orang yang baik, dia iseng dan jail banget tapi satu sisi dia ramah sama semua orang dan suka bantu orang-orang yang emang butuh pertolongan." Ucap Nino yang membuat Arsya tersenyum.

"Waktu kita kelas 9, waktu itu seminggu sebelum UN, gue denger kabar kalau orang tua Bayu mau cerai, bokapnya ketauan selingkuh sama temen kerjanya. Dan setelah sidang perceraian orang tuanya, Bayu berubah. Dia jarang pulang, kerjaannya berantem sama siapa aja. Sampe suatu saat Bayu ketemu seseorang dan Bayu ditawarin sesuatu." Jeda.

Arsya menunggu ucapan selanjutnya namun Nino tak kunjung meneruskan ucapannya.

"Bayu pecandu, Sya. Sejak ketemu orang itu, Wira namanya, lu pernah ketemu dia waktu itu pas lu pulang sekolah terus ketemu Bayu sama Geng motor, waktu itu dia pake hoodie merah. Sejak kenal Wira, Bayu makin parah, dia jarang pulang, kerjaannya mabuk-mabukan, dia punya akses masuk club malam dari umur 16 tahun sejak kenal Wira. Sejak ketemu lu, dia udah gak pernah ketempat terkutuk itu lagi, tapi sejak beberapa minggu lalu Bayu kumat lagi karena nyokapnya mau nikah lagi dan bokapnya kepergok lagi berduaan sama perempuan di apartment bokapnya.

GOODBYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang