17. YOU ARE

304 9 0
                                    

So baby, come light me up and baby I'll let you on itA little bit dangerous, but baby, that's how I want itA little less conversation, and a little more touch my body'Cause I'm so into you, into you, into youGot everyone watchin' us, so baby, let'...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

So baby, come light me up and baby I'll let you on it
A little bit dangerous, but baby, that's how I want it
A little less conversation, and a little more touch my body
'Cause I'm so into you, into you, into you
Got everyone watchin' us, so baby, let's keep it secret
A little bit scandalous, but baby, don't let them see it
A little less conversation and a little more touch my body
'Cause I'm so into you, into you, into you, oh yeah
~ Ariana Grande - Into You ~

***

Bayu memarkirkan motornya dihalaman rumah Arsya.

"Yuk." Ajak Arsya sambil menarik tangan Bayu.

"Sebentar." Ucap Bayu.

"Kenapa?" Tanya Arsya dengan alis berkerut.

"Biasanya, cowok yang ajak ceweknya kerumah buat kenalan sama orang tuanya, kalau kita terbaik " ucap Bayu.

Arsya hanya bisa meringis mendengar ucapan Bayu.

"Ya gak papa, kita kan pasangan anti mainstream. Yuk." Ucap Arsya sambil menarik tangan Bayu.

Bayu pun mengikuti langkah Arsya masuk kedalam rumah.

Rumah Arsya tidak terlalu besar. Rumah dengan design dua lantai, yang terdapat halaman yang tidak terlalu besar didepan dan belakang rumah. Walaupun rumah Arsya tidak terlalu besar, namun suasana rumah ini terkesan hangat. Banyak cinta dirumah ini. Berbeda dengan rumahnya yang besar namun terkesan dingin dan kaku.

"Assalamualaikum." Ucap Arsya mengucap salam.

"Waalaikumsalam." Balas Mama.

Bayu sudah mengenal orangtua Arsya terlebih Mamanya.

"Assalamualaikum, Tante." Ucap Bayu sambil mencium punggung tangan Mama.

"Waalaikumsalam. Bayu apa kabar?" Tanya Mama berbasa-basi.

"Baik, Tante. Tante sama Om kabarnya gimana?" Tanya Bayu.

"Baik juga. Ayo masuk, kita makan siang dulu, udah ditunggu sama Papa dimeja makan." Ucap Mama lalu meninggalkan Arsya dan Bayu berdua diruang tamu.

"Ayo. Anggap aja rumah sendiri." Ucap Arsya sambil menggenggam tangan Bayu.

Bayu menatap genggaman tangan mereka.

"Orangtua aku gak galak kok, jadi santai aja, gak usah kaku. Udah sering ketemu Mama sama Papa juga, masa masih kaku aja." Ucap Arsya sambil menuntun Bayu menuju ruang makan.

"Ya tapi kan beda." Ucap Bayu.

"Beda gimana?" Tanya Arsya memberhentikan langkahnya.

"Ya beda aja." Ucap Bayu sambil mengedikkan bahunya.

Arsya hanya memutar bola matanya lalu kembali menuntun Bayu menuju ruang makan.

Seharusnya yang berada diposisi Bayu sekarang ini adalah Arsya bukan dirinya. Seharusnya Bayu yang mengenalkan Arsya kepada kedua orangtuanya, bukan dirinya.

"Sini. Bayu duduk disamping Arsya ya." Ucap Mama.

Arsya pun menarik tangan Bayu untuk duduk disampingnya, dihadapan Papa Arsya.

"Siang, Om." Sapa Bayu yang dibalas senyuman hangat oleh Papa.

"Siang, Bayu. Bagaimana sekolah kalian hari ini?" Tanya papa.

"Pusing, Pa. Tadi Arsya belajar Kimia bikin kepala mau meledak." Ucap Arsya curhat.

Papa hanya bisa tersenyum mendengar pengaduan dari Putri kesayangan semata wayangnya.

"Kalau Bayu, bagaimana?" Tanya Papa pada Bayu.

Bayu terdiam sebentar sebelum menjawab pertanyaan Papa, "alhamdulillah lancar, Om." Ucap Bayu.

Baru pertama kali ini ada yang menanyakan kabarnya tentang sekolah, karena Papa dan Mama nya sibuk dengan urusan masing-masing sejak dulu.

"Bagus kalau begitu. Ayo makan, gak usah malu-malu." Ucap Papa.

"Nih, buat Arsya." Ucap Mama sambil menyodorkan sepiring makanan.

"Bayu mau apa?" Tanya Mama.

Ditanya seperti itu, Bayu gelagapan sendiri.

"Bayu ambil sendiri aja, Tan." Ucap Bayu.

"Ih gak papa, biar sekalian." Ucap Mama.

Bayu tersenyum kikuk.

"Samain aja kalau gitu, Tan. Makasih dan maaf ngerepotin." Ucap Bayu tidak enak.

"Nggak ngerepotin, santai aja, gak usah kaku gitu." Ucap Mama sambil tersenyum manis.

Bayu hanya mengangguk kaku.

"Nih." Ucap Mama sambil menyodorkan sepiring makanan kearah Bayu.

"Makasih, Tan." Ucap Bayu.

Mama mengangguk, lalu mereka pun mulai menyantap makanan masing-masing, sambil sesekali bercengrama. Bayu yang awalnya kaku pun mulai terlihat santai. Arsya yang mengamati gerak-gerik Bayu sejak tadi pun tersenyum senang.

Setelah makan dan membersihkan meja makan, mereka pun berbincang-bincang diruang tamu, sesekali Papa melucu yang membuat mereka tertawa.

"Bayu pulang dulu ya, Om, Tante. Makasih, maaf udah ngerepotin." Ucap Bayu berpamitan.

"Iya, Tante sama Om yang seharusnya bilang makasih. Kamu hati-hati dijalan ya." Ucap Mama.

Bayu mengangguk lalu mencium punggung tangan kedua orangtua Arsya.

"Assalamualaikum." Ucap Bayu.

"Waalaikumsalam." Ucap Mama dan Papa berbarengan.

Bayu pun melangkahkan kakinya keluar rumah diikuti oleh Arsya dari belakang.

"Makasih, Sya." Ucap Bayu tulus.

Bayu tersenyum manis. Rasanya hari ini dia bahagia sekali, seperti ada beban yang terangkat. Dia seperti memiliki 'keluarga' yang sesungguhnya. Dia tidak pernah mendapatkan perhatian seperti ini.

"Anything for you." Ucap Arsya sambil tersenyum manis.

"Yaudah aku pulang ya." Ucap Bayu sambil mengelus puncak kepala Arsya.

Arsya mengangguk.

"Hati-hati."

Bayu pun memakai helmnya dan menyalakan motornya.

Sebelum pergi, ia melambaikan tangan kearah Arsya yang dibalas oleh Arsya, barulah ia mengarahkan motornya menuju rumah. Rumah yang sesungguhnya.





















TBC

***

28 Agustus 2018

GOODBYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang