Chapter 5 : Masalah
SMA Bakti Jaya
05:00 PM
Bella dan Vania baru saja tadi mengantar Ele ke mobil. Ayah Ele datang dan bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Ele. Dan mereka berdua hanya menjawab sebagian cerita saja. Kalau boleh jujur sebenarnya Ele tidak akan terkena masalah kalau bukan karena Bella.
Beberapa detik yang lalu Vania juga sudah pulang. Kini tinggal Bella sendirian di Kelas. Sekolah juga sudah sepi. Bella merapikan buku-bukunya setelah selesai mencatat jadwal mata pelajaran di papan tulis.
"Sekarang sudah sore," ucap Bella sambil menatap jam di pergelangan tangannya, sebelumnya ia kembali terkesiap. "Dimana gelang ku?" ucapnya kemudian. Ia baru sadar kalau gelang perak dari kakaknya itu sudah tidak melingkar di sana.
Bella berusaha tenang, mungkin saja ia melepaskan gelang itu di rumah.
"Yah, pasti di rumah." Bella sangat yakin. Kemudian ia berjalan keluar kelas. Saat akan menuruni tangga tanpa sengaja Bella melihat seorang laki-laki dan perempuan di sana. Ia jadi mengurungkan niatnya dan malah bersembunyi di balik tembok.
"Minggu ini sudah yang ketiga kalinya aku menyatakan perasaan ku, tolong terimalah,,"
"Maaf tapi kamu tidak pantas."
"Zi, hiks, aku sudah melakukan banyak hal untuk mu. Apa aku masih kurang? Hiks,"
"Menyingkir, dasar penganggu!"
"Zian!"
Bella menutup mulutnya. Perempuan itu tiba-tiba memeluk laki-laki itu.
"Ku mohon,"
Laki-laki bernama Zian itu melepaskan pelukannya dengan kasar dan mendorongnya, nyaris saja jatuh.
"Aku tidak tertarik dengan pernyataan cinta seperti ini. Tapi,, aku juga tidak mengharapkan akan ada penonton di sini." tiba-tiba Zian menatap ke atas tangga.
Bella langsung panik dan akhirnya kabur, tapi dia tidak sadar jika Zian mengejarnya. Hanya dengan berapa langkah Zian langsung dapat meraih tangan Bella. Otomotis Bella berhenti.
"Lepas!" pekik Bella sambil berusaha menarik tangannya dari tangan Zian. Sungguh cengkramannya sangat kuat. Bella saja sampai kesakitan, ia yakin ini akan berbekas.
Zian tersenyum sinis kemudian menarik tangan Bella sampai membentur dada Zian.
"Ahk! Sakit! Dada mu besi ya?" Bella mengelus keningnya.
"Sabrina Flora Arabella." ucap zian dingin. Bella langsung membeku di tempat. Bagaimana bisa Zian tahu namanya. Ah, Bella lupa. Kalau tidak salah, laki-laki bernama Zian ini adalah salah satu anggota BLITZ.
Bella berusaha menelan salivanya. Zian mendekatkan wajahnya ke Bella. Bella tidak berani menatap mata tajamnya. Zian tersenyum sinis.
"Ku harap kamu tidak melupakan masalah handphonemu."
Mata Bella membulat semnpurna dan ia langsung mendorong Zian walaupun malah ia yang terdorong ke belakang.
"Dari mana kamu tahu? Jangan-jangan kamu yang mengambilnya, kembalikan!"
"Maksud mu benda ini?" Zian mengeluarkan sesuatu Dari sakunya dan memamerkan di depan wajah Bella. Bella hendak merebut namun tanga Zian langsung menariknya.
"Tunggu." ucap Zian. Bella langsung berhenti meloncat. "Aku punya tawaran menarik," ucapnya lagi. "Tapi kalau mau, ku dengar handphone ini pemberian dari kakakmu ya. Pasti barang berharga sekali ya,," Zian memutar-mutar handphone Bella.
"Apa maksud mu?"
Zian menoleh dan kembali mendekat ke Bella sementara Bella terus mundur sampai punggungnya menyentuh dinding. Zian langsung memperkecil jarak dan mengunci gerakan Bella. Kedua tanga Zian bertumpu pada dinding sebalah kiri dan kanan Bella.
Mata Zian menatap lurus mata Bella. Tatapan itu tajam dan dingin. Bella takut dan juga,, kagum. Zian ternyata sangat tampan. Bodoh sekali ia baru menyadari itu.
"Bagaimana jika," Zian memotongnya. "Menjadi milikku?" Bella langsung kehilangan kata-kata.
"Eh?"
Zian langsung tersenyum meremehkan.
"Tentu saja menjadi babuku, itu baguskan untuk mu."
Dalam hatinya Bella sangat kesal. Ia langsung mendorong Zian.
"A-aku tidak a-,," perkataan Bella terpotong ketika Zian melempar handphonenya dan jatuh tepat di tangan Bella. Dan Bella langsung terdiam.
"Bersiap untuk besok, Bella."
****
Halo semuanya, teman-teman saudara pembaca ku yang sangat aku cintai. Aku telah kembali setelah melewati berbagai macam rintangan T_T . jadwal ku terkadang sangat padat. Mana laptop ku mengalami masalah, jadi kadang sedikit malas untuk membukanya. Aku juga seorang Siswa SMK yang saat ini sedang menjalankan masa PKL. Kalian tahu ini kadang terasa berat bagi ku karena tidak bisa menyentuh laptop dan buku yang selama ini ku anggap senjata(lebay)
Intinya aku bangga karena bisa update TIME BLITZ ini di hari Selasa seperti biasanya. Aku akan mengoptimalkan waktu ku. Dan terus membuat TIME BLITZ menjadi lebih baik. Kalian yang votment dan follow aku, sebisa mungkin aku balas, tinggal bilang saja, kadan Nana ini suka sibuk hehehehhehehe.
aku masih menunggu votment kalian yang sangat berharga..
Oh aku menulis banyak sekali.
Okay see you next selasa yah~
LOVE.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME BLITZ
Teen Fiction[TAMAT] Bella baru saja menjadi salah satu siswa di sekolah ternama di Jakarta. SMA Bakti Jaya yang banyak mendapat sorotan karena banyaknya prestasi. Namun di hari pertamanya pun, ia sudah mendapatkan masalah dan terlibat dengan Blitz. Salah satu...