31. Sederhana

145 35 5
                                        

Satu Minggu berlalu. Seperti terlahir kembali ke tempat ini, Bella seperti merasa tidak ada yang berubah sejak ia memasuki dunia abu-abu yang mereka sebut SMA.
Semua sama, pelajarannya, teman-temannya suasana kelas bahkan bau buku tetap sama.

Bella memejamkan matanya sejenak dengan kepala yang masih menempel pada permukaan meja, ia sudah memejamkan matanya sejak setengah jam lalu karena jam kosong.

Ia senang Elle sudah kembali. Senang jika mengetahui teman-temannya bersenang-senang dan baik-baik saja. Tapi.. ada apa dengan dirinya sendiri? Seperti ada sesuatu yang hilang dan Bella selalu merasa sesak setiap rasa itu muncul tiba-tiba.

Oh, Zian rupanya. Laki-laki itu meninggalkannya sejak sidang minggu lalu berakhir. Bella juga jarang melihat kemunculannya di sekolah. Ia malu bertanya kepada teman-temannya atau berakhir dia yang akan diledek.

Alasannya tidak ada. Zian hanya mengatakan jika kontrak mereka habis dan ia bebas. Tapi jangan heran jika Zian semakin menjadi dingin dan sedikit menyendiri. Bella ingin menanyakan atau sekedar tau kabarnya itu saja.

"Ah.." ia mangangkat kepalanya sambil mengacak bagian belakang rambutnya. Ia cukup frustasi akan hal itu.

Vania, Luna dan Elle melirik Bella di belakang dengan tatapan bingung.

Vania mendekat dan menyerahkan sekotak susu kepadanya.

"Minum, perut mu tidak ada isinya sejak pagi tadi."

Bella melirik susu itu kemudian menatap ke luar jendela. Ia tidak tertarik sama sekali walaupun perutnya lapar sekarang. Ia tidak nafsu.

"Masalah Zian lagi ya?" tebak Luna yang sejak kapan sudah duduk di sampingnya.

Bella menoleh sebentar. Luna berdecak kesal.

"Jangan seperti itu karena laki-laki. Semua laki-laki memang seperti itu sekarang makan ini aku tidak mau repot mengantar mu ke UKS."

Bella berdiri dari bangkunya. Ia menatap teman-temannya dengan senyum tipis.

"Aku ke toilet sebentar.."

Bella berjalan menjauh. Elle menggelengkan kepalanya sambil memainkan handphonenya.

"Sudah datang terlambat, ia bahkan berapa kali melupakan makannya jika Kak Diara tidak pulang.."

BRUK!!

Elle kaget bersamaan dengan Luna dan Vania. Mereka mengedarkan pandangan ke sumber suara dan tepat di depan pintu kelas mereka melihat seseorang terbaring.

Awalnya mereka masih diam sampai mereka menyadari jika yang pingsan disana adalah seorang yang sangat mereka kenal.

"Bella!"

***

"Dia lupa makan lagi? Magghnya kambuh tolong lebih perhatikan dan atur jadwal makannya." Ucap penjaga UKS. Elle mengangguk kala mendengar itu.

"Jika sadar nanti segera beri roti dan teh hangat. Saya keluar dulu.."

Elle, Vania dan Luna mengantar penjaga UKS itu keluar dan saat mereka membuka pintu mereka dikagetkan dengan kedatangan Zian yang entah dari mana. Ia nampak buru-buru dan langsung menerobos masuk. melupakan fakta bahwa mereka masih ada disana.

Elle melirik Vania dan Luna.

"Bagaimana ia bisa tau?"

Vania tersenyum kikuk dengan sederetan giginya. "Ah, aku memberi tahunya hehehe.."

Elle dan Luna mendengus napas pasrah.

"Sudahlah sudah ada yang menjaganya, aku ke kelas saja.." Elle dan Luna pamit keluar dari UKS sementara Vania bingung.

TIME BLITZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang