3. Teman Baru

360 97 17
                                        

Chapter 3 : Teman Baru

SMA Bakti Jaya
07:58 AM

Ele baru saja menemukan kelasnya setelah mendapatkan email dari pihak sekolah malam tadi. Ele memilih duduk di barisan kedua sebelah jendela. Kelas 10-2 IPA yang terdapat di lantai tiga. Saat melihat keluar jendela maka akan terlihat lapangan basket dan taman sekolah.

"Sekolah ini benar-benar luas," desis Ele kemudian ia kembali mengecek smartphonenya. Masih sama. Ele mendengus napas berat. Ia belum juga mendapatkan kabar dari Bella sejak insiden kemarin. Sebenarnya ia sangat mencemaskan temannya itu.

"Dimana Bella, padahal sebentar lagi jam pertama mulai,,"

***

Ruang Tata Usaha
08:18 AM
"Jadi kelas 10-2 IPA ya Pak?" tanya Bella memastikan. Saat ini ia berada di Ruang TU. Ia tidak mengetahui kelasnya karena smarthphonennya hilang kemarin. Ditambah lagi dengan bangun kesiangan. Rasanya hidupnya semakin sulit saja.
"Iya kelasnya di lantai tiga." Jawab Bapak di meja informasi itu.
"Baiklah terimakasih banyak Pak."
Setelah itu Bella langsung pergi. Saat ini ia berada di lantai dasar yang berarti ia harus naik beberapa tangga dulu untuk sampai ke lantai tiga. Hah.. ini akan melelahkan

***

Kelas 10-2 IPA
08:23 AM

Pak Adrian guru laki-laki yang masih muda dan terlihat segar itu menatap Bella sambil mendengus napas pelan. Ia adalah wali kelas Bella.
Tidak hanya Pak Adrian tapi juga seisi kelas termasuk Ele. Entah apalagi yang dilakukan Bella, piker Ele.

Pak Adrian tersenyum lembut yang membuat Bella lega seketika. Bagaimana ia tidak lega, ia sudah terlambat nyaris satu jam di awal pertemuan. Sungguh beruntung jika ia tidak mendapatkan hukuman.

"Sabrina Flora Arabella selamat datang di kelas 10-2 IPA . Saya Adrian wali kelas kalian." kata Pak Adrian. Bella langsung membungkuk memberi salam.

"Baiklah Bella silahkan cari bangku kosong."

"Terimakasih Pak." ucap Bella kemudian menatap ke sekitar kelas. Tepat di sana ia menemukan bangku yang belum diduduki siapapun. Barisan ke tiga dari arah pintu dan tepat di samping jendela. Bella berjalan ke arah sana sesekali tersenyum untuk menyapa teman barunya.
Sebelumnya ia sempat kaget dan girang saat menyadari jika Ele satu kelas dengannya, kalau saja ia tidak mengingat jika masih ada guru di Kelas.

"Hari ini kita free. Akan lebih baik jika kalian saling berkenalan." kata Pak Adrian.

"Pak, apa boleh keluar kelas?"

"Oh tentu saja. Kalian juga harus mengenal sekolah ini. Baiklah Bapak pergi dulu."

Bella langsung menghampiri Ele setelah Pak Adrian keluar dari kelas.

"Ele,," Bella langsung memeluk Ele. Ele sedikit kaget namun tersenyum tipis.

"Lepaskan Bel, aku harus merapikan buku ini." kata Ele. Bella langsung melepaskannya dengan sedikit kesal.

"Kita bahkan belum belajar kenapa kamu sangat antusias."

"Memangnya aku mau belajar? Aku hanya berpikir tadi kita akan belajar. Oh iya Bella bagaimana dengan kejadian kemarin? Aku sangat cemas."

Bella mengubah posisi duduknya. Ia mendengus napas kesal, ekspresinya juga ikut berubah.

"Sebenarnya.."

"Halo semuanya!"

Bella nyaris saja jantungan. Salah satu teman kelasnya yang belum ia kenal datang tiba-tiba di hadapan mereka. Ele juga ikut-ikutan mengelus dadanya . ia menatap siswi itu bingung.

"Em kalian kaget ya? Maafkan aku."

Ele dan Bella mengangguk bersamaan.

"Oh iya, perkenalkan nama ku Vania. Avania Brandi." ucapnya. Bella dan Ele langsung tersenyum kikuk sambil menjabat tangannya bergantian.

"Ele." kata Ele singkat.

"Ah nama mu pasti Bella, iya kan?" tebak Vania sambil menunjuk Bella saat mereka berjabat tangan. Bella hanya mengangguk sepertinya dia akan cocok dengan Vania. Apalagi dengan sikapnya yang penuh warna itu. 

"Vania senang mengenal mu." jawab Bella tak kalah ceria.

"Em, apa boleh aku menjadi bagian dari kalian? Sepertinya teman di kelas kita sudah memiliki grup semua."

Bella dan Ele mengedarkan pandangannya ke sekitar kelas. Itu benar!

"Apa yang kamu katakan? Tentu saja kita adalah teman." pekik Bella sambil memukul lengan Vania sedangkan Ele hanya mengangguk. Vania langsung tersenyum cerah.

"Terimakasih, oh iya Bella, Ele bagaimana jika jika berkeliling sekolah? Pasti menyenangkan.."

"Ah tapi aku,,"

"Iya, ayo Van, Ele juga mau." potong Bella cepat sambil menarik tangan Ele.

Mereka bertiga langsung berjalan keluar kelas.

"Pertama-tama kita akan ke lapangan dulu lalu ke kant-,"

"BRUK!"

Karena terlalu bersemangat tanpa sadar Vania menabrak seseorang. Ele dan Bella bergegas mendekatinya.

"Ah, maafkan aku. Aku tidak sengaja." gumam Vania sambil membantu memungut tumpukan kertas yang bertebaran di lantai. Vania baru saja menabrak salah satu siswi di kelas.

"Sekali lagi maafkan aku." Vania memberi kertas tadi. Siswi itu menerimanya tanpa mengucapkan apapun. Vania menjadi bingung.

"Sepertinya dia benar-benar marah."

"Siapa dia? Sepertinya kita satu kelas." sambung Bella.

"Dia Luna Aghaisa," Ele menatapnya sambil mengambil napas panjang. "Wakil ketua kelas kita."

*****

Yeay.. Chapter 3 Selesai. Gimana teman-teman ku? Apa kalian punya saran, masukan komentar dan apapun itu. Senang sekali rasanya bisa menyelesaikan chapter ini.
Oh rencananya aku mau bikin cerita baru, tapi tenang saja, cerita ini akan tetap dilanjutkan dan rencanya aku juga bakalan bikin fanfiction dengan bau-bau kpopers. Hayo mana ini yang kpopers angkat kakinya(LOL)
Aku bakalan lanjutin ke chap 4. Soo jangan lupa vote+komentar dan tambahkan ke perpustakaan. See you next Chap >.< (XOXO) Pembaca tercintah~

TIME BLITZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang