12.Jalan-jalan

206 53 6
                                    


Chapter 12 : Jalan-jalan

Zian dan Bella baru saja selesai makan malam di sebuah Restourat bergengsi di komplek. Ralat, hanya Zian yang makan. Bella hanya minum jus dan memperhatikan Zian makan. Setelah itu bukannya mengantar Bella pulang, Zian malah pergi ke Mall dan bermain game di salah satu arena permainan.

Zian banyak bermain game, ia bahkan hampir mencoba segalanya. Bella hanya bisa mengekor di belakang. Bella benar-benar tidak diperdulikan, Zian terus sibuk walaupun sesekali juga ia melirik ke arah Bella dan mengejeknya.

Bella terus diam dan pura-pura merajuk. Bagaimana tidak? Zian benar-benar niat mempermaulukannya. Berjalan dimana pun mereka berdua selalu menjadi pusat perhatian, apalagi dengan Bella yang hanya mengenakan piyama kebesaran dan sandal selop rumahan. Ia tidak memoles apapun, ingat itu.

"Bonekanya bagus.." kata Bella sambil menatap sebuah boneka kelinci di dalam mesin pengambilan boneka. Ia ingin sekali mengambil boneka itu hanya saja ia tidak membawa sepeser uang pun.

Bella menghela napas panjang berusaha untuk melupakan boneka itu kemudian menoleh ke arah Zian.

"Zian, ayo pulang." Pinta Bella.

"BRUK!"

Satu poin lagi untuk Zian saat ia berhasil memasukkan bola ke ring basket. Zian tersenyum senang dan terus memamerkan kebolehannya dalam bermain apapun disana.

Zian menoleh ke arahnya dan menggeleng pelan.

"Sayangnya aku tidak mau.." Zian berucap demikian. Bella sangat kesal dengan gerakan cepat ia melepaskan semua barang yang dibeli Zian di Mall tadi dan langsung melangkah menjauh.

"Jarak dari sini ke rumah mu jauh lho." Ucap Zian sambil terus melempar bole ke ring.

"Aku tidak perduli!" Bella terus melangkahkan kakinya tanpa menoleh ke belakang sedikitpun.

"Hei-hei, Kepala Udang mau kemana?" pekik Zian sambil mengejar Bella. Ia berusaha menyusul langkahnya dengan Bella dan menarik tangannya.

"Tunggu dulu.." ucap Zian.

"Apalagi hah?" Bella sangat kesal dan langsung menarik tangannya.

"Pulang bersama ku." Kata Zian kemudian ia melangkahkan kakinya sambil menarik tangan Bella. Bella hanya bisa pasrah, toh,, melawanpun tidak ada gunanya.

"Bella?"

Langkah Zian dan Bella terhenti saat ia mendengar nama Bella disebut. Zian menoleh ke sumber suara dan melihat Ele bersama Gavino.

"Ele?" ucap Bella sambil menunjuk Ele.

Espreksi terkejut saling memancar dari keduanya. Zian berdecak kesal.

"Ada apa kalian?" tanya Gavino sambil menunjuk Zian dan Bella.

Zian tersenyum singkat. "Apa aku perlu memberi tahu?" Zian beralih melirik Bella yang sibuk mengobrol dengan Ele.

"Hei Kepala Udang! Mau pulang atau tidak?" pekik Zian. Dengan kesal Bella mendekat ke arah Zian dan memelotinya menandakan jika ia sedang kesal dengan laki-laki di depannya.

"Ele, kamu harus menjelaskan semua ini kepada ku nanti." kata Bella setelah itu Zian langsung memutar bahunya dan membawanya menjauh dari Gavino dan Ele yang hanya bisa melambaikan tangan.

"Dia teman mu kan?" tanya Gavino kepada Ele.

"Iya." Ele mengannguk.

"Dia harus lebih sabar.." ucap Gavino. "Baiklah ayo kita cari makan."

***

Katakanlah Nana sebagai Author yang payah T-T huhuhuhuhuhu suka banget mentlantarkan cerita ini tapi sebenarnya Nana selalu memikirkan cerita ini. Dukung Nana terus yahh...

Jangan lupa Vote+komentar..

Tugas, DL Lomba dan Laporan PKL+tugas rumah siap menyiksa ku J

-

TIME BLITZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang