34. END

271 37 34
                                    

"Aku serius dengan apa yang ku katakan.. aku serius dengan apa yang ku lakukan. Tapi jika kamu tidak mengerti, hal ini membuat ku susah..
Kami tidak mau membuat ku berhenti berusaha.."
--Zian--



Dua minggu setelah liburan mereka, Bella kembali ke sekolah dan mengikuti kegiatan belajar sebagai mana biasanya. Rasanya ia benar-benar hidup, memiliki teman, pelajaran yang menarik walau kadang membosankan dan juga seseorang yang kadang bisa ia andalkan.

Bella yang yatim piatu hanya memiliki Kakaknya tapi ia merasa hidupnya cukup sempurna.

Kadang ia tak terlalu sendiri saat Diara kembali bekerja dan sering ke luar kota atau negri. Ada teman-temannya, The Badai Girl ia menyebut nama gengnya sendiri. Tidak hanya itu, kini ada yang datang untuk menjemputnya pulang pergi, ada yang menelponnya setiam malam atau mengirimkan pesan. Ada yang menannyainya apakah ia sudah makan? Dan kadang marah saat ia melalaikannya. Bella yakin kalian tahu siapa dia.

Bella yang pulang dari perpustakaan langsung memutar arah saat melihat Zian berjalan ke arahnya. Laki-laki itu dengan santainya berjalan dan memberinya senyum menggoda. Bella berbalik dan mengutuk semua prilaku Zian.

Laki-laki itu tau cara membuat jantungnya berdebar tapi tidak tau cara menenangkannya.

"Kantin?" tanya Zian begitu sampai di depan Bella. Bella tidak menjawab melainkan ia hanya mengangguk.

Zian berjalan duluan memimpin arah. Bella hanya mengikuti dari belakang sambil memeluk bukunya. Pandangan siswa-siswa lain yang iri melihat mereka bukanlah pemandangan yang asing bagi Bella. Sejak laki-laki ini bergnati status dari Tuan ke ehm! Pacarnya, Bella merasa seperti menjadi lebih istimewa. Namun tak jarang juga mendapatkan tatapan sinis.

Ada yang lupa? Oh iya, sejak kejadian Zian mengajaknya pacaran, Bella tidak menjawab sama sekali apalagi harus langsung menerima. Tapi anehnya Zian memperlakukannya seolah mereka sedang pacaran.

Zian dan Bella sampai di kantin. Disana ramai seperti biasanya, Zian membawa Bella ke meja yang penuh dengan teman-temannya dan tentu saja Vania, Luna dan Elle disana.

Bella memicingkan matanya ke arah Elle sembari duduk disana. Ia curiga karena Elle semakin dekat dengan Austin, tak jarang juga ia mendapati Elle pulang dengan laki-laki es itu.

Pasangan es. Pikir Bella.

"Bell mau pesan apa?" tanya Hanan saat Bella mulai duduk dengan tenang.

"Samakan saja dengan kalian." Jawab Bella. Mereka hanya mengagguk kemudian mencatat sesuatu di kertas.

"Aku cuci tangan dulu." Ucap Zian sambil bangkit dan menjauh dari mereka. Bella menatap laki-laki itu kemudian kembali menatap ke arah teman-temanya.

"Kita pesan nasi goreng sama es teh." Pekik Hanan sambil menatap menu yang ia catat di kertas.

"Nasi goreng terus, aku bosan makan dengan kalian." Keluh Alvaro sambil menyelipkan handphonenya di saku seragamnya.

"Memangnya apalagi yang bisa kita pesan. Lagipula nasi goreng kantin ini enak." Puji Vania. Yang lainnya hanya mengagguk. Bella diam-diam tersenyum mendengar perdebatan kecil di sekelilingnya.

"Ya Sudah sini aku antar menu pesanannya." Bella menawarkan diri.

"Tidak apa-apa nih?"

Bella menggelengkan kepalanya sambil menerima kertas itu.

"Serahkan semuanya padaku."

Setelah mengatakan itu Bella langsung berangsur pergi meninggalkan meja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TIME BLITZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang