Chapter 7 : Luna Aghaisa
At Home
07:00 PM
Malam itu dingin. Sementara itu seorang gadis sedang berdiri di Teras rumah bersama kedua orang tuanya. Ia memeluk bahunya yang mulai dingin karena memang malam ini ia hanya menggunakan dress selutut tanpa lengan.
Ia memperhatikan kedua orang tuanya yang sedang meminum teh di meja.
"Ayah dan Ibu masuk saja ke rumah. Di sini sangat dingin."
"Apa yang kamu bicarakan? Ibu ingin melihat calon tunangan putri Ibu kemari."
"Luna, kenapa Hanan lama sekali?" tanya Ayah Luna.
Luna hanya menghela napas. "Sebantar lagi juga datang."
Tak lama dari itu sebuah mobil berwarna silver masuk ke kawasan rumah Luna. Ayah dan Ibu Luna langsung berdiri.
Itu adalah mobil Hanan. Beberapa detik kemudian Hanan keluar dari dalam mobil dengan senyum lima jarinya.
"Selamat malam Ayah, Ibu." Sapa Hanan sambil menyerahkan sekotak cake kepada ibu Luna.
"Ah, apa ini? Hanan tidak perlu repot-repot."
"Tidak apa-apa Bu, lagipula tadi aku bingung harus membelikan apa. Tapi syukurlah Ibu senang."
"Sudahlah istriku. Hanan dan Luna akan pergi kencan malam ini." sindir ayah Luna. Ibu Luna langsung tertawa kecil.
"Hohoho maafkan Ibu. Sudah kalian berdua sana pergi." Usir Ibu Luna halus.
Hanan angsung mendekat ke arah Luna. Ia memperhatikan Luna dari kaki sampai kepala. Tak lama dari itu Hanan langsung tersenyum sementara Luna tetap diam menatap Hanan.
"Kenapa tidak memakai mantel? Kamu bisa kedinginan!" khawatir Hanan sambil melepaskan jas yang ia pakai kemudian memakaikannya kepada Luna.
"Ya sudah, Ayah, Ibu kami pergi dulu."
"Iya hati-hati ya!"
Tak lama dari itu mobil Hanan pergi menjauh dari rumah. Ayah dan Ibu Luna terus memperhatikannya sampai hilang dari pandangan.
"Haah.. Hanan sangat romantis. Putri ku sangat beruntung." ucap Ibu Luna tiba-tiba. Ayah Luna langsung menoleh.
"Apa maksud mu?"
"Dasar tidak peka! Saat masih muda kamu sama sekali tidak romantis!" kata Ibu Luna kemudian masuk dengan cepat.
"Istriku!" teriak ayah Luna sambil menyusul istrinya yang sudah masuk duluan
***
Sementara itu di tengah-tengah perjalanan keduanya terdiam. Luna terus menatap ke luar jendela di sebelahnya sampai tiba-tiba terdengar suara helaan napas dari Luna.
"Seperti biasa, acting mu sempurna." Luna memecahkan keheningan. Espreksi Hanan langsung berubah dingin.
"Aku hanya mengikuti alur sesuai dengan perjanjian kita dulu. Aku tidak akan mencampuru urusan mu dan kamupun sebaliknya kita hanya perlu menjalankan ritual konyol ini di depan orang tua kita. Kamu hanya perlu memahami hal sesimple ini." ucap Hanan. Luna langsung tersenyum hambar. Nyatanya hal itu tidaklah semudah yang Hanan pikirkan bagi Luna.
Memang benar mereka berdua dijodohkan. Tapi ingatlah bahwa mereka tidak saling mencintai walaupun Luna sudah berusaha untuk belajar mencintai Hanan, tapi Hanan dengan mudahnya berkencan dengan gadis lain.
Luna memang tidak berhak melarangnya karena perjanjian yang ia buat dengan Hanan beberapa bulan yang lalu. Hal ini tentu saja membuat Luna sakit hati. Tapi ada hal yang lebih menyakitkan dari itu. Yaitu ketika ia harus berbohong di depan orang tuanya. Mengarang cerita palsu tentang hubungan mereka sangat bahagia, padahal hampir setiap hari Luna menyembunyikan air matanya di balik bantal.
Mungkin ia hanya perlu bertahan untuk orang yang ia sayangi. Itu adalah alasan terkuat Luna untuk tetap bertahan.
Luna kembali menatap ke luar sambil memperhatikan kota yang sibuk ini. Ia berpikir akankah ia hidup seperti ini lebih lama lagi?
***
Hai semua, Nana disini kembali menyapa kalian dengan gembira Yeaaayyy..
Seperti biasa yang kalian ketahui (SOK)
Bahwa Nana sangatlah sibuk, setelah PKL ini menguras banyak tenaga, menyusun Laporan, mengerjakan tugas dari Guru yang membukit. Belum juga ada ulangan dadakan dan menyalin catatan teman. -_-
Tidak apa-apa. Justru masa ini harus dinikmati. Karena kapan lagi coba? Kita pasti akan merindukan masa-masa ini.
Nana sebenarnya takut telat, tapi syukurlah ternyata malam ini masih sempat. Nan sampai ngebut melakukan semua tugas di Sekolah supaya malamnya bisa upload cerita.
Kabar baiknya mungkin Nana akan lebih sering upload, nggak seminggu sekali lagi. Tapi nggak janji lho. Oh iya mengenai cerita baru di akun saya, BLUE CIRCLE karyanya JELEE itu teman saya.
Tolong dukung dia juga ya.
Sampai jumpa.. jangan lupa VOTE DAN KOMENTAR+FOLLOW!!
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME BLITZ
Подростковая литература[TAMAT] Bella baru saja menjadi salah satu siswa di sekolah ternama di Jakarta. SMA Bakti Jaya yang banyak mendapat sorotan karena banyaknya prestasi. Namun di hari pertamanya pun, ia sudah mendapatkan masalah dan terlibat dengan Blitz. Salah satu...