11.Penjahat

201 60 9
                                        

Chapter 11 : Penjahat

At Home

07:00 PM

Di Kamar, Diara sedang sibuk merapikan baju dan memasukkanya ke dalam koper. Sementara itu Bella berbaring lesu di kasur sambil menatap kakaknya.

"Kak Diara benar-benar akan pergi?"

Diara mendengus napas panjang dan menatap Bella. "Sudah berapa kali aku mendengar pertanyaan itu dan kamu pun akan mendapatkan jawaban yang sama." kali ini Diara menyisir rambutnya sembari di depan cermin, sesekali merapikan riasan di wajahnya.

Sebentar lagi akan ada taksi yang datang untuk menjemput Diara ke Bandara karena jadwal rapat yang dipercepat. Kali ini Diara pergi ke Malaysia bersama dengan rekan kantornya di Perusahaan BJ.

"Tapi Kak, teman ku bilang malam ini aku tidak boleh kemana-mana."

"Kenapa da bilang begitu?"

"Entahlah."

"Ya sudah tetaplah di Rumah. Dia hanya menakuti mu Bela. Jangan dipikirkan."

Diara membawa koper ke depan diikuti Bella dari belakang.

"Bagaimana jika benar? Bagaimana jika ada perampok malam ini?"

Diara kembali mendengus napas. Ia menatap Bella sambil tersenyum dan mengelus kepalanya.

"Jangan dipikirkan. Kalau Bella takut, tutup dan kunci semua pintu dan jendela. Jangan buka pintu untuk siapapun. Kakak akan kembali secepatnya, Kakak juga akan membawa oleh-oleh untuk mu. Kakak janji setelah ini akan mengambil cuti dan kita akan pergi liburan bersama." ucap Diara sambil menenangkan Bella.

Bella langsung memeluknya. "Ya sudah, Kakak hati-hati ya."

"Selalu. Jaga diri baik-baik, Kakak pergi dulu."

Bella mengangguk sambil menatap kepergian Kakaknya. Tak lama dari itu taksi yang membawa kakaknya pergi dan Bella langsung menutup dan mengunci pintu.

Ia berjalan cepat ke Kamar lalu menyalakan TV.

"Dzzrrrtt.. Dzrrtt.."

Bella melihat handphonenya bergetar. Ada telpon. Apa Kak Diara melupak sesuatu. Bella menatap layar handphonenya.

'My Prince.'

Terkejut? Tentu saja. Siapa yang memberi nama kontak seperti ini di handphonennya.

Dengan malas Bella menjawab panggilan itu.

"Hal-.."

"Hei Babu! Kenapa lama sekali? Apa kamu tuli?!"

Bella menjauhkan handphone dari telinganya. Ini adalah suara orang yang selalu membuatnya sial beberapa hari ini. Siapa lagi jika bukan Zian.

"Kenapa juga harus teriak-teriak? Kamu ini sebenarnya ada apa?" teriak Bella balik.

"Aku di depan rumah mu. Cepat keluar." perintah Zian.

Bella kaget dan kembali berjalan ke depan. Ia membuka pintu dan melihat Zian dengan handphone yang masih di telinganya. Zian yang sedang berkacak pinggang itu menatap tajam Bella.

Bella kembali menutup pintu yang membuat Zian bingung.

"Hei kenapa menutupnya lagi, Kepala Udang!" Zian mengetuk pintu dengan keras. Nyaris saja mengedornya. Sementara itu dibaliknya, Bella terus menahan pintu.

"Tidak boleh. Luna bilang aku tidak boleh keluar kemana-mana."

"Aku tidak butuh persetujuan darinya."

"Aku mengerti. Jangan-jangan bahaya yang dimaksud Luna adalah ka-.."

Belum sempat Bella melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba saja tubuhnya terseret keluar dan Zian dihadapannya.

Zian mematikan sambungan telpon lalu langsung menarik tangan Bella pergi.

"Kita mau kemana? Dasar orang jahat!"

Zian kesal. "Aku bukan orang jahat. Aku hanya meminta mu untuk menemani ku makan malam. Tidak, bukan meminta, tapi memerintah."

Bella menghela napas dan pasrah. "Baiklah tunggu, aku akan mengganti baju."

"Tidak perlu." Zian memotong pembicaraan Bella. Bella lagi-lagi akan protes tapi Zian kembali bersuara.

"Bella sekarang aku sedang mempermalukan mu." ujar Zian dengan smirknya. Bella terdiam sebelum kembali sadar jika dia sudah diseret ke mobil Zian.

"Apa-apaan ini.."

"Diam.." Zian menyalakan mesin mobil lalu pergi dari kawasan rumah Bella.

"Dia memang Zian sialan.."

***

Vote+komentar+Follow. Kalau mau fedbac bilang aja. Kalau yang ngirim pesan tapi belum aku balas berarti aku belum buka wattpad atau sibuk.

Terimakasih buat yang setia menunggu cerita ini. Semoga cerita ini sukses ke depan. Aku menjadi sesemangat ini karena selalu ada pembaca yang memberi ku semangat.

Terimakasih dan selamat membaca.

s

TIME BLITZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang