28. Bukti

184 37 11
                                    

Budayakan VOTE DAN KOMENTAR sebelum baca. Nggak susah kok klik bintang dibawah.

:)

.

.

.

.

Asyila melangkah pelan di dalam ruangan gelap dan kedap suara itu. Di dalam sana ia melihat seorang pria yang sedang sibuk merapikan lembaran-lembaran kertas di atas meja dan juga melepaskan jubah yang semula melekat di tubuh tegapnya.

"Kerja yang bagus.." ucap Asyila berdiri di depan pria itu.

Jimi tersenyum menyadari keberadaan Asyila.

Asyila membuka tas selempangnya dan mengeluarkan sebuah amplop coklat yang cukup tebal.

"Uang muka yang ku beri sebelumnya ditambah dengan ini kurasa sudah lebih dari cukup."

Asyila melempar uang itu di depan dada Jimi. Sudut bibir Jimi tertarik menampilkan deretan giginya saat menangkap amplop itu lalu mengecupnya sebelum menatap Asyila dan mengangguk.

"Ini cukup.."

"Ingat jangan pernah buka mulut." Peringat Asyila kemudian melangkahkan kakinya menjauhi Jimi tapi saat di ambang pintu ia kembali menoleh.

"Kalau bisa jangan pernah menampilkan diri di depan ku lagi." Ucapnya kemudian benar-benar pergi.

***

Setelah sidang Elle selesai, Bella memutuskan untuk langsung pergi. Ia belum bisa menemui Elle dan melihat wajahnya. Lebih tepatnya ia belum sanggup.

Teman-temannya yang lain masih berada disana mengunjungi Elle. Sementara ia berada di mini market bersama dengan Zyan yang saat ini di Toilet.

Bella mengambil beberapa susu bluberry di rak, kemudian mengeluh kesal karena sadar tidak membawa keranjang belanja atau troly. Jadilah ia memanfaatkan tangannya yang penuh.

Tangan Bella terangkat mengambil botol ke-3, di saat yang sama ada tangan yang lain hendak mengambil botol yang sama dengan Bella. Tangan mereka bersentuhan dan mereka kaget sendiri.

Bella menoleh ke samping dan mendapati seorang pria berjas hitam layaknya orang kantoran yang juga menatapnya. Mereka berdua sama-sama kaget.

"Ma-maaf.. wa..."
Bella yang semula hendak minta maaf dan memundurkan diri malah tidak sengaja menjatuhkan sebotol susu di tangannya dan mengakibatkan semua makanan yang ia bawa dengan tangan kosongnya itu jatuh ke lantai dan sebagian mengelinding.

"Aishh maaf-maaf.." Bella terus minta maaf yang membuat pria di depannya jadi bingung padahal dia tidak bersalah apa-apa.

Pria itu ikut berjongkok dan membantu Bella memunguti barang-barangnya.

"Susu Bluberry?" Ucap pria itu melihat barang belanjaan Bella.

Bella mendongak. "Iya?"

Pria itu menggelengkan kepalanya dan tersenyum sambil menyerahkan benda itu kepada Bella.

"Kamu suka?"

"Ah i-iya.."
Bella jadi salah tingkah. Pasalnya pria di depannya ini sangat tampan dan ketampanannya ini mengingatkannya akan seseorang. Tapi siapa ya? Bella mencoba berpikir.

"Kamu mirip seseorang yang ku kenal. Dia juga menyukai susu bluberry.." ucapnya.

Dalam hati Bella mendengus kecewa. Ternyata dia sudah punya ya..

TIME BLITZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang