Part 5

7.5K 446 3
                                    


****

Tak terasa hari ini adalah hari dimana Prilly akan menyandang status sebagai istri sah dari seorang Aliandra. Yap! Hari ini adalah hari pernikahannya dan juga Ali. Walaupun nantinya pernikahan ini sah di mata hukum dan agama, Prilly tetap mengajukan kepada Ali untuk menikah kontrak selama 1 tahun. Sedangkan Ali, ia akan sebisa mungkin memperjuangkan Prilly agar membalas cintanya.

Ali tampak sangat tampan menggunakan tuxedo berwarna hitam yang membuat siapa saja melihat penampilannya saat ini pasti akan terpesona, sedangkan Prilly ia menggunakan gaun pernikahan dengan warna serupa dengan Ali.

"Wah, kak Prilly sangat cantik. Abang Al pasti sangat beruntung bisa memiliki istri seperti Kakak" puji Nezya.

Prilly hanya menanggapinya dengan senyum tipis.

Acara pernikahan Ali dan Prilly pun berlangsung dengan hikmat di kediaman keluarga Prilly. Pernikahan yang di laksanakan tidak terlalu mewah dan hanya di datangi oleh Keluarga dan kerabat saja. Sedangkan Prilly, gadis itu memang sengaja hanya mengundang Gritte karena ia tidak ingin teman-temannya yang lain mengetahui pernikahan ini terutama sang kekasih Andrew.

"Wihh, li. Congrats bro" seru Rian sambil menepuk pundak Ali.

Ali membalasnya dengan senyum lebarnya, sedangkan Prilly hanya membalas dengan senyum tipis.

"Terima kasih, bro. Prill, kenalkan dia temanku namanya Rian" ucap Ali.

Rian dan Prilly pun berjabat tangan dan saling melempar senyum sopan.

"Rian"

"Prilly"

"Gue pastikan lo gak akan menyesal menikah dengan Aliandra, Prill" ujar Rian sambl mengulas senymnya dan membuat Prilly mengernyitkan dahinya bingung.

'Apa maksudnya kalau gue gak akan menyesal menikah dengan Ali?' Tanya Prilly dalam hati.

****

Malam harinya, Ali dan Prilly akan tinggal di kediaman orang tua Prilly karena mereka tidak ingin jauh-jauh dari putri kesayangannya. Awalnya, Ali ingin mengajak Prilly tinggal di rumah barunya. Ali pun tidak mempermasalahkan keinginan kedua orang tua Prilly itu. Sedangkan Prilly, gadis itu rasanya ingin lenyap dari dunia ini. Ia sudah terjebak dalam permainan yang ia buat. Walaupun Prilly menikah kontrak dengan Ali, namun ia takut jika pernikahan ini sampai di dengar oleh Andrew. Ia tidak ingin hal itu sampai terjadi.

Kini Ali dan Prilly tengah berkumpul di ruang keluarga bersama keluarga besar mereka. Bunda Resi yang memang akan menginap di rumah kediaman keluarga Prilly pun tak pernah menghilangkan senyum bahagianya. Ali yang melihat senyum bahagia sang Bundanya merasa bersalah karena telah membohongi wanita yang sangat berharga dalam hidupnya.

"Al, kamu kenapa melamun seperti itu? Ada apa hmm?" Tanya Bunda Resi lembut.

Ali mengulas senyumnya ke arah sang Bunda, ia tidak ingin sang Bunda tahu apa yang terjadi sebenarnya.

"Gak apa-apa, Bunda. Al hanya kecapekan aja" dusta Ali.

"Bener kamu gak apa-apa? Kalau ada masalah, kamu tinggal cerita aja sama Bunda, Al" ujar Bunda Resi.

Ali semakin merasa bersalah telah membohongi Bunda Resi tentang pernikahan kontrak, namun ia juga tidak bisa memberitahu kepada wanita paruh baya tersebut karena ia tidak mau sang Bunda turut merasakan kesedihan.

"Iya, bun. Kalau Al ada masalah, Al pasti bakal cerita ke Bunda" ucap Ali.

"Ali" panggil Mamah Ully.

Sontak Ali menoleh ke arah sang mertua.

"Iya, mah. Ada apa?" Tanya Ali sopan.

"Kalau mau istirahat, kamar kamu sama Prilly ada di sebelah sana" ucap Mamah Ully sambil menunjukkan arah kamarnya.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang