Part 30

4.5K 283 16
                                    

****

5 bulan kemudian...

Prilly tampak menikmati udara segar dari balkon kamarnya, setiap pagi ia selalu melakukan kegiatan ini sebelum ia berolahraga yoga.

Kini usia kandungan Prilly sudah memasuki 9 bulan dan tinggal menghitung hari calon buah hatinya akan hadir di dunia. Namun Prilly merasa sedih karena sampai saat ini Ali masih dalam keadaan koma dan tidak ada perkembangan apa-apa.

Dalam hatinya, Prilly ingin sekali Ali menemaninya saat detik-detik ia memperjuangkan buah hati mereka yang sangat di nantikan kehadirannya. Namun apalah daya, Tuhan tidak mengabulkan keinginannya tersebut. Prilly berusaha untuk tegar dan menerima cobaan ini, ia selalu meyakinkan dirinya sendiri bahwa akan ada banyak kebahagiaan yang datang di kehidupannya.

Prilly tersenyum samar, tangannya pun terulur mengusap perutnya yang membesar itu.

"Hey, nak. Sehat-sehat ya di dalam, Mommy sudah gak sabar menanti kehadiranmu" gumam Prilly.

Yap! Setiap saat Prilly memang selalu mengajak calon buah hatinya berbicara dan ia juga merasakan reaksi si calon buah hati di dalam perutnya. Terkadang Prilly merasa gerakan di dalam perutnya ketika ia mengajak berbicara. Meski terasa ngilu di setiap gerakan, namun ia merasa senang sekaligus sedih menyaksikan moment terindah tersebut.

Senang karena mengetahui calon buah hatinya sangat aktif di dalam kandungan, sedih karena Ali tidak bisa menyaksikan moment ini.

'Ya Tuhan, sampai kapan seperti ini?' batin Prilly menyeru.

Tok.. Tok.. Tok..

"Siapa?" seru Prilly bertanya.

"Mamah, sayang. Boleh Mamah masuk?"

"Masuk saja, Mah. Pintunya gak di kunci" balas Prilly.

Mamah Ully masuk ke dalam kamar Prilly sambil membawa segelas susu hamil untuk Putrinya tersebut.

"Waktunya kamu minum susu" ujar Mamah Ully.

Prilly melangkah mendekati Mamah Ully, ia merasa tak enak hati karena sudah merepotkan wanita paruh baya itu.

"Prilly jadi ngerepotin Mamah" ucap Prilly tak enak hati.

Mamah Ully tersenyum, tangannya terulur untuk mengusap lengan Prilly.

"Mamah sama sekali gak direpotkan, Mamah ingin kamu selalu jaga nutrisi kamu supaya bayinya nanti sehat" ucap Mamah Ully.

"Terima kasih, Mah"

"Sama-sama, sayang. Dah, sekarang kamu minum susunya. Kamu ke rumah sakit hari ini kan?" ucap Mamah Ully.

Prilly hanya menjawab dengan anggukan kepala. Yap! Hari ini ia harus pergi ke rumah sakit untuk mengontrol kandungannya yang tinggal menghitung hari.
Prilly pun meneguk susunya hingga tak tersisa.

****

"Bagaimana, dok?" tanya Prilly.

"Bayinya sehat dan sepertinya bisa lahir secara normal" balas dr. Airine.

Prilly tersenyum lega, ia merasa senang karena keinginannya untuk lahir secara normal akan terkabul mengingat dirinya sedikit takut akan jarum suntik.

"Sekarang ibu harus rutin lakukan olahraga yoga agar persalinan nanti lancar" sambung dr. Airine.

Prilly menganggukan kepalanya mengerti. Yap! Rutinitas yoganya harus ia ikuti agar persalinannya nanti berjalan dengan lancar.

"Terima kasih, dok" seru Prilly.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang