****
Ali hanya bisa melongo melihat Prilly. Bagaimana tidak, gadisnya itu telah menghabiskan pizza 2 kotak. Ia hanya beberapa potong pizza. Ali menatap Prilly heran, tidak seperti biasanya. Yap! Ini aneh.
"Sayang, apa kamu tidak kekenyangan makan 2 kotak Pizza dalam waktu singkat?" Tanya Ali heran.
"Tidak" jawab singkat Prilly.
Prilly menatap Ali begitu dalam dan Ali membalas tatapanya. Sesaat kemudian, matanya mulai berkaca-kaca. Sementara Ali yang melihat Prilly berkaca-kaca pun tersentak.
'Apa ada yang salah dengan apa yang aku katakan barusan?' Tanya Ali dalam hati.
"Kamu keberatan kalau aku banyak makan?" Tanya Prilly dengan suara paraunya.
Ali mencoba meraih tangan Prilly, namun Prilly selalu menghindar. Ali pun menghela nafasnya pelan.
"Aku gak keberatan kok, sayang. Kalau perlu aku beli restoran ini hanya untuk kamu" balas Ali.
"Benar kamu tidak keberatan?" Tanya Prilly memastikan.
Ali menganggukan kepalanya sambil mengulas senyum manisnya. Tiba-tiba Prilly memeluk lengan Ali dengan kegirangan sambil menyandarkan kepalanya pada bahu Ali. Sementara Ali, ia mengecup puncak kepala Prilly. Yap! Hari ini sikap Prilly aneh di depan Ali, namun Ali sangat menyukai sikap aneh Prilly tersebut.
****
Hari ini adalah hari dimana Ali dan Prilly harus kembali ke Indonesia. Prilly yang memang dari awal merindukan kedua orang tuanya pun sangat antusias mendengar bahwa ia akan pulang ke Indonesia. Kini mereka pun berada di bandara sambil menunggu pesawat yang akan membawa mereka pulang landing.
"Sayang, apa kamu baik-baik saja?" Tanya Ali.
"Aku baik-baik saja kok, sayang. Kenapa?" Sahut Prilly.
"Kamu terlihat pucat" ucap Ali khawatir.
Prilly menatap Ali dalam, terlihat jelas kekhawatiran pada mata teduh Ali. Tangan Prilly pun terangkat pada pipi Ali dan mengusapnya lembut, ia mengulas senyumnya. Ali memang sangat menjaganya dengan cinta yang pria tersebut punya.
"Aku baik-baik saja kok, sayang. Jangan khawatir ya" ucap Prilly agar Ali meyakinkannya.
Ali pun membalas senyum Prilly yang tak kalah mempesonanya. Ia tahu bahwa Prilly berbohong kepadanya, namun ia tidak ambil pusing. Di raihnya tangan kanan Prilly dan di usap lembut.
"Kalau kamu sakit, aku pun juga sedih melihat kamu sakit. Kamu harus jaga kesehatan, sayang. Jangan sampai sakit seperti ini" ucap Ali.
Senyum manis kembali menghiasi wajah cantik Prilly.
"Aku pasti jaga kesehatan kok, sayang. Kamu gak usah khawatir ya" balas Prilly.
****
Setelah menempuh perjalanan yang jauh, akhirnya Ali dan Prilly tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Kedatangan mereka pun di sambut oleh kedua orang tua Prilly yang memang sangat merindukan anak bungsunya tersebut.
Prilly memeluk sang Mamah dengan rasa rindunya yang mendalam. Yap! Prilly juga sangat merindukan kedua orang tuanya, terutama sang Mamah. Sementara Ali, ia mengecup punggung tangan Papah Rizal.
"Bagaimana perjalanan kalian di sana sampai lupa pulang ke Indonesia, hmm?" Tanya Papah Rizal sambil bergurau.
Ali mengulas senyumnya, sementara Prilly ia terkekeh kecil.
"Papah ini bisa saja, lancar kok pah" jelas Ali.
"Mana oleh-oleh Mamah yang Mamah titip ke kamu, Prilly Ali?" Tanya Mamah Ully.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY
Fanfiction#297 in Fanfiction 02/05/2018 #3 in Ali 10/05/2018 #18 in pilot 10/05/2018 Aliandra Matthew Pratama. siapa yang tidak ingin menjadi pendamping hidup seorang captain tampan? Captain tampan itu bernama Aliandra Matthew Pratama. Di usianya yang masih 2...