Part 13

8.3K 524 8
                                    


****

Prilly masih menatap Ali dalam, ia bingung dengan perasaannya saat ini. Lantas, apa yang harus ia lakukan? Menjalaninya?.

"Sudah, jangan di pikirkan ucapan ku tadi. Lebih baik kita jalan ke satu tempat lagi" ucap Ali memecahkan keheningan di antara mereka.

Kemudian, mereka pun kembali melanjutkan perjalanan mereka ke tempat wisata yang terkenal di Barcelona. Kini Ali mengajak Prilly ke Tibidabo Amusement Park. Tibidabo Amusement Park merupakan sebuah arena bermain yang memang sering sekali di kunjungi oleh Turis lokal maupun macanegara. Tempat tersebut memang memiliki beberapa wahana yang banyak sekali di nikmati oleh para pengunjung, terutama The Panoramic Area.

Tampaknya Prilly sangat antusias mendatangi tempat bermain tersebut. Sisi kekanakannya terlihat membuat Ali mengulas senyumnya. Ia baru mengetahui di balik sifat juteknya ada sifat kekanakan Prilly yang membuat pria itu nyaman. Ya, Ali nyaman dengan sifat kekanakan Prilly.

"Ali, kita naik rooler coaster yuk" seru Prilly sambil menarik-narik lengan Ali.

Ali hanya bisa menuruti keinginan Prilly. Namun tidak ada yang mengetahui bahwa diam-diam Ali takut bila menaiki wahana rooler coaster. Mereka pun menaiki wahana tersebut, wajah tegang Ali tampak terlihat namun Prilly tidak menyadari hal tersebut.

>>skip

Kaki Ali terasa lemas setelah menaiki wahana Rooler coaster, namun ia tidak menunjukkannya di hadapan Prilly. Yap! Pria itu tidak ingin kebersamaannya dengan Prilly hari ini akan berakhir karena ketakutannya menaiki rooler coaster.
Sedangkan Prilly, ia tampak bahagia bisa bermain.

"Kita masih lanjut kan?" Tanya Prilly.

Ali mengulas senyumnya, tangannya pun terulur untuk mengelus rambut Prilly.

"Tapi kita makan siang dulu ya" ujar Ali dan di balas anggukan antusias oleh Prilly.

Mereka pun pergi ke sebuah restoran terdekat. Ali sengaja mendatangi sebuah restoran Jepang yang terdapat di sana karena ia belum sepenuhnya percaya makanan yang lain yang tidak mengandung daging babi.

Sembari menunggu pesanan mereka tiba, Ali terus memandang Prilly yang tengah asyik dengan ponselnya.

"Prill" panggil Ali dan di balas gumaman oleh Prilly.

"Besok aku sudah harus bertugas lagi" lanjut Ali.

Prilly menoleh ke arah Ali dan menatapnya lekat.

"Emang kerja lo apaan sih?" Tanya Prilly penasaran.

Ali terdiam dan menatap Prilly dalam. Sebenarnya ia tidak ingin memberitahukan bahwa ia berprofesi sebagai captain pilot, namun semakin Ali menutupinya pasti rasa penasaran Prilly semakinlah besar.

Ali pun mengulas senyumnya.

"Aku janji besok akan memberitahumu" sahut Ali meninggalkan jejak yang membuat Prilly di rudung rasa penasaran.

****

Ali tampak mengemasi beberapa pakaiannya ke dalam koper karena besok ia harus flight ke Brasil. Yap! Ia harus menyiapkannya malam hari ini agar besok tidak terburu-buru. Sedangkan Prilly, ia tengah menyiapkan makanan untuk makan nalam berdua dengan Ali. Ini adalah pertama kalinya gadis itu membuatkan makanan untuk Ali. Tampaknya Prilly sangat antusias saat memasak, terbukti sampai-sampai gadis itu mencobanya beberapa kali agar makanannya terasa enak.

Setelah makanannya sudah siap, Prilly pun melangkahkan kakinya menuju kamar untuk memanggil Ali agar makan malam bersama.

"Li" panggil Prilly.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang