Part 23

5.8K 380 12
                                    


****

3 hari sudah Ali melaksanakan tugas flightnya ke Makassar dan kini ia sudah berada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Ia tengah mengedarkan pandangannya mencari sosok yang menjemputnya. Ali mengulas senyumnya manakala ia menemukan sosok yang sangat ia rindukan, ia melangkahkan kakinya menghampiri sosok tersebut. Yap! Siapa lagi kalau bukan Prilly. Prilly berhambur memeluk tubuh kekar Ali, ia benar-benar merindukan suami tercintanya itu.

"Akhirnya aku bisa memelukmu" gumam Prilly yang masih memeluk Ali sambil menghirup aroma maskulin favorit Ali.

Ali mengulas senyumnya, tangannya pun terangkat untuk mengelus rambut panjang Prilly yang tergerai. Semenjak kehamilan, aura kecantikan Prilly tampaknya semakin bertambah. Kemudian, Ali pun menguraikan pelukannya untuk bisa memandang wajah cantik Prilly.

"Uh.. wajah cantikmu ini tak pernah pudar ya" seru Ali sambil mencubit kedua pipi Prilly yang kian hari kian Chubby.

Prilly mengerucutkan bibirnya ke depan, ia tak terima jika Ali mencubit pipinya. Sedangkan Ali yang melihat tingkah lucu Prilly pun terkekeh pelan. Sungguh Prilly sangat menggemaskan.

"Kita pulang yuk, sayang" ajak Ali dan di balas anggukan oleh Prilly.

Mereka pun berjalan menuju luar Bandara. Sepanjang jalan koridor, semua mata pun tertuju pada Ali dan Prilly. Bagaimana tidak, Ali terlihat sangat tampan mengenakan seragam pilot kesayangannya. Sedangkan Prilly, ia sangat cantik dengan pakaian cassualnya. Sungguh mereka pasangan sangat serasi di mata banyak orang.

****

Sesuai dengan yang Ali janjikan kepada Prilly, ia pun mengajak Prilly untuk menginap di rumah Bunda Resi selama beberapa hari. Sebelum berangkat, Ali dan Prilly mengemasi barang yang akan di bawa. Prilly tampak sangat antusias karena ia akan berjumpa dengan Bunda Resi dan juga Nezya.

Ali yang melihat Prilly yang sangat antusias pun hanya bisa menggelengkan kepalanya heran. Tingkah Prilly yang sangat menggemaskan ini membuat Ali tak ingin jauh-jauh dari istrinya itu.

"Selesai" pekik girang Prilly.

Ali mengulas senyumnya, kemudian ia melangkah mendekati Prilly dan memeluknya dari belakang.

"Kita makan dulu ya, baru setelah itu kita berangkat ke Bandung" ucap Ali dan di balas anggukan oleh Prilly.

Ali dan Prilly pun bergegas pergi ke ruang makan sebelum mereka berangkat ke Bandung. Mamah Ully yang melihat kemesraan Ali dan Prilly di pagi hari hanya bisa tersenyum. 'Mereka memang pasangan sangat serasi' ungkap Mamah Ully dalam hati.

"Kalian berangkat ke Bandungnya jam berapa?" Tanya Mamah Ully.

"Setelah sarapan kami berangkat, mah" balas Ali.

Mamah Ully menganggukan kepalanya mengerti.

****

Setelah menempuh perjalan yang lumayan jauh, akhirnya Ali dan Prilly tiba di kediaman Bunda Resi. Prilly yang memang sangat merindukan mertuanya itu berhambur masuk mencari Bunda Resi. Ali terkekeh pelan sambil menggelengkan kepalanya heran melihat tingkah Prilly yang menggemaskan.

"Assalamu alaikum, Bunda" seru Prilly.

"Waalaikum salam"

Senyum sumringah terpancar di wajah cantik Bunda Resi manakala ia melihat anak sulungnya datang bersama menantu kesayangannya. Di peluknya tubuh mungil Prilly sekilas, kemudian Bunda Resi memeluk tubuh Ali sambil menepuk pelan pundak Ali.

"Bunda rindu sekali dengan kalian berdua" ungkap Bunda Resi.

Ali dan Prilly mengulas senyumnya. Tak di pungkiri juga bahwa mereka sangat merindukan Bunda Resi.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang