Part 7

7.1K 423 5
                                    

~~~
"Aku masih menunggu kata cinta yang mungkin tak kunjung datang"
~~Aliandra~~


****

Prilly terlihat sumringah di pagi hari ini, penampilannya pun terlihat sangat rapih dari biasanya. Ia pun menuruni anak tangga dan menghampiri keluarganya serta Ali yang sudah menunggunya di ruang makan. Kedua orang tua Prilly, Revan serta Ali yang melihat wajah sumringah Prilly hanya bisa memperhatikannya dalam diam.

"Pagi semua" sapa Prilly semangat.

"Pagi" balas orang tua Prilly, Revan serta Ali.

Ali mengernyitkan dahinya, tidak seperti biasanya Prilly mengumbar senyum di pagi hari di saat dirinya berada di rumah.

"Kamu mau kemana, Prill? Sudah rapih aja?" Tanya Revan.

"Ada urusan sebentar di luar" jawab Prilly sambil mengoleskan selai coklat pada rotinya.

Ali hanya diam sambil memandang Prilly serius. Ia tahu jika hari ini Prilly akan menemui kekasihnya itu. Yap! Tak sengaja Ali membaca pesan Andrew di ponsel Prilly. Katakanlah dia tidak sopan, namun rasa penasaran telah menguasai dirinya.

Seusai makan, Prilly pun segera meninggalkan rumahnya menuju tempat tujuannya. Ia berangkat dengan langkah yang penuh semangat. Seperti biasa, gadis itu selalu menolak ketika supir pribadinya ingin mengantarnya. Terkecuali saat dirinya akan pergi ke kampus.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup memakan waktu, sampailah Prilly di Bandara Soekarno-Hatta. Yap! Prilly akan menjemput Andrew yang akan tiba dari Singapore.

"Aprillya"

Sontak Prilly mencari sumber suara yang sangat ia rindukan. Terlihat Andrew yang berdiri tak jauh darinya. Prilly pun berlari menghampiri Andrew dan memeluk sosok yang sangat ia rindukan.

"Akhirnya rinduku ini bisa terbayarkan" gumam Prilly sambil mengeratkan pelukannya.

"Aku juga sangat merindukanmu, Aprillyaku" balas Andrew.

Andrew pun merenggangkan pelukannya dan menatap lekat Prilly, paras cantik Prilly ini yang selalu Andrew rindukan selama ia berada di Singapore.

"Uhh, Pacarku ini makin cantik aja" goda Andrew sambil mencubit pelan kedua pipi chubby Prilly.

"Aku emang cantik dari lahir" sahut Prilly yang membanggakan dirinya.

Andrew terkekeh pelan.

"Iya, kamu memang selalu cantik" seru Andrew.

"Ya sudah, kita ke toko kue aku yuk" ajak Prilly.

Andrew dan Prilly pun bergegas pergi menuju toko kue milik Prilly. Prilly terus bergelayut manja di lengan Andrew. Yap! Andrew dan Prilly terlihat pasangan sangat serasi.

Sesampainya di toko kue milik Prilly, Prilly langsung meminta kepada salah satu pekerjanya untuk menyiapkan memu terbaru di toko kuenya untuk Andrew.

"Toko kamu selalu ramai" gumam Andrew sambil memperhatikan sekeliling toko kue kekasihnya itu.

"Alhamdulillah, semua orang percaya dengan menu-menu kue dan roti di sini. Banyak yang minat" seru Prilly.

"Itu bagus, sayang. Kau harus banyak-banyak bersyukur kepada Tuhan atas apa yang Dia berikan untuk kamu" ujar Andrew.

Prilly menganggukan kepalanya sambil menyunggingkan senyum manisnya. Tak lama, pesanan pun datang dan Andrew segera mencicipi menu terbaru tersebut.

"Bagaimana rasanya, sayang? Apakah enak?" Tanya Prilly memastikan.

Andrew mengulas senyumnya sambil menganggukan kepalanya, kemudian ia mengacungkan dua ibu jarinya di hadapan Prilly yang membuat Prilly tersenyum.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang