~~~
"Lebih baik aku terluka dari awal, dari pada ku kenal pahitnya khianat"
~Aprillya~
****Ali duduk di balkon kamar hotelnya sambil menikmati indahnya pantai kuta. Yap! Kini Ali tengah berada di Bali, tentu ia tidak lama berada di kota pariwisata itu. Pria itu harus mengurus masalah yang menyangkut masa depannya.
"Ali"
Ali tahu siapa yang memanggilnya, siapa lagi kalau bukan Rian.
"Lo melamun terus, kenapa? Mikirin Prilly?" Tanya Rian yang entah kapan sudah berada di samping Ali.
Ali tak menjawab pertanyaan Rian, ia hanya menatap lurus ke arah Pantai Kuta yang indah. Namun tiba-tiba pandangannya pun beralih ke arah ponselnya yang berbunyi. Ternyata ia mendapatkan messange dari orang kepercayaan alm. Ayahnya.
Messange
Selamat pagi, tn. Ali. Saya sudah mendapatkan informasi seperti yang tuan inginkan.Ali tersenyum, akhirnya rasa penasarannya ini akan terjawab sudah. Sedangkan Rian yang melihat Ali hanya menatapnya heran. Bagaimana tidak, awalnya Ali melamun dan sekarang sahabatnya itu justru tersenyum.
"Nah kan, tadi lo ngelamun terus sekarang lo senyum-senyum sendiri. Lo kenapa sih? Apa kemasukan arwah barong?" Tanya Rian.
Ali pun mendaratkan jitakan di kening Rian membuat Rian meringis kesakitan.
"Yang benar aja lo, gak baik ngomong gitu di sini" ucap Ali memperingati kepada Rian agar tidak berbicara sembarangan.
Rian menanggapinya hanya menampilkan deretan giginya di hadapan Ali.
"Lagian lo itu aneh, li. Tadi ngelamun terus sekarang senyum-senyum gak jelas. Lo kenapa?" Tanya Rian lagi.
"Gue sudah dapat informasi tentang kekasihnya Prilly" balas Ali.
"Terus bagaimana?" Tanya Rian yang mulai penasaran.
"Emailnya belum gue buka, mungkin setelah flight ke Jakarta nanti gue akan buka" ucap Ali.
Rian menganggukan kepalanya mengerti.
"Semoga informasinya tidak mengecewakan" harap Rian.
"Amiin" ucap Ali.
****
"Huhhhh"
Prilly menghembuskan nafasnya panjang. Ujiannya hari ini benar-benar menguras segala pikirannya, beruntung ia sudah mempelajari dan memahami apa yang sudah Ali ajarkan waktu itu.
"Hey, Aprillya"
Prilly sudah tahu siapa sosok yang memanggilnya, siapa lagi kalau bukan Andrew. Rasa penat dan lelah seketika hilang begitu saja ketika dirinya bersama Andrew.
"Kamu kenapa, hmm?" Tanya Andrew.
"Gak apa-apa, aku cuma capek aja habis ujian tadi" balas Prilly sambil menyandarkan kepalanya di bahu Andrew.
Tangan Andrew pun terangkat untuk mengusap rambut panjang Prilly dengan lembut.
"Kasihan bidadariku ini kelelahan" gumam Andrew.
Prilly menahan senyumnya manakala ia mendengar gumaman Andrew. Ia merasa seperti melayang mendapatkan kata-kata manis dari Andrew, sang kekasih.
"Sayang, nanti malam kamu sibuk tidak?" Tanya Prilly.
"Kenapa emangnya?" Tanya Andrew balik.
"Enggak, aku mau kamu temani aku pergi ke tempat birthday party temanku. Kamu bisa gak?" Ucap Prilly.

KAMU SEDANG MEMBACA
STAY
Fanfiction#297 in Fanfiction 02/05/2018 #3 in Ali 10/05/2018 #18 in pilot 10/05/2018 Aliandra Matthew Pratama. siapa yang tidak ingin menjadi pendamping hidup seorang captain tampan? Captain tampan itu bernama Aliandra Matthew Pratama. Di usianya yang masih 2...