****Gritte sangat panik mendengar rintihan Prilly, ia pun lekas memanggil Papah Rizal serta Mamah Ully. Mendegar suara cemas Gritte, tentu saja membuat Papah Rizal dan Mamah Ully turut merasa cemas. Kedua orang tua Prilly langsung bergerak cepat ke kamar Prilly. Mereka begitu syok melihat Prilly sedang memegang perut buncitnya sambil merintih kesakitan.
"Ya Tuhan, nak. Kamu mau lahiran sekarang?" tanya Mamah Ully cemas.
Prilly tak mampu menjawab pertanyaan Mamah Ully, rasa sakit yang luar biasa pada perutnya membuat dirinya mengabaikan sekitar.
'Ya Tuhan, ini sakit sekali' batin Prilly merintih
"Papah panggil para supir dulu ya" seru Papah Rizal.
Mamah Ully memeluk Prilly sambil menyeka air keringat yang bercucuran di dahi putrinya tersebut.
"Bertahanlah, sayang. Kamu pasti bisa" bisik Mamah Ully mencoba menguatkan Prilly.
"Ini rasanya sakit sekali, Mah" rintih Prilly.
"Iya, Mamah tahu. Kita segera ke rumah sakit ya sayang"
Tak lama, Papah Rizal datang bersama 2 orang supir serta Revan yang baru saja pulang dari tempat kerjanya. Mereka segera membawa Prilly ke rumah sakit.
"Bertahan ya sayang" ucap Mamah Ully sambil menggenggam tangan Prilly untuk menguatkannya.
"Prilly gak kuat, mah" desis Prilly sambil menahan rasa sakitnya.
Tak lama, sampailah di rumah sakit. Kemudian, Revan sang kakak segera menggendong tubuh Prilly dan membawanya masuk ke dalam di temani Papah Rizal, Mamah Ully serta Gritte.
"Dok, tolong. Adik saya mau melahirkan" teriak Revan.
"Letakan Ny. Pratama di bangsal ini, pak. Sus, tolong siapkan ruang persalinan" ucap Dr. Airine
"Baik, dok" balas seorang suster.
Dr. Airine beserta 2 orang suster membawa Prilly ke ruang persalinan. Dokter cantik itu mengambil tindakan untuk segera melakukan persalinan karena Prilly sudah mengalami kontraksi.
Di luar ruang persalinan, Papah Rizal, Mamah Ully Revan serta Gritte tak henti mendoakan Prilly agar proses persalinan berjalan dengan lancar.
"Van, kamu segera beritahu Tante Resi kalau Prilly saat ini sedang melahirkan di rumah sakit" seru Papah Rizal.
"Baik, pah" balas Revan.
Di sisi lain, Prilly terus mengikuti intruksi dari Dr. Airine. Ia mengatur nafasnya, kemudian mengejan. Namun bayi di dalam kandungan Prilly tak ada petunjuk apapun.
"Kita harus melakukan operasi caesar" ujar Dr. Airine.
Proses operasi caesar pun berlangsung, Prilly yang sudah di suntik bius oleh Dr. Airine membuat kesadarannya menipis. Dr. Airine beserta timnya melakukan operasi ceasar agar mempermudah mengeluarkan bayi yang ada di dalam perut Prilly.
"Ya Tuhan, selamatkanlah anakku dan juga bayinya" doa Mamah Ully dalam hati.
Tiba-tiba saja terdengar suara tangisan bayi begitu nyaring, membuat orang-orang yang menunggu Prilly di luar ruangan pun mengucap rasa syukur. Mamah Ully berkaca-kaca karena Prilly telah berhasil melahirkan bayinya.
Tak lama, keluarlah Dr. Airine dengan senyum merekah di wajah cantiknya.
"Persalinan Ny. Pratama berjalan lancar dengan operasi caesar, satu orang pihak keluarga boleh masuk ke dalam sebelum pasien beserta bayinya di pindahkan ke ruang rawat inap" jelas Dr. Airine.

KAMU SEDANG MEMBACA
STAY
Fiksi Penggemar#297 in Fanfiction 02/05/2018 #3 in Ali 10/05/2018 #18 in pilot 10/05/2018 Aliandra Matthew Pratama. siapa yang tidak ingin menjadi pendamping hidup seorang captain tampan? Captain tampan itu bernama Aliandra Matthew Pratama. Di usianya yang masih 2...