Part 25

5.1K 333 17
                                    


****

Prilly mengernyitkan dahinya bingung melihat ke arah jalan, ia sangat tahu arah jalan menuju toko kuenya. Namun ia terkejut melihat seorang supir taksi yang sepertinya salah jalan.

"Hmm.. Pak, sepertinya kita salah jalan" ujar Prilly.

Supir taksi itu pun tak menghiraukan ucapan Prilly dan terus melajukan mobil taksinya. Perasaan Prilly semakin tidak enak manakala sang supir taksi membawa mobil taksi yang ia tumpangi semakin melaju kencang.

'ya Allah, kenapa tiba-tiba perasaanku tidak enak seperti ini?' tanya Prilly dalam hati.

Tiba-tiba sang supir membuka topi yang ia kenakan, ternyata supir tersebut adalah seorang wanita. Prilly terkejut melihat supir taksi tersebut yang ternyata seorang wanuta berparas cantik, ia yakin jika menjadi seorang supir taksi bukanlah profesi wanita itu.

Yap! Entah mengapa Prilly merasa jika wanita itu punya rencana yang tak ia ketahui.

"apa kau ketakutan Mrs. Pratama?" tanya wanita itu.

Prilly tersentak. 'bagaimana dia bisa tahu?' tanya Prilly dalam hati. Tiba-tiba saja wanita itu tertawa yang membuat Prilly merinding kala mendengar suara tawa wanita itu. Tanpa Prilly ketahui, wanita itu adalah Rebecca. Yap! Dia adalah teman dari Ali yang diam-diam memiliki perasaan untuk Ali.

Suasana hati Prilly semakin tak karuan, ia terus panjatkan doa dalam hati agar tidak terjadi sesuatu pada dirinya.

"sebenarnya kau ini siapa?" tanya Prilly takut.

Rebecca tak menjawab pertanyaan Prilly, ia terus melajukan mobil taksi tersebut dengan kecepatan di atas rata-rata.

Tiba di tempat tujuan, Rebecca segera keluar dari mobil taksi dan menarik Prilly untuk ikut dengannya. Tentu saja Prilly memberontak untuk terlepas dari Rebecca, hal itu membuat Rebecca murka. Wanita itu pun semakin mengeratkan cengkraman pada pergelangan tangan Prilly yang membuat Prilly meringis kesakitan.

"shhh.. Sakit" rintih Prilly.

"turuti apa kata-kata gue dan jangan coba untuk lari" desis Rebecca.

Tangan serta kaki Prilly di ikat erat pada kursi yang Prilly duduki. Kemudian, Rebecca pun memanggil kedua anak buahnya untuk menjaga dan memantau Prilly baik-baik agar Prilly tidak kabur dari tempat tersebut.

"kalian berdua jaga dan pantau dia terus, jangan sampai dua terlepas dan kabur dari sini. Paham?" ucap Rebecca sambil menatap kedua anak buahnya secara bergantian.

"baik, bos. Kami akan jaga dan pantau dia" jawab salah satu anak buahnya.

'Ya Allah tolong hambamu ini' doa Prilly dalam hati.

****

Ali baru saja tiba di Bali. Sepanjang penerbangan menuju Bali, perasaannya tak enak dan ia terus kepikiran istri tercinta, Prilly. Tak ingin berpikir terlalu lama, Ali pun segera menghubungi Prilly. Namun tidak bisa di hubungi.

"sayang, angkatlah" gumam Ali sambil terus menghubungi Prilly, namun hasilnya tetap sama.

Ali menghela nafasnya pelan, ia pun mencoba untuk menghubungi Gritte.

"Halo, Gritte" sapa Ali.

"Halo, li. Ada apa?" tanya Gritte.

"ehmm.. Di toko kue ada Prilly gak?" tanya Ali.

"Dia belum sampai ke toko kue, tadi dia bilang habis antar lo ke bandara dia mau mampir ke toko kue" jelas Gritte.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang