Part 6

7.2K 443 3
                                    

~~~
"Mau seromantis apapun dirimu, semenarik apapun penampilanmu, seindah apapun pencapaianmu, kalau memang tidak suka, gue tidak tertarik dengan usaha lo"
~

~Aprillya~~

Seminggu sudah Ali melakukan rutinitas flightnya ke Jepang, kini ia telah kembali lagi ke Ibukota Indonesia, Jakarta. Pria 21 tahun itu bernafas lega karena di beri kelancaran dalam perjalanan flightnya. Kemudian, Ali berjalan menuju di mana mobilnya berada. Senyum manis yang tak pernah pudar dari wajah tampannya membuat siapa pun yang melihat penampilannya dan ketampanan yang di milki oleh Ali pun pasti menatapnya penuh kagum.

"Selamat pagi, captain Ali" sapa salah satu penumpang.

Ali mengulas senyumnya sekilas.

"Selamat pagi juga" balas Ali ramah.

Ali tampak tidak sabar untuk tiba di kediaman keluarga Prilly. Yap! Pria itu akan memberikan sebuah kejutan kecil untuk Prilly. Ia hanya bisa berharap jika Prilly bisa menerima pemberiannya ini.

Sebelum kembali ke rumah sang mertua, Ali pun menghubungi Mamah Ully terlebih dahulu untuk mengetahui apa Prilly ada di rumah ataupun tidak.

"Hallo, assalamu alaikum mah" sapa Ali.

"Waalaikum salam, Ali. Kamu sudah tiba di bandara?" Tanya Mamah Ully.

"Alhamdulillah, sudah Mah. Mah, apa Prilly ada di rumah?" Ucap Ali.

"Prilly lagi di kampus, li. Katanya dia masuk karena ada Mapel kuliahnya yang ketinggalan" balas Mamah Ully.

Ternyata Prilly sedang berada di kampusnya untuk mengikuti mapel kuliahnya yang tertinggal. Ali menghembuskan nafasnya lega, itu artinya adalah ia masih bisa mempergunakan waktu yang singkat ini untuk mempersiapkan kejutan untuk Prilly.

"Ya sudah kalau begitu, mah. Ali mau jalan ke rumah, takut sampainya siang, Assalamu alaikum" ucap Ali sopan.

"Waalaikum salam, hati-hati ya li" balas Mamah Ully.

Ali menghela nafasnya pelan, ia berharap kejutan pertamanya untuk Prilly ini akan berjalan dengan lancar.

"Doakan Ali, yah. Semoga rencana Ali ini berjalan dengan lancar" gumam Ali sambil menatap foto Alm. Sang Ayah yang selalu ia bawa kemana pun.

Ali pun melajukan mobilnya menuju rumah agar ia bisa mempersiapkan kejutan untuk Prilly sebelum gadis itu kembali ke rumah.

****

Prilly menggerutu kesal, sudah seminggu dirinya tidak melihat sosok Ali. Bukan gadis itu mengharapkan Pria tampan berada di sampingnya, hanya saja ia mulai penasaran apa pekerjaan yang suami KONTRAKnya itu kerjakan selama ini.

"Lo kenapa sih, prill? Dari tadi gue perhatiin lo melamun terus kerjaannya, kenapa? Mikirin Andrew?" Tanya salah satu teman kampusnya yang bernama Mauren.

Prilly menghela nafasnya gusar, ia mencoba untuk menghilangkan segala pikirannya tentang Ali. Gadis itu harus bisa fokus dengan mata kuliahnya hari ini.

"Enggak, gue gak apa-apa kok. Lo gak usah khawatir" balas Prilly.

Mauren hanya menganggukan kepalanya pelan. Kemudian Prilly dan Mauren kembali sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Namun pandangan Prilly beralih ke arah ponselnya yang berdering dan menandakan bahawa ada pesan masuk. Dengan segera ia membuka pesan tersebut dan ternyata dari Andrew.

"Hay, sayang. Kau tahu? Aku sangat merindukanmu ❤❤"

Senyum manis terukir di wajah cantik Prilly, sekian lama ia menunggu kabar dari Andrew akhirnya ia mendapat kabar dari kekasihnya itu tepat hari ini. Pesan singkat namun baginya sangatlah spesial. Hal sederhana yang Andrew berikan padanya membuat rasa bersalah itu pun kembali melanda dirinya. Tanpa menunda waktu, Prilly pun membalas pesan tersebut.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang